Love In Seoul
{SuperJunior}
Part 1
Diperankan oleh :
Super Junior: Leeteuk, Shiwon, Kyuhyun dan Donghae
SNSD: Taeyon, Jessica, Yuri, Soyoung dan Seohyun
SHINee: Minho dan Taemin
Super Junior: Leeteuk, Shiwon, Kyuhyun dan Donghae
SNSD: Taeyon, Jessica, Yuri, Soyoung dan Seohyun
SHINee: Minho dan Taemin
Didepan sebuah rumah mewah..
-Leeteuk POV-
Hari ini dia mengajak ku ketaman. Entah kenapa belakangan ini dia rajin sekali mengajak ku ketaman ditengah kota. Aku sudah bersiap-siap sejak tadi agar aku tidak telat bertemu dengannya. Sejujurnya ku sudah menyukainya sejak SMA. Aku tahu dia melihat ku hanya sebagai sahabatnya saja. SMS masuk diHP ku, setelah ku baca rupanya dia sudah tiba dihalaman rumah ku. Bukannya aku minta dijemput atau apa, tapi memang rumah ku dekat dengan taman itu. Baiklah aku akan turun untuk menemuinya.
-Taeyon POV-
Aku sudah tiba dihalaman depan rumah Leeteuk oppa, sahabat ku. Dia senior ku diSMA. Hari ini aku mengajaknya ketaman untuk menemani ku lari pagi. Yahh bukan tanpa maksud juga sih. Ini semua terjadi karna ada seorang cowok yang ku taksir selalu datang ketaman itu. Aku belum cerita pada Leeteuk oppa, aku terlalu malu untuk membahasnya. Dia sudah tiba didepan ku. “Oppa, mari pergi!” dengan segera kami pergi menuju taman.
***
Didalam bus umum..
-Minho POV-
Huaaa… lagi-lagi pagi ini aku berangkat kuliah dengan bus. Mau bagaimana lagi? Donghae hyung sudah berangkat sejak pagi tanpa membangunkan aku. Haruskah aku berpesan agar dia membangunkan ku? Aku lebih suka menumpang dengan hyung ku, irit ongkos dan lebih cepat. Aku tidak suka disaat aku hampir terlambat bus ini terus menerus berhenti dihaltenya. Tuh kan! Berhenti lagi, biar ku lihat siapa kali ini yang naik. Heh? Seorang noona yang cantik dan membuat mataku mengikuti tiap langkahnya.
-Yuri POV-
Aku lebih suka kekantor pusat dengan Jessica! Aahh.. sayang sekali dia meninggalkan ku dikost-an. Menyebalkan! Tapi dia meninggalkan note untuk ku yang berisi tidak ingin membangunkan ku yang tampak kelelahan. Hufh.. bukan salahnya. Sudahlah lebih baik aku rileks. Kenapa ya rasanya ada yang memperhatikan ku sejak tadi? Aku memandang berkeliling dan menatap seorang mahasiswa, terlihat dari almamaternya bahwa dia seorang mahasiswa salah satu universitas terkenal diSeoul. Apa ada yang aneh dengan ku? Ah sudahlah, tak usah dipedulikan.
***
Dipusat perbelanjaan dikota Seoul..
-Soyoung POV-
Hari ini pengunjung toko begitu ramai. Aku sampai sibuk dibuatnya. Tapi ini benar-benar menyenangkan, melayani para pembeli dengan ramah dan mendapat ucapan terimakasih juga senyuman ramah. Aku jadi merasa dihargai lebih.
“Maaf, bisa pilihkan saya sepatu sport yang kualitasnya bagus?”
Seorang pengunjung meminta bantuan ku. Kalau ku amati dia ini lumayan tampan, gaya pakaiannya juga bagus sekali. Mengenakan headset juga. Aku akan membantunya dengn segera.
-Donghae POV-
Lagi-lagi harus membeli sepatu baru. Yang lama sudah kusam dan aku malas mencucinya. Aku tidak mau merepotkan siapapun untuk mencuci sepatu ku. Jadi kuputuskan sebelum ke kantor, aku mampir ketoko sepatu yang disebut-sebut pelayannya ramah dan cantik. Nyatanya benar.
