~Love In Seoul~ SuperJunior
Part 3
SMA pusat Seoul..
-Taemin POV-
Hari ini akan dikenalkan pengajar jasmani yang baru. Seorang artis. Dan kegiatan yang berkaitan dengannya tentu saja akan terekam dalam kamera. Ku rasa sedikit menyenangkan. Bahkan Hoon Ji menyambutnya dengan bahagia sekali. Kebetulan saat ini adalah jam maple pendidikan jasmani. Aah.. itu dia guru baru kami. Masih muda sekali rupanya.
-Donghae POV-
Hoalah.. akhirnya aku menjadi guru dadakan. Hufh.. untung hanya sebagai guru olahraga. Aku lumayan senang dengan hal yang satu ini.
“Perkenalkan nama saya Lee Donghae, saya akan mengajar pendidikan jasmani selama satu bulan penuh. Saya juga akan membentuk tim basket dan saya sendiri yang akan memilih anggotanya. Terimakasih”
Hufh.. apa aku terdengar lumayan PD??
-Taemin POV-
Guru baru yang enerjik dan menyenangkan. Aku cukup tertarik dengan tawaran seleksi tim basket itu. Hitung-hitung mengisi waktu luang ku. “Pak, bagaimana caranya agar bisa mendaftar untuk tim itu?”
-Donghae POV-
HEH?! Bapak?! Ya ampppuunn… “Maaf sebelumnya, kalian bisa memanggil saya hyung. Jangan yang lain ya” ah.. aku sedikit memelas memang. Tunggu! Apa dia pelajar SMA? Wajahnya tampak sangat baby face. Lebih cocok jadi pelajar SMP. Tapi selebihnya ku piker dia kan tumbuh jadi pemuda yang tampan. “Tenang saja, bagi yang berminat. Sekarang juga saya akan meminta kalian untuk bermain basket. Saya akan melihat skill kalian”
Akhirnya cara seleksi pun dimulai..
***
Seoul University..
-Minho POV-
Akhirnya pergantian guru baru itu bukan hanya isu. Karena Prof. Seung Jo sudah memngumumkannnya hari ini. Dia memanfaatkan pergantian selama satu bulan ini sebagai liburan. Tapi sejujurnya aku agak kurang suka, mengingat guru pengganti ini adalah seorang artis. Dan ini merupakan acara program tv terbaru. Tentu saja akan ada kamera dimana-mana. Ah.. itu dia dosen baru kami, terdengar dari suara langkah kakinya kalau dia seorang wanita.
-Yuri POV-
Aku sedikit deg-deg-an. Ah.. bagaimana bisa aku mengajar mereka kalau kemampuan mereka mungkin lebih baik dari ku. Ini benar-benar tantangan yang luar biasa . aku memasuki ruangan laboratorium computer itu.
“Permisi, maaf saya adalah dosen baru kalian. Nama saya Yuri. Saya harap kita bisa bekerjasama mengingat saya kurang mampu dalam mata kuliah kalian ini”
Akhirnya aku mengaku kalah dalam pertemuan pertama. Cukup memalukan. Aku putuskan untuk menatap sekeliling dan yang ku dapati ada mahasiswa yang kemarin memandangi ku terus. Ah.. sial sekali!
-Minho POV-
Noona? Dia noona itu! Waahh.. akan makin menarik saja mata kuliah ini. Yuri, nama yang bagus. Aku tahu dia menatap ku dengan cemas sekaligus kesal. Tenang saja aku tidak akan berbuat yang aneh-aneh. Aku cukup menggoda mu dari jauh saja. Aku senang meliha tingkah noona yang salah tingkah. Lagian dia cantik, jadi tidak rugi bagi ku untuk menghabiskan waktu ku hanya untuk menatapnya dengan iseng.
-Yuri POV-
Ah.. lagi-lagi, tatapan mahasiswa itu menghujam ku. Apa yang diinginkannya. Baiklah, abaikan saja. “Sebelum kita memulai pelajaran, apakah ada yang ingin kalian tanyakan?” sahut ku basa-basi. Rupanya itu menjadi senjata makan tuan untu ku. Karena mahasiswa iseng itu langsung mengangkat jarinya.
-Minho POV-
Ah.. ini peluang untuk ku sedikit mengganggunya. Aku akan mengangkat jari ku. Sejenak dia tampak mengabaikan ku. Kemudian mau tak mau ia mengangguk kearah ku, karna seluruh mahasiswa menunjuk ku. “Maaf sebelumnya, saya Minho Cho. Ehm.. apa ini untuk acara tv? Aku melihat banyak kamera diluar sana. Apakah kau seorang idol? Kenapa aku tidak mengenalmu?”. Sekali-kali bermain dengannya kan tidak masalah. Aku tahu semua mahasiswa menatap ku heran. Tapi memang aku sungguh-sungguh tidak mengenalnya.
-Yuri POV-
Heh?! Dia tidak mengenal ku?! Ulang sekali lagi! Tidak mengenal ku?! Apa maksudnya? Padahal jelas-jelas Girls Generation sedang tenar dimana-mana. Dia baru saja membuat ku merasa dipermalukan didepan kamera tv. Menyebalkan!
“Ah ya, saya Yuri dari Girls Generation. Maaf bagi beberapa dari kalian yang tidak mengenal saya” sahut ku dengan sedikit ketenangan. Tampak seorang mahasiswi berdecak kagum, “Huaa.. eonni! Aku fans kalian. Senang bisa diajarkan dengan salah satunya. Aku suka sekali dengan Jessica eonni” kali ini dia tampak bersinar. Ahh fans eonni rupanya. Tak masalah deh paling tidak ada yang mengenal group ku itu.
-Minho POV-
Sekejab tadi aku merasa berhasil sedikit mengganggunya. Memang artis itu beda. Dia dapat menguasai suasana dalam sekejab saja. Mengagumkan. Aku rasa aku mulai tertarik dengan noona satu ini. Baiklah, aku akan membantunya dalam mata kuliah ini. Kebetulan dikampus ini, aku salah satu mahasiswa dengan nilai terbaik untuk mata kuliah dibidang ku.
***
-Leeteuk POV-
Aku harus kepusat kota untuk mengambil lukisan yang lalu ku pesan oleh salah satu pelukis jalanan disana. Semoga saja hari ini dia sudah menyelesaikannya. Ah.. itu dia. Eh?? Dia sedang melukis seorang gadis? Aku akan coba mengamatinya. Lho? Bukankah itu sigadis badut. Menarik sekali. Tampaknya dia benar-benar menyukai gadis itu. Aku jadi segan mengganggunya. Ah.. sudahlah lebih baik aku kembali lain waktu.
-Kyuhyun POV-
Tampaknya ada yang mengawasi ku dari belakang. Lho? Dia hyung yang kemarin menitipkan lukisan pada ku. Aku akan mengejarnya. “Hyung!”. Dia menoleh. “Apa hyung tidak mau mengambil lukisannya?”. Kali ini dia tersenyum, “tadinya mau ku ambil. Tapi ku lihat kamu sedang terlalu sibuk melukis orang yang disebelah sana”. Aku melihat kearah yang ditunjuknya. Rupanya si gadis badut. Ah.. tampaknya dia tahu dan hal ini membuat ku sedikit malu jadinya.
-Jessica POV-
Aku akan bermain ketempat Kyuhyun. Lho? Dia bersamaaa.. heh?? Leeteuk oppa! Kebetulan sekali. Rasanya aku ingin menjewer telinga manusia yang dengan seenaknya cuti dan meninggalkan pekerjaannya yang menumpuk. “Tukkie oppa!!!” dengan segera aku menyambar telinganya. “Aow!!” dia mengusap telinganya. Rasakan! “Jessica?? Ada apa sih? Kok tiba-tiba saja menjewer ku seenaknya?” kali ini dia meringis kesakitan.
“Salah mu oppa!! Kau meninggalkan semua pekerjaan dikantor dan membuat aku, Yuri dan Donghae repot. Sebentar lagi kita akan dapat giliran program tv baru tahu!”. Aku langsung memarahinya sesuka hati ku.
-Leeteuk POV-
Rasanya sakit sekali telinga ku gara-gara dijewer oleh Jessica. Ahh.. dia marah sungguhan rupanya. “Maaf ya. Lusa aku akan kembali ke kantor dan menyelesaikan semuanya” janji ku padanya. “Termasuk bagian kami bertiga!”. Heh?! Jessica masa aku mengerjakan pekerjaan tiga orang sendirian. Huaaa dia benar-benar niat menghukum ku rupanya. “Hadduuhh.. mianhe. Aku tidak bermaksud merepotkan kalian kok” duuhh.. bahaya nih kalau wanita sudah bertindak.
-Kyuhyun POV-
Tampaknya hyung ini mengenal Jessica. Rupanya mereka teman satu kantor. “Jessica, ada apa kemari?”. Aku merasa sedikit bingung, jadi ku putuskan untuk bicara.
-Jessica POV-
Ah iya! Aku lupa tujuan ku. “Kyuhyun oppa, tolong buatkan aku lukisan untuk ku. Aku ingin memajangnya dikamar ku”. Dengan segera aku membujuknya. Rupanya Leeteuk oppa ingin balas dendam dengan balik menjewer ku. Untungnya aku sigap dan langsung bersembunyi dibelakang Kyuhyun. “Leeteuk oppa, terlalu cepat 100 tahun untuk mu buat membalas semua perbuatan ku. hHee..”
-Kyuhyun POV-
Ahh.. rupanya mereka ini semacam sahabat yang aneh. Hyung yang bernama Leeteuk itu terus memburu Jessica. Dan aku, diminta Jessica untuk melindunginya atau semacam menjadi tameng lebih tepatnya. Tapi pertengkaran mereka cukup menghibur ku.
-Leeteuk POV-
Aku harus membalas perbuatan gadis iseng ini. Aku harus menjewernya walau hanya satu kali saja. Tapi sialnya dia terlalu licin dan gesit untuk dibalas. Meyebalkan! Selebihnya dia sahabat yang menyenangkan. Untung saja tidak ada Donghae, kalau ada dia pasti akan membantu Jessica setengah mati. Benar-benar manusia iseng.
-Seohyun POV-
Bukannya aku ingin diperhatikan atau apa. Rasanya pandangan pelukis muda itu kini sedang tidak tersorot pada ku. Aku ingin melihatnya. Eh? Dia bersama seorang lelaki dan wanita. Mereka bertiga tampak bahagia dan akrab sekali. Ya! Aku ingat gadis itu, dia yang sering datang menemuinya. Apakah dia kekasihnya? Tapi kenapa terus menatapi ku kalau dia sudah memiliki seorang kekasih? Rasanya aku juga ingin seperti gadis itu. Memiliki orang-oarang yang bisa berbagi kebahagian.
***
-Taemin POV-
Hari ini akan dikenalkan pengajar jasmani yang baru. Seorang artis. Dan kegiatan yang berkaitan dengannya tentu saja akan terekam dalam kamera. Ku rasa sedikit menyenangkan. Bahkan Hoon Ji menyambutnya dengan bahagia sekali. Kebetulan saat ini adalah jam maple pendidikan jasmani. Aah.. itu dia guru baru kami. Masih muda sekali rupanya.
-Donghae POV-
Hoalah.. akhirnya aku menjadi guru dadakan. Hufh.. untung hanya sebagai guru olahraga. Aku lumayan senang dengan hal yang satu ini.
“Perkenalkan nama saya Lee Donghae, saya akan mengajar pendidikan jasmani selama satu bulan penuh. Saya juga akan membentuk tim basket dan saya sendiri yang akan memilih anggotanya. Terimakasih”
Hufh.. apa aku terdengar lumayan PD??
-Taemin POV-
Guru baru yang enerjik dan menyenangkan. Aku cukup tertarik dengan tawaran seleksi tim basket itu. Hitung-hitung mengisi waktu luang ku. “Pak, bagaimana caranya agar bisa mendaftar untuk tim itu?”
-Donghae POV-
HEH?! Bapak?! Ya ampppuunn… “Maaf sebelumnya, kalian bisa memanggil saya hyung. Jangan yang lain ya” ah.. aku sedikit memelas memang. Tunggu! Apa dia pelajar SMA? Wajahnya tampak sangat baby face. Lebih cocok jadi pelajar SMP. Tapi selebihnya ku piker dia kan tumbuh jadi pemuda yang tampan. “Tenang saja, bagi yang berminat. Sekarang juga saya akan meminta kalian untuk bermain basket. Saya akan melihat skill kalian”
Akhirnya cara seleksi pun dimulai..
***
Seoul University..
-Minho POV-
Akhirnya pergantian guru baru itu bukan hanya isu. Karena Prof. Seung Jo sudah memngumumkannnya hari ini. Dia memanfaatkan pergantian selama satu bulan ini sebagai liburan. Tapi sejujurnya aku agak kurang suka, mengingat guru pengganti ini adalah seorang artis. Dan ini merupakan acara program tv terbaru. Tentu saja akan ada kamera dimana-mana. Ah.. itu dia dosen baru kami, terdengar dari suara langkah kakinya kalau dia seorang wanita.
-Yuri POV-
Aku sedikit deg-deg-an. Ah.. bagaimana bisa aku mengajar mereka kalau kemampuan mereka mungkin lebih baik dari ku. Ini benar-benar tantangan yang luar biasa . aku memasuki ruangan laboratorium computer itu.
“Permisi, maaf saya adalah dosen baru kalian. Nama saya Yuri. Saya harap kita bisa bekerjasama mengingat saya kurang mampu dalam mata kuliah kalian ini”
Akhirnya aku mengaku kalah dalam pertemuan pertama. Cukup memalukan. Aku putuskan untuk menatap sekeliling dan yang ku dapati ada mahasiswa yang kemarin memandangi ku terus. Ah.. sial sekali!
-Minho POV-
Noona? Dia noona itu! Waahh.. akan makin menarik saja mata kuliah ini. Yuri, nama yang bagus. Aku tahu dia menatap ku dengan cemas sekaligus kesal. Tenang saja aku tidak akan berbuat yang aneh-aneh. Aku cukup menggoda mu dari jauh saja. Aku senang meliha tingkah noona yang salah tingkah. Lagian dia cantik, jadi tidak rugi bagi ku untuk menghabiskan waktu ku hanya untuk menatapnya dengan iseng.
-Yuri POV-
Ah.. lagi-lagi, tatapan mahasiswa itu menghujam ku. Apa yang diinginkannya. Baiklah, abaikan saja. “Sebelum kita memulai pelajaran, apakah ada yang ingin kalian tanyakan?” sahut ku basa-basi. Rupanya itu menjadi senjata makan tuan untu ku. Karena mahasiswa iseng itu langsung mengangkat jarinya.
-Minho POV-
Ah.. ini peluang untuk ku sedikit mengganggunya. Aku akan mengangkat jari ku. Sejenak dia tampak mengabaikan ku. Kemudian mau tak mau ia mengangguk kearah ku, karna seluruh mahasiswa menunjuk ku. “Maaf sebelumnya, saya Minho Cho. Ehm.. apa ini untuk acara tv? Aku melihat banyak kamera diluar sana. Apakah kau seorang idol? Kenapa aku tidak mengenalmu?”. Sekali-kali bermain dengannya kan tidak masalah. Aku tahu semua mahasiswa menatap ku heran. Tapi memang aku sungguh-sungguh tidak mengenalnya.
-Yuri POV-
Heh?! Dia tidak mengenal ku?! Ulang sekali lagi! Tidak mengenal ku?! Apa maksudnya? Padahal jelas-jelas Girls Generation sedang tenar dimana-mana. Dia baru saja membuat ku merasa dipermalukan didepan kamera tv. Menyebalkan!
“Ah ya, saya Yuri dari Girls Generation. Maaf bagi beberapa dari kalian yang tidak mengenal saya” sahut ku dengan sedikit ketenangan. Tampak seorang mahasiswi berdecak kagum, “Huaa.. eonni! Aku fans kalian. Senang bisa diajarkan dengan salah satunya. Aku suka sekali dengan Jessica eonni” kali ini dia tampak bersinar. Ahh fans eonni rupanya. Tak masalah deh paling tidak ada yang mengenal group ku itu.
-Minho POV-
Sekejab tadi aku merasa berhasil sedikit mengganggunya. Memang artis itu beda. Dia dapat menguasai suasana dalam sekejab saja. Mengagumkan. Aku rasa aku mulai tertarik dengan noona satu ini. Baiklah, aku akan membantunya dalam mata kuliah ini. Kebetulan dikampus ini, aku salah satu mahasiswa dengan nilai terbaik untuk mata kuliah dibidang ku.
***
-Leeteuk POV-
Aku harus kepusat kota untuk mengambil lukisan yang lalu ku pesan oleh salah satu pelukis jalanan disana. Semoga saja hari ini dia sudah menyelesaikannya. Ah.. itu dia. Eh?? Dia sedang melukis seorang gadis? Aku akan coba mengamatinya. Lho? Bukankah itu sigadis badut. Menarik sekali. Tampaknya dia benar-benar menyukai gadis itu. Aku jadi segan mengganggunya. Ah.. sudahlah lebih baik aku kembali lain waktu.
-Kyuhyun POV-
Tampaknya ada yang mengawasi ku dari belakang. Lho? Dia hyung yang kemarin menitipkan lukisan pada ku. Aku akan mengejarnya. “Hyung!”. Dia menoleh. “Apa hyung tidak mau mengambil lukisannya?”. Kali ini dia tersenyum, “tadinya mau ku ambil. Tapi ku lihat kamu sedang terlalu sibuk melukis orang yang disebelah sana”. Aku melihat kearah yang ditunjuknya. Rupanya si gadis badut. Ah.. tampaknya dia tahu dan hal ini membuat ku sedikit malu jadinya.
-Jessica POV-
Aku akan bermain ketempat Kyuhyun. Lho? Dia bersamaaa.. heh?? Leeteuk oppa! Kebetulan sekali. Rasanya aku ingin menjewer telinga manusia yang dengan seenaknya cuti dan meninggalkan pekerjaannya yang menumpuk. “Tukkie oppa!!!” dengan segera aku menyambar telinganya. “Aow!!” dia mengusap telinganya. Rasakan! “Jessica?? Ada apa sih? Kok tiba-tiba saja menjewer ku seenaknya?” kali ini dia meringis kesakitan.
“Salah mu oppa!! Kau meninggalkan semua pekerjaan dikantor dan membuat aku, Yuri dan Donghae repot. Sebentar lagi kita akan dapat giliran program tv baru tahu!”. Aku langsung memarahinya sesuka hati ku.
-Leeteuk POV-
Rasanya sakit sekali telinga ku gara-gara dijewer oleh Jessica. Ahh.. dia marah sungguhan rupanya. “Maaf ya. Lusa aku akan kembali ke kantor dan menyelesaikan semuanya” janji ku padanya. “Termasuk bagian kami bertiga!”. Heh?! Jessica masa aku mengerjakan pekerjaan tiga orang sendirian. Huaaa dia benar-benar niat menghukum ku rupanya. “Hadduuhh.. mianhe. Aku tidak bermaksud merepotkan kalian kok” duuhh.. bahaya nih kalau wanita sudah bertindak.
-Kyuhyun POV-
Tampaknya hyung ini mengenal Jessica. Rupanya mereka teman satu kantor. “Jessica, ada apa kemari?”. Aku merasa sedikit bingung, jadi ku putuskan untuk bicara.
-Jessica POV-
Ah iya! Aku lupa tujuan ku. “Kyuhyun oppa, tolong buatkan aku lukisan untuk ku. Aku ingin memajangnya dikamar ku”. Dengan segera aku membujuknya. Rupanya Leeteuk oppa ingin balas dendam dengan balik menjewer ku. Untungnya aku sigap dan langsung bersembunyi dibelakang Kyuhyun. “Leeteuk oppa, terlalu cepat 100 tahun untuk mu buat membalas semua perbuatan ku. hHee..”
-Kyuhyun POV-
Ahh.. rupanya mereka ini semacam sahabat yang aneh. Hyung yang bernama Leeteuk itu terus memburu Jessica. Dan aku, diminta Jessica untuk melindunginya atau semacam menjadi tameng lebih tepatnya. Tapi pertengkaran mereka cukup menghibur ku.
-Leeteuk POV-
Aku harus membalas perbuatan gadis iseng ini. Aku harus menjewernya walau hanya satu kali saja. Tapi sialnya dia terlalu licin dan gesit untuk dibalas. Meyebalkan! Selebihnya dia sahabat yang menyenangkan. Untung saja tidak ada Donghae, kalau ada dia pasti akan membantu Jessica setengah mati. Benar-benar manusia iseng.
-Seohyun POV-
Bukannya aku ingin diperhatikan atau apa. Rasanya pandangan pelukis muda itu kini sedang tidak tersorot pada ku. Aku ingin melihatnya. Eh? Dia bersama seorang lelaki dan wanita. Mereka bertiga tampak bahagia dan akrab sekali. Ya! Aku ingat gadis itu, dia yang sering datang menemuinya. Apakah dia kekasihnya? Tapi kenapa terus menatapi ku kalau dia sudah memiliki seorang kekasih? Rasanya aku juga ingin seperti gadis itu. Memiliki orang-oarang yang bisa berbagi kebahagian.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar