Blogger Korean

MixPod_Playiist

Powered By Blogger

Senin, 09 Mei 2011

[Sinopsis] Bad Boy / Bad Man eps 10

Bad Boy / Bad Man
Eps 10

Moon Jae In menjemput Hong Tae Sung yang tengah mabuk. Dia lalu bertemu dengan Detektif Kwak dan Lee.


Jae In menceritakan bahwa dia juga berada di sekitar tempat kejadian saat ada seorang wanita yang meniggal akibat terjun dari lantar atap gedung apartemen. Moon Jae In sempat menabark seorang laki-laki. Polisi menanyakan ciri-cirinya. Jae In berkata bahwa pria itu tinggi, berbaju hitan dan mempunyai bekas luka di punggungnya. Pada saat yang sama Gun Wook sedang memandangi foto Jae In.


Jae In lalu mengantar tae sung ke apartemen barunya sesuai alamat yang dia dapat dari Gun Wook. Dia membawa Tae Sung masuk dan membaringkannya di sofa. Jae In lalu melihat Jus di meja makan, dia lalu membawakan segelas Jus untuk Tae Sung dan membangunkannya. Repotnya mengurus orang mabuk, jusnya malah tumpah ke baju terusan Jae In.


Jae In bingung dia lalu ke kamar mandi.
Dia nekad mengganti bajunya hanya dengan memakai kemeja Tae Sung yang dia temukan tanpa celana ataupun rok(Jae in ini berani, rada nakal atau nekad atau cuek ya).


Tae Sung lalu terbangun Jae In minta maaf dia meminjam kemeja Tae Sung yang ia temukan. Jae In lalu mengusap rambut Tae Sung.


Tapi Tae Sung tiba-tiba malah teringat cemoohan ibunya tadi yang berkata dia tak becus menjaga wanitanya sendiri. Tae Sung yang masih mabuk tiba-tiba goyah lagi dan menumpahkan emosinya pada Jae In.
"Kau tak perlu baik padaku karena pada akhirnya kau juga akan terluka! Dia juga tidak berhasil kulindungi. Tidak perlu kau baik padaku. Hentikan saja semua sekarang! Karena bagaimanapun aku atau keluargaku tak bisa berubah!"
Tae Sung bahkan lalu menarik Jae In dan mengusirnya ke luar dari apartemennya begitu saja. Jae In mengetuk pinu tapi Tae Sung tak membukanya.


Jae In bingung dia hanya memakai kemeja dan kaus kaki tanpa celana ataupun sepatu.
Dia mengendap-ngendap ke loby apartemen dan diam dipojokan. Untungnya dia masih memegang hpnya. Orang yagn terpikir dia hubungi adalah Gun Wook.
"Oppa, bisakah kamu ke sini". (kalau minta tolong jae in baru manggil Gun Wook dengan sebutan Oppa)
Gun Wook yang baru saja tiba di rumahnya kaget menerima telepon Jae In, Gun Wook langsung secepat kilat datang ke sana, dia khawatir Tae Sung berbuat yang tidak-tidak padanya.


Gun Wook sampai di lobby apartemen Tae Sung, dia menemukan Jae In diam di pojokan karena malu. GUn Wook melihat kondisi Jae In yang berpakaian tak pantas dengan prihatin juga geram,


dia langsung membuka jasnya dan mengikatnya di pinggang Jae In unuk menutupi paha Jae In. Dia lalu menarik Jae In duduk di kursi. Dia membuka sepatunya dan memakaikan sepatunya pada Jae In dengan muka geram dan tanpa bicara sepatah katapun.


(mukanya galak tapi perhatian nih Oppa) Jae In yang masih malu dan syok pun tak mampu berkata-kata.
Gun Wook lalu menarik Jae In keluar dan membawanya pergi dari sana.

Gun Wook membawa Jae In menyeberang jalan. Gun Wook tak memakai alas kaki apapun karena sepatunya diberikan pada Jae In. Jae In masih syok dan ragu, dia diam tak bergerak,



Gun Wook kembali menuntun dan menariknya tanpa bicara apapun. Gun Wook langsung membawa Jae In ke toko baju. Dia masih dengan muka kecut tapi pedulu memilihkan baju yang cocok. Stelah Jae In berganti baju, Gun Wook pun membelikan dan memakaikan sepatu pada Jae In yang masih bengong dengan masih membisu (siapa yg mau dipakein sepatu ma Oppa, aku akhirnya nikah loh sama someone yang pernah makein aku sepatu hihihi).



Jae In tersentuh dan tadinya ingin mengusap kepala Gun Wook, namun urung karena GUn Wook keburu berdiri.Penjaga toko berkata dia akan membungkus kemeja yang tadi dipake Jae In. tapi dengan marah Gun Wook menyuruh kemeja itu dibuang saja!

Gun Wook lalu mengajak Jae In ke sebuah kedai dan membeli 2 porsi makanan. Jae In masih bengong. Gun Wook pun akhirnya baru bicara.
"Sampai titik ini apakah kamu masih mau berusaha mengejar Tae Sung!? Paling tidak makanlah untuk mengembalikan tenagamu"



Jae In mulai menyentuh supitnya. Gun Wook memberikan lauk untuk Jae In. (duh tipe ku banget galak tapi perhatian gini. miss U Oppaaa). Jae In akhirnya makan dia pun mulai sadar. Jae In makan sambil menangis, dia menangisi pengalamannya hari itu.


Keesokan paginya , Tae SUng bangun pagi, kali ini dia sudah benar-benar sadar. Di kamar mandi dia menemukan baju Jae In. Dia akhirnya ingat dia sempat mengusir Jae In keluar rumah. Tae SUng merasa menyesal.

Di kantor Grup Hae Shin, Taera masuk ke ruangan adiknya Hong Tae Sung.
"Dia tidak ada di tempat", kata GUn Wook , sekertaris Hong.
Akhirnya Taera memanggil Gun Wook masuk, dia ingin berbicara empat mata dengan GUn Wook.
Tae ra bercerita tentang adiknya Mone, Bahwa karena Gun Wook memberinya harmonika, Mone berlatih kerasas secara diam-diam selama 1 bulan untuk bisa memainkan harmonika.
"Mone tidak pernah berusaha belajar sesuatu dalam waktu 1 bulan", kata Taera
"Lalu memang kenapa?", sahut Gun Wook dingin (Oppa jangan jadi orang jahat)
" jangan menyakitinya, Jika kamu memang tidak ada niat yang tulus padanya sebaiknya tinggalkan saja dia"
"Apa itu sebenarnya yang kau inginkan?", Gun Wook membalik pernyataan itu pada Taera seakan-akan Taera memang cemburu dan ingin dia putus dengan adiknya

Saat itu Mone datang ke kantor Haeshin, dia ingin mengirimkan bunga tanda selamat untuk Gun Wook oppanya. Mone menanyakan meja kerja Gun Wook. Dia diberi tahu Gun Woo juga ada di ruangan Hong Tae Sung.
Mone tak sengaja mendengar percakapan Gun Wook Oppa dengan Unni-nya Taera


"Aku sudah punya suami dan anak", kata Taera berusaha tegas.
"Apakah kau tidak pernah merasakan hal yang berarti (di antara kita)?" desak GUn Wook
"Bagiku keluargakulah yang berharga", Taera berusaha tetap rasional
GUn Wook mengatai Taera seperti kerang yang tidak pernah peduli pada perasaannya sendiri.


"Berhenti membicarakan Mone, Katakanlah apa yang kamu mau , apa yang kamu suka .Aku ingin tanya bagaimana perasaanmu sebenarnya?!" , desak Gun Wook (ada apa dengan Gun Wook, klo Taera ngaku baru kamu ngerasa menang ya)
"Saya akui saya memang pernah beberapa detik terbuai dan goyah karenamu, dan saya menyalahkan diri saya karena itu"

Mone yang mendengar di balik pintu tersentak. Dia sudah cukup dewasa untuk menyadari bahwa ada sesuatu yang terjadi antara kakaknya dengan kekasihnya itu. Mone syok.

Taera ingin cepat-cepat pergi, Gun Wook kembali berkata padanya
"Tahukah kamu bahwa perasaan pernah terbuai itulah perasaan yang sebenarnya"

Taera keluar ruangan Mone sembunyi di balik meja. Gun Wook terdiam di pintu walau kurang puas tetapi Gun Wook merasa telah cukup mendesak Taera. Gun Wook lalu menemukan karangan bunga di mejanya. Dia membaca kartu ucapan dari Mone, dan menaruhnya lagi di meja tanpa tergerakhatinya sedikitpun. Dia lalu mematikan pintu dan keluar dari ruangan. Mone masih berada di dalam ruangan gelap, terduduk di lantai, bersembunyi di balik meja sendirian..lalu menangisi nasibnya. (poor Mone, dia padahal cantik dan polos)


Moon Jae In sedang berjalan kaki, dia tidak sengaja lewat toko baju tempat Gun Wook terakhir membelikan baju untuknya. Dia berhenti sejenak. Lalu ingat pembicaraanya dulu dengan Gun Wook bahwa GUn Wook ingin masakan rumahan.

Kemudian pergi ke rumah GUn Wook pertama kali memanggilnya mencuci baju , rumah Kakak Jang koordinator stuntman itu, dengan membawa sayuran dan bahan makanan untuk dimasak (aku pengen ngakak jadi Jae In belum tahu itu sebenarnya bukan rumah Gun Wook wkwkwkwk)
Jae In menghubungi Gun Wook dan berkata minta dibukakan pintu karena sekarang dia berada di depan pintu rumahnya. Gun Wook sempat terhenyak, dia seperti takut ketahuan tempat tinggalnya (atau tempat persembunyian sih kok tegang), dia mengintip keluar jendela dan tak melihat Jae In.
Pintu apartemen terbuka, Jae In kaget karena yang muncul bukan Gun Wook. Kakak Jang juga kaget dan gugup tiba-tiba kedatangan wanita cantik. Gun Wook mendengar suara Kakak Jang dan minta bicara dengan Kakak Jang. Dia meminta Kakak Jang sementara menerima Jae In dan dia segera akan menyusul ke sana.


RUmah itu sama seperti Jae In pertama kali datang (BG ep. 3) berantakan seperti kapal pecah. Kakak Jang dengan gugup tapi mupeng berusaha bicara dan menarik perhatian Jae In (geuleh pisan wkwkwkwk).
Jae In dengan risi menjawab pertanyaannya. (duh Jae In kebayang ga dirimu pernah ngebersihin wc, toilet, nyuci baju, ngremes CD orang kyk gitu wkwkwkwk). Jae In akhirnya baru bertanya apa mungkin Gun Wook sebenarnya tidak tinggal di situ.

Gun Wook sedang pergi menuju rumah Kakak Jang, lalu dia mendapa sms dari Jae In.
"Aku sudah pergi dari sana. Datanglah ke daerah rumahku"
Gun Wook pun lalu berbalik menuju rumah Jae In di mana dia pernah mengantar Jae In dulu. Gun Wook lalu kembali kontak dengan Jae In dan berkata dia sudah di daerah rumahnya. Tetapi Jae In menjawab bahwa dia mendadak pergi karena ada perlu dan memintanya datang lain kali saja. Gun Wook tanpa curiga langsung berbalik pulang.



Jae In ternyata tidak pergi, dia mengintip Gun Wook datang dan melihatnya pergi. Jae In punya rencana iseng untuk mengikuti Gun Wook supaya tahu rumahnya yang sebenarnya. Jae In diam-diam mengikuti Gun Wook pergi. Adegannya jadi seperti kebalikan adegan episode. 3 saat GUn Wook mengikuti Jae In yang pulang ke rumahnya. Musik latarnya / OST juga sama. Jalan yang mereka lalui juga ada sebagian yang sama. (adegan ini manis banget). Gun Wook memang sempat menengok kebelakang, tapi anehnya dia tidak curiga sama sekali bahwa dia diikuti.


Gun Wook akhirnya tiba di pintu tempat tinggalnya. Jae In sempat tak percaya bahwa ternyata tempat tinggal GUn Wook tidak jauh dari rumahnya.

Begitu sampai rumah, Gun Wook langsung membuka jas dan kemejanya, dia lupa tak mengunci pintu. Tempat tinggal Gun Wook seperti tertutup dari luar, bukan seperti rumah tempat tinggal, di tembok ada tulisan bahwa di siu sebelumnya adalah studio foto. Jae In membuka pintu lalu masuk perlahan dengan heran tempat apa itu. Gun Wook langsung sadar ada orang membuka pintunya, dia langsung waspada dan memakai lagi kemejanya. Jae In berjalan perlahan melihat tempat misterius namun artistik banyak patung ataupun karya seni juga bersih dan tertata.


Gun Wook lalu datang dengan terkejut.
"Dari mana kamu tahu tempatku, mengapa kamu ke sini!?", katanya terkejut (duh Gun Wook ga boleh ya orang tahu dan datang ke tempatmu)
Jae In juga sama-sama terkejut, dia tak menyangka Gun Wook tinggal di tempat yang agak misterius ini tapi juga terlihat mewah dan tertata. Dia juga melihat ada bekas lampu yang sering digunakan di studio foto, dipakai apik sebagai hiasan rumah.


Keaadan rumah ini berbeda sekali dengan saat Gun Wook menjebaknya di rumah yang kotor dan amburadul itu. Jae In jadi kesal.
"Tempat apa ini?", kata Jae In bingung. Dia merasa benar-benar tak mengenal Gun Wook yang dia kenal
"Dulu ini bekas studio foto"
"Aku pikir keadaan kamu susah ternyata kamu selama ini hidup berkecukupan di tempat yang bagus seperti ini. Siapa kamu ini sebenarnya?! Jangan-jangan kamu ini anak konglomerat yang disembunyikan. Jangan-jangan namamu sebenarnya juga bukan Shim Gun Wook. Atau daripada mengencani Tae Sung harusnya aku ini berkencan denganmu." kata Jae In yang merasa mereka sebenarnya akrab tapi Gun Wook merahasiakan dirinya.
Apa sebenarnya arti aku ini buatmu?", tanya Jae In merasa dianggap orang asing


"Lalu apa juga artinya aku bagimu?!", balik Gun Wook yang merasa dia cuma dimanfaatkan untuk mendapatkan Tae Sung.
Suasana menjadi tegang.
"Iya aku memang tak peduli padamu dari awal jadi buat apa khan aku tahu tentangmu dan tempat tinggalmu?!", Jae In putus asa dan beranjak pergi.
Hati Gun Wook juga sebenarnya sakit dia menunduk di kursi malasnya.


Jae In sebelum dia keluar sempat melihat sepatu GUn Wook (sepatu yang sempat dipakaikan padanya) juga sempa melihat foto mereka berdua saat di taman dulu di pajang di sebuah meja. Hatinya yang panas tiba-tiba tersentuh.



Gun Wook sedang termenung tiba-tiba dia mendengar suara orang masuk lagi, dia tak menyangka Jae In kembali lagi untuknya.
Setelah ribut dengan Moon Jae In, Shim Gun Wook hanya duduk menunduk di kursi malasnya. Namun tiba-tiba dia mendengar suara orang masuk. Moon Jae In yang sempat tersentuh melihat foto mereka bersama tiba-tiba kembali lagi dan masuk membawa sekantung sayuran dan bahan makanan yang tadi sudah dibelinya.

 

Jae In langsung menuju pantry (Gun Wook ni masak aja pasti jarang tapi dapurnya OK jadi pengen dapur kayak gitu ayahhhh...) dan menyiapkan bahan makanan.
Gun Wook benar-benar tak menyangka.
"Katanyanya kamu ingin masakan rumahan khan?"
Gun Wook begitu bahagia, dia melihat Jae In memotong sayuran dari jauh sambil memegangi tiang lampu dan tersenyum seperti anak kecil.


"Jae In-a , kamu percaya padaku khan?", tanya Gun Wook yang sepertinya butuh dukungan moril dari Jae In.
"Bukankah kamu sering berbohong padaku?", ejek Jae In
"Iya betul jangan percaya pada orang brengsek sepertiku"
"Aku percaya padamu!", sahut Jae In mantap.
Gun Wook tersenyum lega.


Jae In lalu menyuruh Gun Wook mencuci tangan karena mereka akan makan. (aku ga pernah liat Gun Wook sebahagia ini)
Gun Wook mencuci tangan di wastafel kamar mandi. Jae In merasa Gun Wook begitu lama, dia menyusulnya. Gun Wook ternyata membuka kemejanya dan mengganti dengan kaos. Pada saat yang sama Jae In membuka pintu dia sempat melihat bekas luka sayatan panjang di punggung Gun Wook. (lagian ini Jae In maen masuk aja)


Gun Wook sempat tegang ketahuan Jae In, Jae In juga kaget. Namun Gun Wook lalu mencoba tersenyum
"Ayo kita makan"

Mereka duduk berdua di pantry. Gun Wook makan dengan senang. Jae In masih merasa kaget karena tak sengaja melihat luka itu. Gun Wook melihat Jae In melamun tidak menyentuk makanannya.
"Apa kamu tidak pernah melihat laki-laki bertelanjang dada sebelumnya? Badanku juga tidak terlalu bagus kok (wah Oppa merendah kita pasti suka atletis tp ga terlalu berotot wkwkwk)"
"Kapan itu kejadiannya, bekas luka seperti itu pasti kau sangat menderita ya"
"Tidak apa itu sudah lama kok, kenap kamu jijik melihatnya?"
Jae In merasa kasian


Saat yang membahagiakan itu tiba-tiba terganggu oleh deringan HP Jae In, Tae Sung menghubungi Jae In. Namun Jae In tidak mau mengangkatnya dan mengajak Gun Wook tetap makan saja. Tapi lalu ada sms masuk. Jae In membacanya dari tae sung.
"Aku sudah berada di dekat apartemenmu sekarang, kamu keluarlah"
Jae In jadi goyah juga, mendengar Tae Sung sudah datang. Dia lalu pamit pulang pada Gun Wook
"Adikku ada perlu denganku", kata Jae In berbohong.
Jae In buru-buru pergi kali ini dia tak sadar menendang sepatu Gun Wook (sepatu bersejarah ditendang hiks)

Jae In pergi ke tempat tae sung mengantarnya dulu, tapi dia pura-pura tidak melihat Tae Sung (Gun Wook versi cewe hehe).
Tae Sung menyapanya dan berkata dia menghubungi Jae In
"Oh itu sms darimu, aku tidak tahu karena nomormu sudah kuhapus dari phonebook!", kata Jae In jaim
Tae Sung mengembalikan baju Jae In
"Aku tidak minta kamu mengembalikan bajuku", kata Jae In gengsi
Tae Sung berhasil membujuk Jae In untuk makan bersamanya. Pada saat yang sama Gun Wook malah makan sendirian di rumahnya (kasian Oppa).

Saat makan tiba-tiba Jae In mengginggit benda aneh, sebuah cincin berlian.
"Apa ini?!", seru Jae In
Lalu pelayan buru-buru datang menghampiri mereka dan berkata bahwa pesanan Jae In tertukar dengan pelanggan lain, cincin itu bukan untuk Jae In.
Tae Sung tertawa, Jae In pun tersenyum geli


"Kenapa kamu sempat mengharapkannya ya", ledek Tae Sung. Tae Sung senang Jae In sudah bisa tersenyum lagi. Dia lalu merebut HP Jae In, dan menemukan bahwa nomornya ternyata belum dihapus dari Phonebook JaeIn. Tae Sung senang.
Di Rumah Gun Wook, Gun Wook baru saja selesai makan. Dia mencuci piringnya. Dia juga hendak mencuci piring Jae In yang masih penuh,


tapi tiba-tiba dia tak tega membuang makanan Jae In. Dia lalu memakannya, Gun Wook begitu menghayatinya , dia makan sambil menangis sesegukan.


(Oppa itu berarti cinta loh...kenapa Oppa bukan mengejar cinta malah membisniskan cinta hiks)

Ada masalah datang dari Mone, Mone yang sedang patah hati karena merasa dikhianati Oppa dan Unnienya tidak pulang ke rumah. Ny. Shim menghubungi dan minta bantuan Taera. Taera saat itu sedang demam dan sakit flu. Pelayannya mengukur suhu tubuhnya 37.9, Taera menolak ke dokter dan hanya minum obat karena akan mencari Mone. Taera menghubungi Gun Wook mencari Mone saat Gun Wook sedang mengatur siasat di ruang rahasianya.
"Mone tidak bersamaku", jawab Gun Wook.
Lalu ternyata Mone menghubungi Gun Wook
"Oppa aku berada di vila di Pyun Yang", kata Mone sambil mabuk.
Gun Wook langsung menghubungi Taera mengenai keberadaan Mone.

Sore hari itu Taera nekad pergi ke luar kota menyetir mobil sedannya sendirian, walau sedang demam. Dia beralasan Mone mungkin tak mau pulang jika dijemput supir Kang. Pada saat yang sama Gun Wook juga meluncur dengan mobilnya ke lokasi (Gun Wook setelah diangkat jadi sekretaris Hong Tae Sung punya mobil sendiri nih ga lagi naik motor, keren juga Oppa bawa SUV). Di villa Mone tengah mabuk karena kebanyakan minum Wine.
Sebuah mobil sedan malam hari sampai di lokasi. Ternyata bukan Taera yang datang, melainkan supir Kang. Mone mengurung diri di sebuah ruangan. Supir Kang minta masuk lewat jendela kamar mandi. PenjagaVilla membantunya. Mone yang sedang pingsan akhirnya bisa diangkut oleh supir Kang ke dalam mobil (supirnya ganteng juga..tapi klo soal pesona tetep Oppa nomor 1). Supir Kang langsung meluncur membawa Mone kembali ke Seoul.

Gun Wook tak disangka telah tiba juga di sana, dia hanya mengamati bahwa Mone telah ditangani Supir Kang.


Gun Wook sendiri diam di sana menunggu seseorang, yaitu Taera. Taera akhirnya sampai. Taera di sambut oleh paman penunggu villa.
"Ada seorang pria dari Seoul menunggu Nyonya"
Taera tidak bisa membayangkan siapa tamu yang menunggunya.
Taera masuk dia kaget melihat Gun Wook ada di sana. Dia menanyakan Mone. Namun Gun Wook lebih mengkhawatirkan Taera
"WAktu kamu menelepon, kamu terdengar seperti sedang sakit. Saya khawatir", kata Gun Wook (waduh apa ga klepek2 tu Taera diomongin gitu)
Gun Wook berkata hendak mengantar Taera pulang.
tetapi Taera menolak tegas dan buru-buru berbalik pulang lagi. Gun Wook mengejar dan menahannya.


"Jangan keras kepala, kamu ini sedang sakit!"
"Kamu yang keras kepala, Mengapa aku harus pulang naik mobilmu!? Mengapa, mengapa!", teriak Taera
Taera yang sedang, sakit, lelah dan stress tiba-tiba pingsan. Gun Wook segera menangkap Taera lalu membopongnya masuk lagi ke dalam villa. Gun Wook membaringkan Taera di sofa tengah rumah. Taera demam . Malam itu Gun Wook mengkompres dahi taera. Taera tak sadarkan diri. Gun Wook sempat dengan lembut memperhatikan , membelai rambut/kepala Taera dan menyelimutinya.


Rasanya semua penonton tahu Gun Wook tidak benar-benar tulus terhadap Taera (Taera telah masuk dalam rencana balas dendam Gun Wook). Namun menyaksikan adegan ini kita pasti iri karena pada momen itu, saat taera tak sadar Gun Wook ternyata memperhatikan Taera dengan tulus (karena kasian atau karena dia cantik Oppa?).

Gun Wook semalaman tidak tidur untuk mengganti kompres Taera dan menjaganya (klo ini taktik pastinya). Saat fajar, Taera sadar dan bangun. Dia melihat Gun Wook di ruangan itu sedang menyiapkan sesuatu di pantry.
Gun Wook menghampirinya membawakan secangkir minuman
"Ini campuran wine, gula dan jeruk, sebenarnya kurang kayu manis, tapi aku tidak menemukannya. Minumlah selagi hangat. Ini ramuan yang bagus untuk flu. ", bujuk Gun Wook lembut.
Taera menurut. "Kau tidak tidur semalaman, menjagaku?", Taera tersanjung
Gun Wook lalu duduk di samping Taera, memegang dahi Taera dengan tangannya lalu tangan satunya memegang dahinya sendiri untuk perbandingan


"Ini melegakan", kata Gun Wook tersenyum tahu demam taera sudah turun.
Taera sudah mulai luluh, dia mau pulang ikut mobil Gun Wook. Di suatu tempat Gun Wook membelokkan mobilnya ke tepi jalan. Dia berhenti di sana mereka memandangi matahari terbit yang memantul di danau. (jadi inget dulu Gun Wook pernah ngajak Jae In ke pantai pas matahari terbenam). Taera akhirnya terbawa suasana, dia lalu berkata perlahan
"Hari itu... sebenarnya... bukan kesalahan, paling tidak saat itu...", katnya sambil berkaca-kaca
Gun Wook memegang tangan Taera, memasukkan jari jemarinya ke jari jemari Taera (ko aku yang merinding ya). Taera semakin luluh, dia bersandar ke pundak Gun Wook. Gun Wook pun mencium kepala Taera dengan lembut.


Diam-diam Gun Wook mulai tersenyum puas (berhasil ya, ini ya yang kamu mau Oppa... duh)
Pagi-pagi Gun Wook sudah mengantar Taera sampai ke muka gedung apartmennya. Sampai ke rumah Taera langsung berbaring di tempat tidurnya, dia gundah memikirkan Gun Wook.
Gun Wook langsung pergi ke kantor pagi itu, di ruangannya dia datang paling pagi. Dia mendapat laporan dari anak buahnya bahwa mereka berhasil memasukkan isu kecurigaan transaksi saham ilegal yang dilakukan oleh Hong Tae Gyun. Gun Wook membuka internet di komputernya. Muncul headline bahwa Keturunan Konglomerat Grup H dicurigai terlibat permainan harga saham ilegal. Gun Wook tersenyum puas.


Tn. Hong mendapat laporan mengenai hal ini, bahwa grup H itu merujuk pada mereka. Tn. Hong marah besar.
"Dari mana dia mendapat uang untuk membeli saham sebesar itu!?"
Tn Hong minta Tae Gyun segera dipanggil menghadapnya. (pantes Gun Wook sering banget nyelidikin dan dapet laporan cabang amerika , dia masih banyak temen2 di amrik rupanya)
"Dari cabang di amerika", kata asistennya

Saat istirahat siang, karyawan-karyawan mulai ramai dan menggosip berita itu dari internet. Gun Wook cuma tersenyum, dia malah asyik main game minesweeper di komputernya. Gun Wook lalu terlihat tertidur di selasar kantor. Moon Jae in memergokinya. Dia memperhatikan Gun Wook dengan lembut dan mengira Gun Wook benar-benar tertidur.


Saat Jae In akan pergi, secara mengagetkan Gun Wook menangkap tangan Jae In. Dan menariknya duduk disebelahnya.
"Kamu ternyata tidak tidur?", tanya Jae In
"Aku hanya memejamkan mataku karena lelah"
"Memang ngapain semalaman?"
"Kerja", jawab Gun Wook pendek (menggoda Taera buat Gun Wook itu kerja ya sampe ga tidur hihi)
Gun Wook ingin Jae In meminjamkan bahunya untuknya tidur. Jae In takut tidak enak dilihat orang.
"Tenang saja, Tae Sung tidak ada di tempat ko", kata Gun Wook
Mata Gun Wook mulai terpejam. Jae In perlahan bicara bahwa dia minta maaf karena meninggalkan Gun Wook kemarin.
"Lain kali kita akan makan bersama ya", Jae In berjanji. Namun Gun Wook tampaknya sudah terlelap dengan tenang di bahu gadis yang dia cintai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BoyBand Korea

BoyBand Korea
2PM

Ss501

Ss501
Band y p'sonilnya cakep abis,, ^^

TVXQ Band

TVXQ Band
5 cwok cakep

Big Bang BAnd

Big Bang BAnd
Asal Korea