“Baiklah aku kan membantu mu memilih”
Dia tersenyum, membuat wajahnya tampak jauh lebih cantik. Dan yang lebih penting dia baik. Buktinya dia dibutuhkan dengan senyum oleh para pengunjung yang lain. Sudahlah, aku juga akan mencari sendiri agar dia tidak terlalu repot.
***
-Jessica POV-
Huaaaa!! Aku telat!! Semua ini gara-gara Kyuhyun yang meminta saran ku untuk mendekati gadis yang ditaksirnya. Dia memaksa ku untuk melihat gadis itu dan nyatanya gadis itu tak kunjung tiba. Aku haru berlari sekencang mungkin. Karna sudah tidak ada waktu untuk menunggu bus. Lagipula kantor pusat terletak dekat dari sini.
*Bruk!*
“Aw!” aku jatuh terjerembab karna menabrak sesuatu. Seseorang membantu ku berdiri, “Noona tidak apa-apa?”. Seorang pelajar SMA? Tapi wajahnya seperti pelajar SMP. Ah.. sudahlah aku harus cepat. “Gomawo” usai berkata seperti itu aku lanjut berlari.
-Taemin POV-
Aku menabrak seorang noona. Dia cantik sekali. Aku menawarkan untuk membantunya berdiri, “Noona tidak apa-apa?”. Saat dia menyentuh tangan ku, terasa begitu lembut. Dia tampak heran memandang ku. Aku tahu pasti apa isi hatinya. Dia pasti mempertanyakan apakah aku anak SMP atau SMA. Hufh..
“Gomawo” dia tersenyum. Aku nyaris saja akan menanyakan nama dan nomor HPnya jika dia tidak langsung berlari begitu saja. Tampak terburu-buru memang. Sudahlah, aku juga harus berangkat sekolah.
***
Pusat perbelanjaan diSeol..
-Kyuhyun POV-
Payah! Jessica noona meninggalkan ku. Padahal aku ingin menunjukkan padanya seorang gadis yang menurutku cantik. Aku selalu memperhatikannya dan diam-diam melukisnya. Aku bukan semacam pelukis terkenal, aku hanya pelukis jalanan saja. Dan gadis itu juga bukan sembarang gadis. Dia seorang badut yang disukai anak-anak didaerah sekitar sini. Aku pernah sekali melihatnya membuka kostumnya. Tampak sangat cantik dengan rambut panjang tergerai lurus. Hanya satu kali itu, karna dia selalu menghindari ku. Apa dia tidak suka pada ku? Atau dia tahu sikap ku yang sering melukisnya diam-diam?
-Seohyun POV-
Aku agak tidak enak kembali menjadi badut dipusat kota. Bukan karena malu didepan umum, tapi ada seorang pelukis jalanan yang kerap memperhatikan ku. Apa aku terlalu aneh dalam memakai kostum badut? Bukan karena dia buruk atau apa, justru dia tampan. Dan aku benar-benar malu berpenampilan seperti ini didepannya. Semoga dia tidak memperhatikan ku hari ini.
***
Taman pusat kota..
-Taeyon POV-
Aku sudah menceritakan maksud hati ku pada Leeteuk oppa. Lalu dia mendukung ku dan akan membantu ku untuk mengenal cowok itu. Semoga hari ini aku dapat bertemu dengannya. Sebelum itu aku akan berlatih mengayuh sepeda. Sama seperti sebelumnya, gagal. Aahhh.. aku memang tidak berbakat untuk mengendarai sepeda.
“Oppa, aku lelaahhhh..”
Untuk kesekian kalinya aku jatuh. Dan Leeteuk oppa terus-terusan melatih ku. Aku akan minta oppa mencarikan solusi yang baik untuk ku. Jika berlari, jelas aku akan ditinggal oleh cowok itu. Karna larinya cepat sekali.
-Leeteuk POV-
Sudah ku duga karna seorang laki-laki. Dan semua itu terbukti. Apa semua ini salah ku yang tidak menyampaikan perasaan ku padanya atau sudah takdir? Baiklah aku akan mendukungnya setulus hati ku. Aku akan membuat dia berkenalan dengan cowok impiannya itu. Meski tidak menjadi kekasihnya, paling tidak aku bisa menjadi orang terbaik disisinya.
Beberapa saat kemudian, cowok yang diincar melintasi daerah itu. Leeteuk langsung member kode pada Taeyon yang sepadanya dilengkapi dengan roda bantu.
-Taeyeon POV-
“Semoga kau berhasil!” oppa menyemangati ku. Dia benar-benar membantu ku dan sangat bisa diandalkan. Leeteuk oppa sudah seperti kakak ku sendiri. Aku senang berada didekatnya. Baiklah, saatnya menjalankan rencana pertama agar bisa berkenalan dengan cowok itu. Saat dia melintas disamping ku, aku langsung mengimbanginya dengan kayuhan sepeda ku. Dia menoleh pada ku yang kini sejajar dengannya, sungguh aku malu sekali. Yang bikin aku bahagia, dia tersenyum pada ku.
“Hai! Sering bersepeda disini?” tanyanya pada ku. Aku mengangguk dengan gugup sambil tersenyum.
-Shiwon POV-
Seorang gadis bersepeda disamping ku. Daripada aku berlari sendiri lebih baik aku menegurnya untuk menjadi teman ngobrol ku. “Hai, sering bersepeda disini?”. Dia hanya mengangguk sambil tersenyum. “Siapa nama mu?” aku mencari bahan pembicaraan.
“Taeyeon. Oh ya, aku sering melihat mu lari pagi ditaman ini ehmm.. maaf, nama mu?”
“Shiwon. Ya, aku suka olahraga. Kebetulan taman ini ada didekat apartemen ku, jadi aku sering lari pagi disini”.
“Ohh.. pantas kau terlihat ehmm.. sehat”. Kali ini dia malu-malu, aku akan iseng menggodanya. Ku pikir dia gadis yang menyenangkan.
“Maksudmu aku… gendut?” aku akan menunggu reaksinya.
“Heh?! Bukan seperti itu maksud ku”
*gubrak!* hHaa.. tuhkan, dia memang gadis yang menarik. Aku sangat bersedia menjadi temannya.
-Taeyeon POV-
*gubrak!*
Huaaa.. kenapa disaat sepenting ini aku malah jatuh dari sepeda?! Maaluuunyaaaa… Dia tidak menertawakan ku, dia baik. Dia membantu ku untuk berdiri. Aku benar-benar malu dan berharap aku dapat menghilang dari hadapannya sekarang juga.
“Kau baik-baik saja kan?”
Dia membantu ku membersihkan lutut ku dan memeriksanya. “Aku rasa begitu” aku menunduk tak berani menatap wajahnya.
“Tidak baik-baik saja, lutut mu lecet. Biarkan aku memakaikan plester luka dilutut mu”
Tuuhhh kaaann.. Dia sangat baik. Aku hanya bisa diam membatu meski dalam hati ini bahagianya minta ampun.
-Leeteuk POV-
Dia laki-laki yang baik. Aku dapat melihatnya dari sini. Dia membantu Taeyeon berdiri dan mengobati lukanya. Aku jadi tenang karena Taeyeon menyukai laki-laki baik seperti dia. Mungkin aku harus belajar untuk melepaskannya dan membiarkannya bahagia.
***
Seoul University..
-Minho POV-
Akhirnya aku sampai juga dikampus. Seseorang menepuk bahu ku, “Minho! Sudah tahu belum kalau kita akan kedatangan dosen sementara”. Rupanya dia Eunja, teman satu fakultas.
“Mengajar apa?” sahut ku pura-pura tertarik.
“Design grafis”.
Dengan segera kabar gembira dari Eunja mampir ditelinga ku. Bayangkan Prof. Seoung Jo yang jutek itu akan digantikan! Rasanya hari ini adalah keberuntungan ku. Pagi tadi bertemu noona cantik dan kali ini dosen itu digantikan, meski hanya sementara aku wajib bersyukur. “Minho, ku harap kamu tidak lupa kalau design grafis adalah mata kuliah kedua kita seteleh ini. Aku rasanya ingin cepat-cepat selesai” Eunja tampak bersemangat.
“Selesai? Bahkan kita belum mulai” sahut ku ikut gembira.
***
SM Entertainment pusat..
-Yuri POV-
“Kau tahu akan ada acara baru dari pihak SM Ent?” Jessica mensejajari langkah ku. “Aku belum tahu” sahut ku singkat. “Kau marah pada ku karna meninggalkan mu berangkat sendirian?” Jessica kali ini menatap ku dengan sorot memohon maaf. Baiklah ini bukan salahnya. “Tidak, sungguh. Ngomong-ngomong acara apa itu?” aku juga jadi penasaran. Jessica menjelaskan semuanya pada ku.
-Jessica POV-
Untung saja Yuri tidak marah pada ku. Aku akan menjelasakan acara program tv yang baru padanya. “Begini, kita akan menggantikan guru atau dosen dalam kurun waktu 1 bulan. Kau dapat diSeoul University” aku menjelaskan sebisa ku. “Eh?? Universitas? Berarti aku jadi dosen? Ahh.. usia kami bahkan tidak jauh beda. Aku tidak bisa” Yuri tampak sedikit panic.
“Yahh.. sudah jadi keputusan atasan. Kau akan mengajar design grafis. Ku harap kau dapat mempersiapkan diri mu”. Aku benar-benar khawatir dengan Yuri, design grafis bukan keahliannya sama sekali. Ku harap dia tidak mengalami kesulitan.
-Donghae POV-
Aahh itu mereka! Jessica dan Yuri, aku akan bicara dengan mereka untuk sedikit berkonsultasi. “Hai girls!” aku langsung mendekati mereka berdua. “Apa kalian masuk dalam program baru? mengajar selama 1 bulan?” aku berharap mereka tahu sehingga aku tidak repot menjelaskannya. “Ya, Yuri mendapatkan acara itu” Jessica menjawab mungkin untuk mewakili Yuri yang tampak sedikit khawatir. “Bahkan aku tidak bisa jadi guru, kenapa harus dosen?” Yuri mulai mengeluh. Aaahhh… dia diuniversitas rupanya. “Kau dapat dimana?” Jessica mengimbangi langkah ku. “SMA” aku tersenyum agak tenang, paling tidak aku bukan jadi dosen. Siapa tahu diantara mahasiswa itu ada yang lebih cerdas dari aku. Sehingga bisa membuat ku kehilangan muka.
-Yuri POV-
“SMA” jawab Donghae. Hal ini membuat ku terkejut bukan main. Aku juga mau di SMA atau SMP. Tapi kenapa harus Donghae yang mendapatkannya?. “Donghae oppa, apa kau mau bertukar dengan ku?” aku berharap dengan cemas. Semoga dia menyujuinya. “Tidak mau. Aku lebih aman jadi guru kesehatan jasmani dari pada menjadi dosen” jawab Donghae. Huaaaa!! Ini nasib buruk ku. Selama satu bulan mau tak mau aku harus berusaha sekuat tenaga dan sepenuh hati ku.
***
-Leeteuk POV-
Hari ini dia mengajak ku ketaman. Entah kenapa belakangan ini dia rajin sekali mengajak ku ketaman ditengah kota. Aku sudah bersiap-siap sejak tadi agar aku tidak telat bertemu dengannya. Sejujurnya ku sudah menyukainya sejak SMA. Aku tahu dia melihat ku hanya sebagai sahabatnya saja. SMS masuk diHP ku, setelah ku baca rupanya dia sudah tiba dihalaman rumah ku. Bukannya aku minta dijemput atau apa, tapi memang rumah ku dekat dengan taman itu. Baiklah aku akan turun untuk menemuinya.
-Taeyon POV-
Aku sudah tiba dihalaman depan rumah Leeteuk oppa, sahabat ku. Dia senior ku diSMA. Hari ini aku mengajaknya ketaman untuk menemani ku lari pagi. Yahh bukan tanpa maksud juga sih. Ini semua terjadi karna ada seorang cowok yang ku taksir selalu datang ketaman itu. Aku belum cerita pada Leeteuk oppa, aku terlalu malu untuk membahasnya. Dia sudah tiba didepan ku. “Oppa, mari pergi!” dengan segera kami pergi menuju taman.
***
Didalam bus umum..
-Minho POV-
Huaaa… lagi-lagi pagi ini aku berangkat kuliah dengan bus. Mau bagaimana lagi? Donghae hyung sudah berangkat sejak pagi tanpa membangunkan aku. Haruskah aku berpesan agar dia membangunkan ku? Aku lebih suka menumpang dengan hyung ku, irit ongkos dan lebih cepat. Aku tidak suka disaat aku hampir terlambat bus ini terus menerus berhenti dihaltenya. Tuh kan! Berhenti lagi, biar ku lihat siapa kali ini yang naik. Heh? Seorang noona yang cantik dan membuat mataku mengikuti tiap langkahnya.
-Yuri POV-
Aku lebih suka kekantor pusat dengan Jessica! Aahh.. sayang sekali dia meninggalkan ku dikost-an. Menyebalkan! Tapi dia meninggalkan note untuk ku yang berisi tidak ingin membangunkan ku yang tampak kelelahan. Hufh.. bukan salahnya. Sudahlah lebih baik aku rileks. Kenapa ya rasanya ada yang memperhatikan ku sejak tadi? Aku memandang berkeliling dan menatap seorang mahasiswa, terlihat dari almamaternya bahwa dia seorang mahasiswa salah satu universitas terkenal diSeoul. Apa ada yang aneh dengan ku? Ah sudahlah, tak usah dipedulikan.
***
Dipusat perbelanjaan dikota Seoul..
-Soyoung POV-
Hari ini pengunjung toko begitu ramai. Aku sampai sibuk dibuatnya. Tapi ini benar-benar menyenangkan, melayani para pembeli dengan ramah dan mendapat ucapan terimakasih juga senyuman ramah. Aku jadi merasa dihargai lebih.
“Maaf, bisa pilihkan saya sepatu sport yang kualitasnya bagus?”
Seorang pengunjung meminta bantuan ku. Kalau ku amati dia ini lumayan tampan, gaya pakaiannya juga bagus sekali. Mengenakan headset juga. Aku akan membantunya dengn segera.
-Donghae POV-
Lagi-lagi harus membeli sepatu baru. Yang lama sudah kusam dan aku malas mencucinya. Aku tidak mau merepotkan siapapun untuk mencuci sepatu ku. Jadi kuputuskan sebelum ke kantor, aku mampir ketoko sepatu yang disebut-sebut pelayannya ramah dan cantik. Nyatanya benar.
“Baiklah aku kan membantu mu memilih”
Dia tersenyum, membuat wajahnya tampak jauh lebih cantik. Dan yang lebih penting dia baik. Buktinya dia dibutuhkan dengan senyum oleh para pengunjung yang lain. Sudahlah, aku juga akan mencari sendiri agar dia tidak terlalu repot.
***
-Jessica POV-
Huaaaa!! Aku telat!! Semua ini gara-gara Kyuhyun yang meminta saran ku untuk mendekati gadis yang ditaksirnya. Dia memaksa ku untuk melihat gadis itu dan nyatanya gadis itu tak kunjung tiba. Aku haru berlari sekencang mungkin. Karna sudah tidak ada waktu untuk menunggu bus. Lagipula kantor pusat terletak dekat dari sini.
*Bruk!*
“Aw!” aku jatuh terjerembab karna menabrak sesuatu. Seseorang membantu ku berdiri, “Noona tidak apa-apa?”. Seorang pelajar SMA? Tapi wajahnya seperti pelajar SMP. Ah.. sudahlah aku harus cepat. “Gomawo” usai berkata seperti itu aku lanjut berlari.
-Taemin POV-
Aku menabrak seorang noona. Dia cantik sekali. Aku menawarkan untuk membantunya berdiri, “Noona tidak apa-apa?”. Saat dia menyentuh tangan ku, terasa begitu lembut. Dia tampak heran memandang ku. Aku tahu pasti apa isi hatinya. Dia pasti mempertanyakan apakah aku anak SMP atau SMA. Hufh..
“Gomawo” dia tersenyum. Aku nyaris saja akan menanyakan nama dan nomor HPnya jika dia tidak langsung berlari begitu saja. Tampak terburu-buru memang. Sudahlah, aku juga harus berangkat sekolah.
***
Pusat perbelanjaan diSeol..
-Kyuhyun POV-
Payah! Jessica noona meninggalkan ku. Padahal aku ingin menunjukkan padanya seorang gadis yang menurutku cantik. Aku selalu memperhatikannya dan diam-diam melukisnya. Aku bukan semacam pelukis terkenal, aku hanya pelukis jalanan saja. Dan gadis itu juga bukan sembarang gadis. Dia seorang badut yang disukai anak-anak didaerah sekitar sini. Aku pernah sekali melihatnya membuka kostumnya. Tampak sangat cantik dengan rambut panjang tergerai lurus. Hanya satu kali itu, karna dia selalu menghindari ku. Apa dia tidak suka pada ku? Atau dia tahu sikap ku yang sering melukisnya diam-diam?
-Seohyun POV-
Aku agak tidak enak kembali menjadi badut dipusat kota. Bukan karena malu didepan umum, tapi ada seorang pelukis jalanan yang kerap memperhatikan ku. Apa aku terlalu aneh dalam memakai kostum badut? Bukan karena dia buruk atau apa, justru dia tampan. Dan aku benar-benar malu berpenampilan seperti ini didepannya. Semoga dia tidak memperhatikan ku hari ini.
***
Taman pusat kota..
-Taeyon POV-
Aku sudah menceritakan maksud hati ku pada Leeteuk oppa. Lalu dia mendukung ku dan akan membantu ku untuk mengenal cowok itu. Semoga hari ini aku dapat bertemu dengannya. Sebelum itu aku akan berlatih mengayuh sepeda. Sama seperti sebelumnya, gagal. Aahhh.. aku memang tidak berbakat untuk mengendarai sepeda.
“Oppa, aku lelaahhhh..”
Untuk kesekian kalinya aku jatuh. Dan Leeteuk oppa terus-terusan melatih ku. Aku akan minta oppa mencarikan solusi yang baik untuk ku. Jika berlari, jelas aku akan ditinggal oleh cowok itu. Karna larinya cepat sekali.
-Leeteuk POV-
Sudah ku duga karna seorang laki-laki. Dan semua itu terbukti. Apa semua ini salah ku yang tidak menyampaikan perasaan ku padanya atau sudah takdir? Baiklah aku akan mendukungnya setulus hati ku. Aku akan membuat dia berkenalan dengan cowok impiannya itu. Meski tidak menjadi kekasihnya, paling tidak aku bisa menjadi orang terbaik disisinya.
Beberapa saat kemudian, cowok yang diincar melintasi daerah itu. Leeteuk langsung member kode pada Taeyon yang sepadanya dilengkapi dengan roda bantu.
-Taeyeon POV-
“Semoga kau berhasil!” oppa menyemangati ku. Dia benar-benar membantu ku dan sangat bisa diandalkan. Leeteuk oppa sudah seperti kakak ku sendiri. Aku senang berada didekatnya. Baiklah, saatnya menjalankan rencana pertama agar bisa berkenalan dengan cowok itu. Saat dia melintas disamping ku, aku langsung mengimbanginya dengan kayuhan sepeda ku. Dia menoleh pada ku yang kini sejajar dengannya, sungguh aku malu sekali. Yang bikin aku bahagia, dia tersenyum pada ku.
“Hai! Sering bersepeda disini?” tanyanya pada ku. Aku mengangguk dengan gugup sambil tersenyum.
-Shiwon POV-
Seorang gadis bersepeda disamping ku. Daripada aku berlari sendiri lebih baik aku menegurnya untuk menjadi teman ngobrol ku. “Hai, sering bersepeda disini?”. Dia hanya mengangguk sambil tersenyum. “Siapa nama mu?” aku mencari bahan pembicaraan.
“Taeyeon. Oh ya, aku sering melihat mu lari pagi ditaman ini ehmm.. maaf, nama mu?”
“Shiwon. Ya, aku suka olahraga. Kebetulan taman ini ada didekat apartemen ku, jadi aku sering lari pagi disini”.
“Ohh.. pantas kau terlihat ehmm.. sehat”. Kali ini dia malu-malu, aku akan iseng menggodanya. Ku pikir dia gadis yang menyenangkan.
“Maksudmu aku… gendut?” aku akan menunggu reaksinya.
“Heh?! Bukan seperti itu maksud ku”
*gubrak!* hHaa.. tuhkan, dia memang gadis yang menarik. Aku sangat bersedia menjadi temannya.
-Taeyeon POV-
*gubrak!*
Huaaa.. kenapa disaat sepenting ini aku malah jatuh dari sepeda?! Maaluuunyaaaa… Dia tidak menertawakan ku, dia baik. Dia membantu ku untuk berdiri. Aku benar-benar malu dan berharap aku dapat menghilang dari hadapannya sekarang juga.
“Kau baik-baik saja kan?”
Dia membantu ku membersihkan lutut ku dan memeriksanya. “Aku rasa begitu” aku menunduk tak berani menatap wajahnya.
“Tidak baik-baik saja, lutut mu lecet. Biarkan aku memakaikan plester luka dilutut mu”
Tuuhhh kaaann.. Dia sangat baik. Aku hanya bisa diam membatu meski dalam hati ini bahagianya minta ampun.
-Leeteuk POV-
Dia laki-laki yang baik. Aku dapat melihatnya dari sini. Dia membantu Taeyeon berdiri dan mengobati lukanya. Aku jadi tenang karena Taeyeon menyukai laki-laki baik seperti dia. Mungkin aku harus belajar untuk melepaskannya dan membiarkannya bahagia.
***
Seoul University..
-Minho POV-
Akhirnya aku sampai juga dikampus. Seseorang menepuk bahu ku, “Minho! Sudah tahu belum kalau kita akan kedatangan dosen sementara”. Rupanya dia Eunja, teman satu fakultas.
“Mengajar apa?” sahut ku pura-pura tertarik.
“Design grafis”.
Dengan segera kabar gembira dari Eunja mampir ditelinga ku. Bayangkan Prof. Seoung Jo yang jutek itu akan digantikan! Rasanya hari ini adalah keberuntungan ku. Pagi tadi bertemu noona cantik dan kali ini dosen itu digantikan, meski hanya sementara aku wajib bersyukur. “Minho, ku harap kamu tidak lupa kalau design grafis adalah mata kuliah kedua kita seteleh ini. Aku rasanya ingin cepat-cepat selesai” Eunja tampak bersemangat.
“Selesai? Bahkan kita belum mulai” sahut ku ikut gembira.
***
SM Entertainment pusat..
-Yuri POV-
“Kau tahu akan ada acara baru dari pihak SM Ent?” Jessica mensejajari langkah ku. “Aku belum tahu” sahut ku singkat. “Kau marah pada ku karna meninggalkan mu berangkat sendirian?” Jessica kali ini menatap ku dengan sorot memohon maaf. Baiklah ini bukan salahnya. “Tidak, sungguh. Ngomong-ngomong acara apa itu?” aku juga jadi penasaran. Jessica menjelaskan semuanya pada ku.
-Jessica POV-
Untung saja Yuri tidak marah pada ku. Aku akan menjelasakan acara program tv yang baru padanya. “Begini, kita akan menggantikan guru atau dosen dalam kurun waktu 1 bulan. Kau dapat diSeoul University” aku menjelaskan sebisa ku. “Eh?? Universitas? Berarti aku jadi dosen? Ahh.. usia kami bahkan tidak jauh beda. Aku tidak bisa” Yuri tampak sedikit panic.
“Yahh.. sudah jadi keputusan atasan. Kau akan mengajar design grafis. Ku harap kau dapat mempersiapkan diri mu”. Aku benar-benar khawatir dengan Yuri, design grafis bukan keahliannya sama sekali. Ku harap dia tidak mengalami kesulitan.
-Donghae POV-
Aahh itu mereka! Jessica dan Yuri, aku akan bicara dengan mereka untuk sedikit berkonsultasi. “Hai girls!” aku langsung mendekati mereka berdua. “Apa kalian masuk dalam program baru? mengajar selama 1 bulan?” aku berharap mereka tahu sehingga aku tidak repot menjelaskannya. “Ya, Yuri mendapatkan acara itu” Jessica menjawab mungkin untuk mewakili Yuri yang tampak sedikit khawatir. “Bahkan aku tidak bisa jadi guru, kenapa harus dosen?” Yuri mulai mengeluh. Aaahhh… dia diuniversitas rupanya. “Kau dapat dimana?” Jessica mengimbangi langkah ku. “SMA” aku tersenyum agak tenang, paling tidak aku bukan jadi dosen. Siapa tahu diantara mahasiswa itu ada yang lebih cerdas dari aku. Sehingga bisa membuat ku kehilangan muka.
-Yuri POV-
“SMA” jawab Donghae. Hal ini membuat ku terkejut bukan main. Aku juga mau di SMA atau SMP. Tapi kenapa harus Donghae yang mendapatkannya?. “Donghae oppa, apa kau mau bertukar dengan ku?” aku berharap dengan cemas. Semoga dia menyujuinya. “Tidak mau. Aku lebih aman jadi guru kesehatan jasmani dari pada menjadi dosen” jawab Donghae. Huaaaa!! Ini nasib buruk ku. Selama satu bulan mau tak mau aku harus berusaha sekuat tenaga dan sepenuh hati ku.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar