[Sinopsis] City Hunter
Episode 13
Na Na yang sedang berada di luar parkiran sendirian melihat ada sebuah motor yang akan menabraknya. Yoon Sung yang mengetahui bahwa itu adalah ayahnya, segera memecahkan kaca pintu dan keluar melindungi Na Na. Jin Pyo berhenti dan mengeluarkan pistol untuk membunuh Kim Na Na, tapi Yoon Sung melindungi Kim Na Na. Jin Pyo akhirnya pergi dan tidak jadi membunuh Kim Na Na.
"Apakah kau baik-baik saja?"tanya Yoon Sung terlihat khawatir.
"Bukankah itu ayahmu?"tanya Kim Na Na.
Yoon Sung tidak menjawabnya dan segera menarik Na Na untuk pulang.
"Bukankah itu ayahmu?"tanya Kim Na Na.
Yoon Sung tidak menjawabnya dan segera menarik Na Na untuk pulang.
Di mobil Yoon Sung dan Na Na sedang dalam perjalanan pulang.
"Dia sangat marah tentang apa yang aku lakukan terhadap uang milik Kim Jong Shik. Aku berlawana dengan ayahku, aku akan menyelesaikannya dengan caraku. Untuk melindungi orang yang ada di sekelilingku. Paman Shik Joong, Ibuku dan.....Kau."ujar Yoon Sung
"Berjanjilah padaku satu hal, Jika sesuatu yang berbahaya terjadi padaku lagi Jangan datang dan menolongku. Kita beruntung masih hidup hari ini tapi kita tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi besok. Aku tidak mau kau dalam bahaya karenaku."ujar Na Na
"Hentikan jangan bicara apapun."bentak Yoon Sung
"Lee Yoon Sung ssi, Kau bisa mati karena aku."ujar Na Na
"Jangan bicarakan itu lagi."bentak Yoon Sung lagi.
"Dia sangat marah tentang apa yang aku lakukan terhadap uang milik Kim Jong Shik. Aku berlawana dengan ayahku, aku akan menyelesaikannya dengan caraku. Untuk melindungi orang yang ada di sekelilingku. Paman Shik Joong, Ibuku dan.....Kau."ujar Yoon Sung
"Berjanjilah padaku satu hal, Jika sesuatu yang berbahaya terjadi padaku lagi Jangan datang dan menolongku. Kita beruntung masih hidup hari ini tapi kita tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi besok. Aku tidak mau kau dalam bahaya karenaku."ujar Na Na
"Hentikan jangan bicara apapun."bentak Yoon Sung
"Lee Yoon Sung ssi, Kau bisa mati karena aku."ujar Na Na
"Jangan bicarakan itu lagi."bentak Yoon Sung lagi.
Mereka sampai di rumah Yoon Sung. Yoon Sung marah pada Kim Na Na dan membawa semua belanjaan mereka dan masuk ke dalam rumah duluan.
Shik Joong menyambut mereka, dan terheran-heran melihat Yoon Sung yang meletakkan elanjaan begitu saja dan meninggalkan Kim Na Na sendirian. Shik Joong bertanya pada Na Na apa yang terjadi. Kim Na Na menceritakan apa yang telah terjadi pada mereka pada saat di SuperMarket. Shik Joong terkejut melihatnya.
Shik Joong menyambut mereka, dan terheran-heran melihat Yoon Sung yang meletakkan elanjaan begitu saja dan meninggalkan Kim Na Na sendirian. Shik Joong bertanya pada Na Na apa yang terjadi. Kim Na Na menceritakan apa yang telah terjadi pada mereka pada saat di SuperMarket. Shik Joong terkejut melihatnya.
Di Rumah Jin Pyo yang sedang membersihkan pistol miliknya. Asisten Jin Pyo bertanya pa yang akan dilakukan Jin Pyo terhadap Yoon Sung sekarang. Jin Pyo mengatakan kalau waktu di Golden Triangle, Yoon Sung sangat marah ketika ada orang yang membunuh ibunya yang telah membesarkannya. Aku akan membuatnya seperti itu lagi.
Kim Na Na menghampiri Yoon Sung yang sedang berada di kamar.
"Ayo bicara."ujar Kim Na Na
"Apakah kau hanya berfikir tentang dirimu sendiri?"tanya Yoon Sung
"Selama kau tidak apa-apa, semuanya akan baik-baik saja? Kau dalam bahaya, mana mungkin aku bisa pura-pura tidak mengetahuinya?"lanjut Yoon Sung
"Yoon Sung, kau adalah orang-orang yang berada dalam perang setiap hari, dan merasakan kesakitan. Aku mengetahui itu lebih dari pada kau. Bagaimana kau bisa mengaitkanmu? Bagaiman bisa aku menyuruhmu untuk melindungiku?"ujar Na nA
"Aku ingin menjadi orang yang bisa kau andalakan dan aku akan menjadi kuat, Aku pasti akan melindungimu."gumam Na Na
"Apa yang sebenarnya kau makan hingga kau bisa jadi berani seperti ini?"ujar Yoon Sung mencairkan suasana.
"Kau pasti sedang berfikir kalu akau keren sekarang. Iya kan?"ujar Na Na
"Apa?"tanya Yoon Sung
Na Na mencandai Yoon Sung dengan berkata kalau Yoon Sung saat ini sedang berfikir kalau dia memiliki selera yang perempuan yang bagus. Yoon Sung yang mendengar itu menjadi salah tingkah dan menyuruh na na untuk keluar dari kamarnya.
"Ayo bicara."ujar Kim Na Na
"Apakah kau hanya berfikir tentang dirimu sendiri?"tanya Yoon Sung
"Selama kau tidak apa-apa, semuanya akan baik-baik saja? Kau dalam bahaya, mana mungkin aku bisa pura-pura tidak mengetahuinya?"lanjut Yoon Sung
"Yoon Sung, kau adalah orang-orang yang berada dalam perang setiap hari, dan merasakan kesakitan. Aku mengetahui itu lebih dari pada kau. Bagaimana kau bisa mengaitkanmu? Bagaiman bisa aku menyuruhmu untuk melindungiku?"ujar Na nA
"Aku ingin menjadi orang yang bisa kau andalakan dan aku akan menjadi kuat, Aku pasti akan melindungimu."gumam Na Na
"Apa yang sebenarnya kau makan hingga kau bisa jadi berani seperti ini?"ujar Yoon Sung mencairkan suasana.
"Kau pasti sedang berfikir kalu akau keren sekarang. Iya kan?"ujar Na Na
"Apa?"tanya Yoon Sung
Na Na mencandai Yoon Sung dengan berkata kalau Yoon Sung saat ini sedang berfikir kalau dia memiliki selera yang perempuan yang bagus. Yoon Sung yang mendengar itu menjadi salah tingkah dan menyuruh na na untuk keluar dari kamarnya.
Kim Jong Shik mengadakan pres confres, dia mengatakan kalau kejadian tersebut adalah perampokan. Kim Jong Shik mengatakan kalau City Hunter sengaja mengambil uang tersebut dan membagikannya kepada siswa untuk menaikkan popularitasnya. Kim Jong Shik menambahkan kalau dia tidak pernah menggunakan uang tersebut secara pribadi dan karena tidak percaya pada bank dan akhirnya menyimpannya di rumah.
Yoon Sung sedang memasang kamera yang akan digunakan untuk memata-matai Kim Jong Shik. Na Na datang dan melihatnya. Na Na bertanya kapan Yoon Sung akan menaruhnya di Ruangan Kim Jong Shik. Yoon Sung berkata kalau Na Na tidak perlu tahu, dan menambahkan kalau Na nA ingin melindunginya, maka jagalah rumahku ujar Yoon Sung.
Ketika Yoon Sung akn pergi dan memasuki mobilnya. Na Na muncul dari kursi belakan dan pindah ke depan. Na Na menyuruh Yoon Sung untuk segera berangkat kalau tidak mereka akan terlambat. Yoon Sung melihat Na Na terkejut.
"Aku tdak tertarik untuk melindungi rumahmu."ujar Na Na
"Aku tdak tertarik untuk melindungi rumahmu."ujar Na Na
Kim Jong Shik bicara pada anak buahnya, Mark, untuk segera menemukan Kim Na Na dan Bi Man Deok dan segera membunuh mereka. Kim Jong Shik yakin kalau mereka mengetahui City Hunter. Mark berkata kalau susah untuk mencarai Na Na dan Bi Mae Deok karena mereka menghilang tanpa jejak. Kim Jong Shik berkata kalau kita membunuh mereka, City Hunter pasti akan datang untuk balas dendam.
Shik Joong berusaha untuk mencari Lee Kyung Hee, Ibu Yoon Sung. Dengan bertanya pada orang-orang yang mengenal Lee Kyung Hee. Tapi orang tersebut berkata kalau mereka tidak bertemu sudah lama.Dua orang yang biasanya meneliti ruangan Kim Jong Shik kesal, karena mobil mereka mogok. Yoon Sung mengamati mereka dan segera menelpon mereka kalau dia adalah karyawan dari Myong Mun universitas dan berkata pada dua orang tersebut untuk tidak datang hari ini karena Kim Jong Shik memiliki banyak tamu. Na Na yang melihat Yoon Sung tersenyum.
"oh, Lee Yoon Sung ssi, kau sangat pandai berakting."ujar Na Na
"Gunakan ini, kita akan menyelesaikan ini selama dua jam karena Kim Jong Shik sedang pergi."ujar Yoon Sung sambil menyuruh Na Na menggunakan topi dan jaket.
"oh, Lee Yoon Sung ssi, kau sangat pandai berakting."ujar Na Na
"Gunakan ini, kita akan menyelesaikan ini selama dua jam karena Kim Jong Shik sedang pergi."ujar Yoon Sung sambil menyuruh Na Na menggunakan topi dan jaket.
Jaksa Young Joo sedang melihat berita ayahnya. Dia terlihat sedih dan marah. Asisten Young Joo yang wanita berkata pada Young Jo kalau Kim Na Na menghilang dan mebuatnya khawatir. Young Jo yang menengarnya terkejut.
Jang Pil Jae tiba-tiba datang dan memberitahu kalau kasus City Hunter diambil alih oleh Jaksa lain. Young Joo mendengarnya terkejut dan segera mennemui atasannya untuk menanyakan alasannya. Atasan Young Joo mengatakan kalau dia sudah tahu kalau Young Joo adalah putra dari Kim jong Shik. jadi, karena itu dia memberikan kasus ini pada jaksa lain. Atasan Young Joo mengatakan kalau dia heran karena anaknya sendiri tidak tahu kalau ayahnya meyimpan uang sebanyak 200 miliyar won di dalam rumah.
Na Na dan Yoon Sung menyamar sebagai orang yang akan meneliti ruangan Kim jong Shik. Mereka berdua segera melakukan aksinya, Na Na mencoba mengalihkan perhatian dari asisten Kim Jong Shik dengan mengajaknya mengobrol. Yoon Sung langsung menukar buku yang ada di kantor Kim Jong Shik dengan buku yang sudah terisi kamera. setellah selesai, Na Na meminta ijin pada asisten Kim Jong Shik untuk membeli kopi di bawah, karena dia haus. Ketika Na Na sedang meminum Kopinya, dia terkejut melihat kedatangan jaksa Young Jo.
Jaksa Young Joo masuk ke ruangan Kim Jong Shik. Asisten Kim Jong Shik berkata kalau Kim Jong Shik sedang pergi. Young Joo membalas kalu dia akan menunggunya. Yoon Sung yang berada di dalam mendengarnya. Young Joo melihat Yoon Sung yang sedang menyamar sebagai orang yang sedang meneliti ruanga Kim Jong Shik. Young Joo mengataka kalau alat yang digunakan sangat canggih dan tidak bisa terdeteksi. Young Joo mendekat sambil berusaha melihat Yoon Sung. Tiba-tiba telpon Young Joo bunyi dan itu dalah telpon dari Na Na.
Na Na menelpon Young Joo dan berkata kalau dia hanya ingin menitip pesan pada Young Joo untuk memberitahu asisten Young Jo kalau dia baik-baik saja dan sedang berada di rumah pamannya. Na Na berpura-pura kalau suara Yoon Sung putus-putus, Young Joo akhirnya eprgi ke luar dan bicar pada Na Na. Ketika Na Na selesai menelpon Young Joo dia berbali dan melihat kedatangan Kim Jong Shik, Na Na berusaha menjauh dan seseorang menariknya, tidak lain dan tidak bukan adalah Yoon Sung. Yoon Sung memarahi Na Na karena menyalakan Handphonenya. Yoon Sung khawatir kalau orang Kim Jong Shik dapat melacak Kim Na Na.
Young Jo bicara pada ayahnya. Kim Jong Shik masih saja berbohong dengan mentakan kalau dia dia tidak mengetahui apa-apa. Young Jo mendengar tu memjadi marah. Kim Jong Shik berkata kalau ini adalah universitasnya yang dia bangun, lalu mengapa dia tida boleh menggunakan uangnya sendiri. Kim Yeong Jo mengatakan tentang insiden yang terjadi pada orang tua Na nA yang menyebabkan ibu Na Na meninggal dan ayahnya sudah koma selama 10 tahun. Kim Jong Shik berkata kalau dia sudah melupakan semuanya tentang itu. Young Jo menanyakan pada Kim Jong Shik tentang yang terjadi pada Oktober 1983. Kim Jong Shik tidak mejawabnya. Young Bekata pada yahnya kalau di benci menjadi anak dari ayahnya, dan berkata kalau dia tidak bisa melindungi ayahnya lagi.
Na Na menghampiri Yoon Sung yang sedang melihat rekaman antara Kim Jong Shik dan Young Joo. Yoon Sung langsung mematikan lapotopnya. Yoon Sung melihat Na Na dan segera menyuruhnya keluar.
"Aku hanya ingin melihat Jaksa Young Joo melakukan kesepakatan dengan Kim Jong Shik. Apakah dia terlihat keren ketika dia menghajar Kim Jong Shik?"ungkap Na Na
"Apa kau pikir Jaksa itu pegulat?"ujar Yoon Sung menyuruh Na Na keluar.
"Aku hanya ingin melihat Jaksa Young Joo melakukan kesepakatan dengan Kim Jong Shik. Apakah dia terlihat keren ketika dia menghajar Kim Jong Shik?"ungkap Na Na
"Apa kau pikir Jaksa itu pegulat?"ujar Yoon Sung menyuruh Na Na keluar.
Jaksa Young Joo kembali ke kantornya dan menyuruh Jang Pil Jae untuk segera mencari keberadaan Lee Kyung hee. Jang Pil Jae mengingatkan Young Jo kalau kasus City Hunter bukan kasus mereka lagi. Tapi Young Joo berkeras kalau dia akan tetap menyelidikinya sendiri.
Jaksa Young Joo menemui tetangga Lee kyung Hee dan menanyakan keberadaanya. Kedua Ibu-ibu tersebut berkata kalau mereka tidak tahu keberadaannya. Mereka juga mengtakan kalau selama ini Lee Kyung Hee hidup sendiri dan dia pernah kehilangan anaknya yang berumur satu bulan pada tahun 1983. Ibu-ibu tersebut menanyakan siapa Young Joo karea baru saja ada seorang yang juga menanyakan keberadaan dari Lee Kyung Hee.
Lee Yoon Sung berjalan menuju warung snak milik ibunya dan tidak menemukan apapun. Di bawah Jaksa Young Joo melihat Yoon Sung.
"Lee Yoon Sung dan Lee Kyung Hee sebelumnya pernah melakukan tes darah. Apakah mungkin Lee Yoon Sung tidak mengetahui keberadaan Lee Kyung Hee juga? Lee Kyung Kwan dan Seo Yong Hak menggunakan video sebelumnya untuk mengungkapakan kejahatan mereka."gumam Young Joo mengingat tentang seorang yang diutus untuk meneliti ruangan Kim Jong Shik.
"Lee Yoon Sung dan Lee Kyung Hee sebelumnya pernah melakukan tes darah. Apakah mungkin Lee Yoon Sung tidak mengetahui keberadaan Lee Kyung Hee juga? Lee Kyung Kwan dan Seo Yong Hak menggunakan video sebelumnya untuk mengungkapakan kejahatan mereka."gumam Young Joo mengingat tentang seorang yang diutus untuk meneliti ruangan Kim Jong Shik.
Jaksa Young Joo menemui ayahnya dan berkata kalau investigasi akan dilakukan, jadi Jaksa Young Jo berharap kalau ayahnya akan bersika kooperatif dan tidak beralasa sakit seperti yang lainnya. Tiba-tiba Jang Pil Jae menelpon Young Joo dan memberitahu tentang keberadaan Lee Kyung Hee. Young Jo berkata kalau dia akan segera ke sana.
"Kau terlihat kurs sekarang, ayo kita makan malam bersama."ujar Kim Jong Shik
"Aku sibuk."balas Young Jo dan meninggalkan ruangan Kim Jong Shik.
Lee Yoon Sung yang mendengar percakapan Young Joo dan Jang Pil Jae segera menuju tempat tersebut.
"Kau terlihat kurs sekarang, ayo kita makan malam bersama."ujar Kim Jong Shik
"Aku sibuk."balas Young Jo dan meninggalkan ruangan Kim Jong Shik.
Lee Yoon Sung yang mendengar percakapan Young Joo dan Jang Pil Jae segera menuju tempat tersebut.
Young Joo menemui seorang biarawati dan meminta tolong pada suster tersebut jika ada seorang laki-laki datang dan bertanya tentang Lee Kyung Hee bawa dia di gereja. Yoon Sung datang dan menanyakan keberadaan Lee Kyung Hee, biarawati tersebut segera mengantar Yoon Sung ke gereja. Young Joo bersembunyi di dalam gereja. Yoon Sung merasa ada yang aneh dengan kelakuan birawati tersebut dan akhirnya dia pergi dan menyuruh Yoon Sung untuk memberitahu orang yang berada di dalam rumah.
Suster tersebut membuka kan pintu ke dimana Young Joo berada. Insting Yoon Sung merasakan ada yang aneh.
“Pasien Lee Kyung Hee mempunyai kaki yang sangat lemah, apa dia bisa beradaptasi dengan baik di sini?” Tanya Yoon Sung kepada suster itu.
Dengan gugup, suster itu mengiyakan dan menambahkan sekarang sudah pulih. Yoon Sung langsung tahu ada sesuatu yang mencurigakan.
Di dalam Young Joo menunggu kedatangan Yoon Sung, alih-alih Yoon Sung yang datang, suster tersebut mendatangi Young Joo. Seketika Young Joo tahu Yoon Sung telah pergi. Dia berlari mengejar Yoon Sung, namun sudah lenyap.
Yoon Sung tiba di kediamannya, sebelum masuk Young Joo yang telah mengejarnya menghampiri Yoon Sung. Yoon Sung terlihat sangat kesal,
“Apa ada yang salah?” ujar Yoon Sung tanpa basa basi.
“Dari maka kau pergi?”
“Yang aku lihat kau begitu penasaran dengan khidupanku! Tapi aku sudah katakana jika kau ingin menanyai aku, datang setelah ada bukti!”
“Ah, sejak kau ingin aku membawa surat penggeledahan, sepertinya kau telah melakukan kesalahan!”
Yoon Sung berkilah jika orang dalam tinju terkena pukulan telak satu kali, maka seharunya berhenti. Berbeda dengan Young Joo yang sudah ketiga kalinya mengusik Yoon Sung, tak lelah untuk berhenti. Yoon Sung berniat pergi, dan berbalik dari Yoon Sung.
“Baju terkena lumpur” ujar Young Joo tidak mau menyerah begitu saja. “Hari ini, anak-anak Huishin bermain bola”. Young Joo jelas ingin mencari bukti Yoon Sung tadi pergi ke tempat Young Joo berada.
Yoon Sung benar-benar kesal, dan pura-pura tidak mengerti apa yang diucapkan Young Joo, dan Young Joo tak mau mundur walau dia tahu semua bukti keberadaan Yoon Sung di rumah sakit telah dihapus, Young Joo tetap menginginkan Yoon Sung.
Sepeninggal Yoon Sung, Young Joo mengirimkan pesan singkat kepada ayahnya untuk menyerahkan diri. Young Joo tetap mencemaskan ayahnya karean kasus semakin serius.
Shik Jong mendatangi kediaman ibu Yoon Sung namun kosong. Dilihatnya kotak suratnya telah penuh. Shik Jong mengambilnya dan melihat diantara surat terdapat surat dari sebuah kuil.
Kuil Putou, Shik Jong langsung pergi kesana dan yakin ibu Yoon Sung berada disana. Shik Jong sedikit kelelahan, disaat meminum air dari kuil dan mencuci muka, telepon genggam Shik Jong terjatuh ke air dan mati. Shik Jong pun kesal.
Saat dilihatnya seorang penjaga kuil, Shik Jong menghampirinya dan memperlihatkan foto ibu Yoon Sung. Sang penjaga kuil ragu untuk berkata.
“Aku buka orang yang jahat, tentu saja buka!” Shik Jong pun menjelaskan bahwa dia sedang sakit dan tiba-tiba menghilang dari rumah sakit.
“Aku cemas dia menghilang saat merasa hidup dia sudah tidak berharga, namun sebenarnya anaknya sedang mencarinya!”
“Lee Kyung Hee tidak mempunyai anak” ucap sang penjaga dan berniat pergi.
Shik Jong menghentikannya dan menyakinkan bahwa anaknya, Yoon Sung masih hidup! Shik Jong benar-benar memohon.
Shik Jong masuk ke kamar ibu Yoon Sung namun kosong, yang terlihat hanya telepon yang tergeletak. Shik Jong mendesah, tahu tidak bisa menghubungi ibu Shik Jong.
Shik Jong pun menghampiri penjaga kuil.
“Kau bilang dia tidka akan kembali lagi? Besoknya lagi, besoknya lagi dan besoknya lagi?” Tanya Shik Jong kecewa.
Sang penjaga membenarkan bahwa dia tidak tahu kapan ibu Yoon Sung akan kembali. Shik Jong makin kecewa. Dan dia pun meninggalkan nomor telepon Yoon Sung dan meminta sang penjaga untuk menghunginya setelah ibu Yoon Sung kembali.
Sebelum pulang, Shik Jong membeli beberapa teh hijau untuk oleh-oleh.
Sedang Joung Joo seibuk memberesi berkas-berkas yang berkaitan dengan City Hunter untuk dilimpahkan ke jaksa lain. Saat memberesi, Young Joo tidak sengaja menemukan mp3 kecil di lacinya. Hadiah dari ayah Young Joo.
Young Joo menyalakannya dan terdengar suara rekaman ayahnya. Seorang Jaksa yang kau inginkan harus seperti bamboo yang kokoh, penjaga keadilan, kebenaran, hak-hak manusia, orang yang jujur. Saat semuanya runtuh, kata-kata ini hanya akan tertulis di ensilopedia atau kosa kata di kamus. Young Joo, aku harap kau bisa menjadi penjaga keadalin bangsa Korea Selatan! Itu seorang Jaksa.
Young Joo berkaca-kaca mendengarkan kata-kata ayahnya dulu saat diriny lulus dari sarjana. Tragis, seorang yang mengajarkan kata-kata bijak, namun yang mengingkarinya. Young Joo benar-benar kasihan.
Keesokan harinya, Young Joo seakan tidak ingin melepas setiap langkah Yoon Sung. Pagi itu Young Joo menemui Yoon Sung yang sedang di gym. Yoon Sung tersenyum kecut melihat Young Joo.
“kau kesini tidak sedang untuk investigasi bukan?”
"Tempat ini hanya untuk anggota yang kaya, jadi jika aku berkata ini hanya kebetulan kau tidak akan mempercayainya bukn?" ucap Young Joo sinis.
"sepertinya kau anak orang kaya, ayahmu menti Kim Jong Shik bukan?"
Young Joo menatap tajam.
Young Joo mengalihkan pembicaraan ke Kim Na Na yang sudah mengetahui bahwa dirinya adalah long legs ahjusi.
"Apakah kau akan mengatakan bahwa kau adalah anak Kim Jong Shik?" ucap Yoon Sung menohok Young joo.
Young Joo meminta Yoon Sung untuk tidak ikut campur. Yoon Sung membalik tidak ada orang yang bersikap manis setelah meninju orang lain. Bagaiamana perasaan Kim Na Na saat mengetahui orang yang dipercayai ternyata anak dari pembunuh ayahnya?
Young Joo diam menahan kekesalannya.
"Aku belum pernah bertemu seseorang yang mengenalku dengan baik selain Kim Na Na" balas Young Joo.
"Kau seharusnya menyingkir dari Kim Na Na!" ancam Yoon Sung pergi.
"Karena itu kau membuatnya sedih? Kau tidak saja membiarkan Seo Yong Hak kabur dan juga membuatnya sedih. City Hunter" sinis Young Joo.
Yoon Sung berbalik, tersenyum sinis juga dan menyatakan dia bisa juga menjadi jaksa!
Diruangan pengawal, Eun Ah mengeluh kepada kepala pengawal kalau dirinya benar-benar dibuat lelah menjaga Da Ye yang tidak mau diam manis. Apalagi saat harus menjadi tutornya.
Seseorang memberi tahu Eun Ah ada orang yang ingin bertemu dengannya. Eun Ah segera keluar berniat menemuinya. Eun Ah berpapasan dengan Ki Joon. Saat dikatakannya Eun Ah ingin menemui seorang laki-laki yang menunggunya, Ki Joo terlihat cemburu berat. Haha.Ki Joon langsung mengikutinya.
Di luar, Shik Joong (haha) menghitung daun apa Eun ah menyukainya atau tidak. Eun Ah menghampirinya. Wajah Shik Joong langsung sumringah. Shik Joong memberikan teh hijau yang dibelinya kepada Eun Ah.
"Saat aku mencium bau teh hijau,aku teringat akan Eun Ah" ujar Shik Joong malu. Ki Joo tertawa geli dan menjelaskan Eun Ah tidak meminumnya karena pahit.
Sialnya, Eun Ah mengira Lee Yoon Sung yang memberikannya lewat Shik Joong! Hah? Shik Jong tak menyangkanya. Eun Ah senang menerimanya, Ki Joo kesalnya gak main-main.
Sedang Shik Jong?
"Aku lah yang mengirimnya bukan Yoon Sung" ucap Shik Jong nanar.
Di rumah, Yoon Sung dan Na Na dibuat pusing karena Shik Jong tidak bisa dihubungi, telepon genggam Shik Jong mati karena air. Keduanya cemas jika terjadi sesuatu kepada Shik Jong.
Mendadak Eun Ah menghubungi Yoon Sung untuk mengucapkan terimakasih atas tehnya, Yoon Sung jelas kebingungan. Namun berkat Eun Ah, Yoon Sung tahu Shik Joong baru saja pergi dari Blue House.
Na Na dan Yoon Sung bergegas pergi menyusul Shik Joong. Na Na melihat shik Jong yang sedang menyebrang jalan, Yoon Sung menghentikan mobilnya dan melongok keluar jendela mobil, melambaikan tangan ke arah Shik Jong.
Tak disadarinya, sebuah mobil lewat, menabrak Shik Jong. Yoon Sung dan Na Na sontak menghampiri tubuh Shik Jong yang diam tak bergerak. Yoon Sung benar-benar takut, Yoon Sung dan Na Na memanggil-manggil Shik Jong.
Yoon Sung melihat mobil yang menabrak Shik Jong, mobil yang sama milik Kim Jong Shik!
"sepertinya kau anak orang kaya, ayahmu menti Kim Jong Shik bukan?"
Young Joo menatap tajam.
Young Joo mengalihkan pembicaraan ke Kim Na Na yang sudah mengetahui bahwa dirinya adalah long legs ahjusi.
"Apakah kau akan mengatakan bahwa kau adalah anak Kim Jong Shik?" ucap Yoon Sung menohok Young joo.
Young Joo meminta Yoon Sung untuk tidak ikut campur. Yoon Sung membalik tidak ada orang yang bersikap manis setelah meninju orang lain. Bagaiamana perasaan Kim Na Na saat mengetahui orang yang dipercayai ternyata anak dari pembunuh ayahnya?
Young Joo diam menahan kekesalannya.
"Aku belum pernah bertemu seseorang yang mengenalku dengan baik selain Kim Na Na" balas Young Joo.
"Kau seharusnya menyingkir dari Kim Na Na!" ancam Yoon Sung pergi.
"Karena itu kau membuatnya sedih? Kau tidak saja membiarkan Seo Yong Hak kabur dan juga membuatnya sedih. City Hunter" sinis Young Joo.
Yoon Sung berbalik, tersenyum sinis juga dan menyatakan dia bisa juga menjadi jaksa!
Diruangan pengawal, Eun Ah mengeluh kepada kepala pengawal kalau dirinya benar-benar dibuat lelah menjaga Da Ye yang tidak mau diam manis. Apalagi saat harus menjadi tutornya.
Seseorang memberi tahu Eun Ah ada orang yang ingin bertemu dengannya. Eun Ah segera keluar berniat menemuinya. Eun Ah berpapasan dengan Ki Joon. Saat dikatakannya Eun Ah ingin menemui seorang laki-laki yang menunggunya, Ki Joo terlihat cemburu berat. Haha.Ki Joon langsung mengikutinya.
Di luar, Shik Joong (haha) menghitung daun apa Eun ah menyukainya atau tidak. Eun Ah menghampirinya. Wajah Shik Joong langsung sumringah. Shik Joong memberikan teh hijau yang dibelinya kepada Eun Ah.
"Saat aku mencium bau teh hijau,aku teringat akan Eun Ah" ujar Shik Joong malu. Ki Joo tertawa geli dan menjelaskan Eun Ah tidak meminumnya karena pahit.
Sialnya, Eun Ah mengira Lee Yoon Sung yang memberikannya lewat Shik Joong! Hah? Shik Jong tak menyangkanya. Eun Ah senang menerimanya, Ki Joo kesalnya gak main-main.
Sedang Shik Jong?
"Aku lah yang mengirimnya bukan Yoon Sung" ucap Shik Jong nanar.
Di rumah, Yoon Sung dan Na Na dibuat pusing karena Shik Jong tidak bisa dihubungi, telepon genggam Shik Jong mati karena air. Keduanya cemas jika terjadi sesuatu kepada Shik Jong.
Mendadak Eun Ah menghubungi Yoon Sung untuk mengucapkan terimakasih atas tehnya, Yoon Sung jelas kebingungan. Namun berkat Eun Ah, Yoon Sung tahu Shik Joong baru saja pergi dari Blue House.
Na Na dan Yoon Sung bergegas pergi menyusul Shik Joong. Na Na melihat shik Jong yang sedang menyebrang jalan, Yoon Sung menghentikan mobilnya dan melongok keluar jendela mobil, melambaikan tangan ke arah Shik Jong.
Tak disadarinya, sebuah mobil lewat, menabrak Shik Jong. Yoon Sung dan Na Na sontak menghampiri tubuh Shik Jong yang diam tak bergerak. Yoon Sung benar-benar takut, Yoon Sung dan Na Na memanggil-manggil Shik Jong.
Yoon Sung melihat mobil yang menabrak Shik Jong, mobil yang sama milik Kim Jong Shik!
Air mata Yoon Sung mengalir deras,
"Ahjussi, kumohon jangan mati" lirih Yoon Sung saat melihat jantung Shik Jong sempat berhenti.
Antara panic melihat Shik Jong terbujur kritis dan amarah yang ditahannya karena perbuatan Kim Shik Jong yang menabraknya. Sedang Na Na pun yang berada disamping Yoon Sung, tak kalah cemas.
Yoon Sung menandatangi surat operasi Shik Jong, dokter mengatakan ada pendarahan di dalam tubuh Shik Jong. Yoon Sung memohon untuk diselamatkan nyawa pamannya itu.
Yoon Sung yang begitu sayangnya kepada Shik Jong, memijit lengan Shik Jong. Rasa kesedihan menyelimuti Yoon Sung saat melihat Shik Jong.
“Saat ayahku terbaring koma, aku juga berfikir ratusan kali setiap hari. Jika saja aku bukanlah siswa yang lemah, jika aku tahu caranya menyetir. Aku juga akan melakukan hal yang sama kepada Kim Jong Shik!” ucap lirih Na Na.
Yoon Sung terdiam, Na Na memandang Yoon Sung.
“Cara kau melihat sekarang sama sperti aku dulu, dan membuat aku tidak nyaman” air mata Na Na berlinang.
“Aku, terkadang mengerti apa yang dirasakan ayahku (jin Pyo), aku takut..aku bahkan lebih buruk. Orang-orang itu..” Yoon Sung tidak mampu melanjutkan kata-katanya.
Na Na tercekat mendengar kata-kata Yoon Sung yang kini meninggalkannya sendiri bersama Shik Jong.
Yoon Sung ke kamar kecil, dengan pandangan penuh amarah, yoon Sung mengingat kembali Shik Jong yang ditabrak tepat di hadapannya. Emosi Yoon Sung tak tertahankan dan Yoon Sung melayangkan pukulan ke kaca. Tangan Yoon Sung berdarah, dan Yoon Sung berniat untuk membalaskan dendam untuk Shik Jong!
Sedang, Young Joo menghadap atasanya dan diberitahukan dia mendapat penghargaan atas jasa-jasanya. Young Joo tersenyum kecut. Awalnya Young Joo menolak, namun atasannya bersikeras. Atasan Young Joo menyodorkan daftar orang yang bisa diundang, Young Joo melihat sekilas dan mencoret sebuah nama lalu pergi.
Atasan Young Joo melihat daftra, terlihat nama Kim Jong shik telah tercoret.
Sedang di kantornya, Kim Jong Shik menerima sebuah surat undangan yang dibawa sekretarisnya. Undangan penghargaan Young Joo, anaknya. Kim Jong Shik tersenyum bahagia.
“Aku ayahnya, tentu saja aku harus pergi”
Na Na menelepon ahjumma yang berkerja di kejaksaan, dan mengabarkan bahwa dirinya baik-baik saja. Dan berbohong bahwa dirinya sakit dan sedang tinggal bersama pamannya. Na Na terkejut mendapat kabar bahwa Young Joo diturunkan jabatannya.
“Bagaimana bisa seseorang yang mendapat penghargaan di turunkan? Kerena City Hunter?” Na Na benar-benar tidak mnduganya.
Di acara penghargaan, Young Joo duduk paling depan. Ayahnya menhampiri dan langsung duduk disamping Young Joo. Tentu saja Young Joo terbelalak kaget, bagaimana bisa ayahnya dating? Sedang dia tidak mengundangnya?
“Bukankah kau mengundangku? Selamat anakku” sergah ayah Young Joo bangga.
Young Joo langsung tahu itu perbuatan City Hunter! Dia langsung melihat sekeliling, dan memanggil Jang Pil Jae. Young Joo menyuruhnya untuk menyisir bagian komunikas.
Young Joo mendekati atasannya dan mengungkapkan kecurigaannya bahwa City Hunter mungkin akan muncul, dan meminta untuk memblok seluruh gedung.
“Jaksa Kim, aku sudah mengatakan kepadamu untuk ikut campur dalam kasus City Hunter lagi, disini ada seratus jaksa apa dia akan berani muncul?!” tegas atasan Young Joo dan menyuruh Young Joo untuk duduk kembali.
Young Joo sangat, sangat kesal sekali pastinya.
Dia kembali duduk, dan terlihat ayahnya sedang mengobrol dengan jaksa lain. Young Joo mendapat ide, dia memasukan mp3-nya kedalam saku ayahnya, dalam keadaan siap merekam pembicaraan ayahnya. Tentu saja Kim Jong Shik tidak menyadari tindakann Young joo.
Yoong Sung berada di basement, tepat didepan mobil Kim Jong Shik. Siap untuk menghancurkan sosok Kim Jong Shik.
Tak disangka, Na Na dating keacara Young Joo sambil membawa seikat bunga. Na Na tersenyum saat melihat Young Joo di atas panggung menerima penghargaan.
Semua orang bertepuk tangan, Kim Jong Shik terlihat bahagia, namun sebaliknya bagi Young Joo. Dia pun dipersilakan untuk mengucapkan beberapa kata. Young Joo melihat keseliling, dan pandanganya mengarah ke ayahnya. Young Joo mendesah.
“Aku, Jaksa Kim Young Joo tidaklah pantas menerima penghargaan ini, aku pikir seorang jaksa harus..” Young Joo tak melanjutakn ucapannya, dia melihat ayahnya tersenyum bangga kepadanya. Dipandangnya ayahnya, dan sudah diyakinkan dalam hati.
“Seorang jaksa! Haruslah seperti bamboo yang berdiri kokoh! penjaga keadilan, kebenaran, hak-hak manusia, orang yang jujur. Saat semuanya runtuh, kata-kata ini hanya akan tertulis di ensilopedia atau kosa kata di kamus”
Semua orang tersenyum melihat perkataan Young Joo, sedang young Joo sendiri seakan marah kepada dirinya sendiri.
Pil Jaee melonggok kearah ruang komunikasi, namun tidak diperhatikannya baik-baik bahwa semua penjaga sudah dilumpukan oleh Yoon Sung. Pil Jae mengira semuanya baik-baik saja.
Saat Young Joo melanjutkan kata-katanya, semuanya dikejutkan dengan terbukanya layar belakang dan terlihat rekaman Kim Jong Shik dan Young Joo sewaktu Young Joo memohon ayahnya untuk menyerahkan diri atas kasus orang tua Na Na.
Kim Jong Shik bergemetar, Na Na syok! Young Joo? Dia tahu akan terjadi sesuatu karena City Hunter. Semua orang berbisik atas terbukanya kedok Kim Jong Shik, Young Joo menanggung beban malu.
Kim Jong Shik berdiri, dan berniat meninggalkan ruangan, meninggalkan Young Joo yang masih diatas panggung. Dengan sisa harga dirinya tentunya. Berjalan melewati ratusan jaksa yang masih tak percaya.
Kim Na Na melihat Young Joo dengan pandangan syok. Young Joo tertunduk lemah. Atasannya terdiam mendengar bisik-bisik Jaksa lain yang menyudutkan Young Joo karena tahu kesalahan ayahnya yang melakukan tabrak lari namun tidak bisa menyedilikinya, hanya karena dia anak sang pelaku!
"Ahjussi, kumohon jangan mati" lirih Yoon Sung saat melihat jantung Shik Jong sempat berhenti.
Antara panic melihat Shik Jong terbujur kritis dan amarah yang ditahannya karena perbuatan Kim Shik Jong yang menabraknya. Sedang Na Na pun yang berada disamping Yoon Sung, tak kalah cemas.
Yoon Sung menandatangi surat operasi Shik Jong, dokter mengatakan ada pendarahan di dalam tubuh Shik Jong. Yoon Sung memohon untuk diselamatkan nyawa pamannya itu.
Yoon Sung yang begitu sayangnya kepada Shik Jong, memijit lengan Shik Jong. Rasa kesedihan menyelimuti Yoon Sung saat melihat Shik Jong.
“Saat ayahku terbaring koma, aku juga berfikir ratusan kali setiap hari. Jika saja aku bukanlah siswa yang lemah, jika aku tahu caranya menyetir. Aku juga akan melakukan hal yang sama kepada Kim Jong Shik!” ucap lirih Na Na.
Yoon Sung terdiam, Na Na memandang Yoon Sung.
“Cara kau melihat sekarang sama sperti aku dulu, dan membuat aku tidak nyaman” air mata Na Na berlinang.
“Aku, terkadang mengerti apa yang dirasakan ayahku (jin Pyo), aku takut..aku bahkan lebih buruk. Orang-orang itu..” Yoon Sung tidak mampu melanjutkan kata-katanya.
Na Na tercekat mendengar kata-kata Yoon Sung yang kini meninggalkannya sendiri bersama Shik Jong.
Yoon Sung ke kamar kecil, dengan pandangan penuh amarah, yoon Sung mengingat kembali Shik Jong yang ditabrak tepat di hadapannya. Emosi Yoon Sung tak tertahankan dan Yoon Sung melayangkan pukulan ke kaca. Tangan Yoon Sung berdarah, dan Yoon Sung berniat untuk membalaskan dendam untuk Shik Jong!
Sedang, Young Joo menghadap atasanya dan diberitahukan dia mendapat penghargaan atas jasa-jasanya. Young Joo tersenyum kecut. Awalnya Young Joo menolak, namun atasannya bersikeras. Atasan Young Joo menyodorkan daftar orang yang bisa diundang, Young Joo melihat sekilas dan mencoret sebuah nama lalu pergi.
Atasan Young Joo melihat daftra, terlihat nama Kim Jong shik telah tercoret.
Sedang di kantornya, Kim Jong Shik menerima sebuah surat undangan yang dibawa sekretarisnya. Undangan penghargaan Young Joo, anaknya. Kim Jong Shik tersenyum bahagia.
“Aku ayahnya, tentu saja aku harus pergi”
Na Na menelepon ahjumma yang berkerja di kejaksaan, dan mengabarkan bahwa dirinya baik-baik saja. Dan berbohong bahwa dirinya sakit dan sedang tinggal bersama pamannya. Na Na terkejut mendapat kabar bahwa Young Joo diturunkan jabatannya.
“Bagaimana bisa seseorang yang mendapat penghargaan di turunkan? Kerena City Hunter?” Na Na benar-benar tidak mnduganya.
Di acara penghargaan, Young Joo duduk paling depan. Ayahnya menhampiri dan langsung duduk disamping Young Joo. Tentu saja Young Joo terbelalak kaget, bagaimana bisa ayahnya dating? Sedang dia tidak mengundangnya?
“Bukankah kau mengundangku? Selamat anakku” sergah ayah Young Joo bangga.
Young Joo langsung tahu itu perbuatan City Hunter! Dia langsung melihat sekeliling, dan memanggil Jang Pil Jae. Young Joo menyuruhnya untuk menyisir bagian komunikas.
Young Joo mendekati atasannya dan mengungkapkan kecurigaannya bahwa City Hunter mungkin akan muncul, dan meminta untuk memblok seluruh gedung.
“Jaksa Kim, aku sudah mengatakan kepadamu untuk ikut campur dalam kasus City Hunter lagi, disini ada seratus jaksa apa dia akan berani muncul?!” tegas atasan Young Joo dan menyuruh Young Joo untuk duduk kembali.
Young Joo sangat, sangat kesal sekali pastinya.
Dia kembali duduk, dan terlihat ayahnya sedang mengobrol dengan jaksa lain. Young Joo mendapat ide, dia memasukan mp3-nya kedalam saku ayahnya, dalam keadaan siap merekam pembicaraan ayahnya. Tentu saja Kim Jong Shik tidak menyadari tindakann Young joo.
Yoong Sung berada di basement, tepat didepan mobil Kim Jong Shik. Siap untuk menghancurkan sosok Kim Jong Shik.
Tak disangka, Na Na dating keacara Young Joo sambil membawa seikat bunga. Na Na tersenyum saat melihat Young Joo di atas panggung menerima penghargaan.
Semua orang bertepuk tangan, Kim Jong Shik terlihat bahagia, namun sebaliknya bagi Young Joo. Dia pun dipersilakan untuk mengucapkan beberapa kata. Young Joo melihat keseliling, dan pandanganya mengarah ke ayahnya. Young Joo mendesah.
“Aku, Jaksa Kim Young Joo tidaklah pantas menerima penghargaan ini, aku pikir seorang jaksa harus..” Young Joo tak melanjutakn ucapannya, dia melihat ayahnya tersenyum bangga kepadanya. Dipandangnya ayahnya, dan sudah diyakinkan dalam hati.
“Seorang jaksa! Haruslah seperti bamboo yang berdiri kokoh! penjaga keadilan, kebenaran, hak-hak manusia, orang yang jujur. Saat semuanya runtuh, kata-kata ini hanya akan tertulis di ensilopedia atau kosa kata di kamus”
Semua orang tersenyum melihat perkataan Young Joo, sedang young Joo sendiri seakan marah kepada dirinya sendiri.
Pil Jaee melonggok kearah ruang komunikasi, namun tidak diperhatikannya baik-baik bahwa semua penjaga sudah dilumpukan oleh Yoon Sung. Pil Jae mengira semuanya baik-baik saja.
Kim Jong Shik bergemetar, Na Na syok! Young Joo? Dia tahu akan terjadi sesuatu karena City Hunter. Semua orang berbisik atas terbukanya kedok Kim Jong Shik, Young Joo menanggung beban malu.
Kim Jong Shik berdiri, dan berniat meninggalkan ruangan, meninggalkan Young Joo yang masih diatas panggung. Dengan sisa harga dirinya tentunya. Berjalan melewati ratusan jaksa yang masih tak percaya.
Kim Na Na melihat Young Joo dengan pandangan syok. Young Joo tertunduk lemah. Atasannya terdiam mendengar bisik-bisik Jaksa lain yang menyudutkan Young Joo karena tahu kesalahan ayahnya yang melakukan tabrak lari namun tidak bisa menyedilikinya, hanya karena dia anak sang pelaku!
Atasan Young Joo berdiri dan berkata lantang,
“Untuk apa ratusan jaksa berkumpul? Jika ada yang yang berdiri untuk menahan dia!” teriak atasan Young Joo, “Ah ya, inilah hukum!”
Semua tertunduk malu, Young Joo terlihat masih diam membisu.
“Tunggu dulu..siapa yang melakukan ini? Jangan bilang City Hunter yang melakukan ini!”
Saat nama City Hunter disebut, Na Na terlonjak kaget. Young Joo tersadar dan mengucapkan nama ayahnya. Young Joo bergegas berlari.
Langkah Young Joo terhenti saat Kim Na Na berdiri dihadapannya. Young Joo kaget.
“Jaksa Kim, apa semua kata-kata itu benar?Anak Kim Jong Shik adalah Kim Young Joo?” Na Na seakan belum mempercayainya. Young Joo tertuduk merasa bersalah.
“Untuk kejahatan ayahnya, anaknya merasa bersalah jadi dia menjadi long legs-ahjussi untuk menjaga aku?” ucap Na Na berkaca-kaca.
Na Na tidak terima jika semua perlakuan Young Joo hanya belas kasihan.
“Aku benar-benar minta maaf”
“Lupakan saja, aku tidak akan menerima permintaan maafmu!”
Young Joo yang sepertinya kalut langsung meninggalkan Na Na untuk mngejar ayahnya.
Sementara itu, Kim Jong Shik berlari dan masuk ke mobilnya, saat itulah sebuah pisau tepat di lehernya. Yoon Sung sudah di dalam mobil. Kim Jong Shik ketakutan.
“Jangan melawan! Jika kau tidak ingin mati di depan anakmu!” bentak Yoon Sung saat Kim Jong Shik berusaha alri.
Yoon Sung menyuruh untuk jalan.
Di perjalanan, Yoon Sung masih menodongkan pisau ke leher Kim Jong Shik.
“Pesta baru saja dimulai” ujar Yoon Sung.
Sedang Young Joo mengerahkan kecepatan maksimum untuk mengejar Yoon Sung, kecemasan tampak di raut muka Young Joo.
Yoon Sung memutarkan rekaman pembicaraan Kim Jong Shik. Saat aku melihat 200 milyar won, aku seharusnya tidak meninggalkannya begitu saja.
“Jika rekaman ini dikirim ke kantor jaksa, cepat atau lambat anakmu akan melepaskan seragam jaksa!”
“Kau ingin balas dendam atau merencanakan penyapuan bersih?”
“Jadi kau mengingatnya, mereka telah rela berkorban untuk negaranya! Namun kau membiarkan mereka terkubur di laut Nampo! Manjadi hidup nek, menggunakan uang pelajar untuk membeli makanann dan pakaian, bahkan membunuhpun bisa ditutupi” jelas Yoon Sung sengit.
Yoon Sung pun memutuskan akan menyerahkan Kim Jong Shik kepada anaknya (kejaksaan). Bagaimanapun itulah penderiataan yang teramat sangat. Yoon Sung memperlihatkan berkas-berkas bukti kejahatan Kim Jong Shik.
“JIka Kim Young Joo berusahaa menutupinya, dia akan menghancurkannya, namun walau kalian berdua menutupinya, kalian berdua tetap akan hancur!” Yoon Sung melanjutkan, “Diserahkan kepada anak sendiri, menarik bukan?”
“Anakku, kau harus melepaskan dia!” pinta kim Jong Shik.
“Cinta ayah memang harus dibutuhkan, namun sepanjang hidupku aku tidak bisa merasakannya!” dendam Yoon Sung semakin menjadi.
“JIka kau benar ayah dari anakmu, apa yang bisa kau lakukan untuk anakmu? Sesuatu yang terhormat, atau yang memalukan?”
Kim Jong Shik secara tiba-tiba mengehentikan mobilnya, dia langsung mengambil semua berkas bukti lalu melarikan diri. Yoon Sung mengejarnya namun berjalan santai sambil memengang pisaunya.
Kim Jong Shik berlari kearah jembatan penyebarangan, tiba-tiba semua berkas tertiup angin saat Kim Jong Shik terjatuh, Kim Jong Shik berusaha menggapainya. Na’as dia langsung terjatuh dan bergelantungan di atas jembatan penyebrangan.
Kim Jong Shik kepayahan saat bergelantungan. Yoon Sung berniat meninggalkannya. Ingatan Yoon Sung melayang saat pengasuhnya tertembak sehingga mati, ayahnya yang rela berkorban demi dirinya sehingga kehilangan kaki, dan teringat perkataan Kim Nana.
Aku tidak ingin menggunakan jalan yang kotor, aku ingin City Hunter yang menangkapnya dan mengirimkannya ke Jaksa Kim Young Joo. Dan agar semua orang tahu betapa tidak bernilainya orang itu! Berharap belangnya terungkap!
Yoon Sung tersentak sadar, dan menjatuhkan pisaunya. Bukan cara seperti ini yang diinginkannya, cara kekerasaan yang akan menjadikannya seorang pembunuh!
Sedang Young Joo Syok bukan kepalang saat melihat ayahnya bergelantungan di jembatan penyebrangan. Dia menghentikan mobilnya.
“Ayah!!” teriak Young Joo, ayahnya kaget mendengar teriakan Young Joo.
Yoon Sung berbalik, dan menghampiri Kim Jong Shik. Namun sayang ayah Young Joo seakan tidak ingin menyeret young Joo terlalu jauh sehingga memilih menjatuhkan diri tepat saat Yoon Sung mengulurkan tangannya.
Kim Jong Shik terjatuh dan tertabrak sebuah mobil. Kim Young Joo tersentak syok, melihat Yoon Sung lalu berlari ke ayahnya. Jika dilihat dari sudut pandangan Young Joo, City Hunter seakan membuat ayahnya terjatuh.
Yoon Sung bener-benar terlihat menyesal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar