Blogger Korean

MixPod_Playiist

Powered By Blogger

Rabu, 11 Juli 2012

[Sinopsis City Hunter]
Episode 7
Kim Na Na yang masih berdiri terpaku, kaget melihat Yoon Sung berada di dalam kamar hotel bersama dengan So Hee. Young Jo yang melihat Na Na dan menghampiri Na Na juga ikut terkejut dengan pemandangan yanag ada di depannya.
"Miss Kim, ini adalah dokumen yang Seo Yong Hak cari"ujar seorang keluar dari kamar sebelah. Na Na segera mengambil dokumen tersebut dan meninggalkan Yoon Sung, Young Jo dan So Hee yang masih terdiam.
"Hey, Kim Na Na"panggil Yoon Sung.
"Aku dengar Na Na menjadi pengawal Seo Yong Hak, mungkin dia kemari karena ada sesuatu"ucap So Hee
"Bagaimana dengan perjamuannya, apa yang kau lakukan di sini?"tanya Young Jo.
"Dapat kamu lihat"ucap So Hee sambil menunjukan pakaian Yoon Sung.
"Yoon Sung, aku minta maaf untuk hari ini dan terima kasih, tunggu sebentar"ujar So Hee pergi meninggalkan Yoon Sung dan Young Jo. Young Jo menatap tajam ke arah Yoon Sung lalu segera menyusul So Hee. Yoon Sung masuk ke kamar dan berusaha menghubungi Na Na, tapi Na Na yang mengetahui Yoon Sung menghubunginya segera mematikan Hp nya.
.
Di lain sisi, Young Jo menghampiri So Hee.
"Kau minum bersama Yoon Sung, kau tidak tahu akau menunggumu?"ujar Young Jo marah. "Kau yang memperlakukan aku seperti pahlawan dalam video game"ucap So Hee tidak peduli. "So Hee.."tiba-tiba Hp Young Jo berbunyi.
"Angkat itu"ucap So Hee.
Dalam telepon, karyawan Young Jo mengatakan bahwa mereka sudah menemukan orang yang mirip tersangka yang baru-baru ini memasuki negara. Young Jo yang akan segera pergi, berhenti dan menatap So Hee.
"Kau dapat pergi sekarang, janga menatapku seperti itu, aku benci itu"ucap So Hee.
"Lakukan apapun yang kau sukai, aku akan menaruh baju ini ke laundry dan naik taksi untuk pergi ke perjamuan"ucap So Hee lagi dan pergi meninggalkan Young Jo. Young Jo hanya terdiam melihat kepergian So Hee.


Young Jo tergesa-gesa kembali ke kantor dan menghampiri salah satu karyawannya untuk melihat orang yang diduga tersangka. Young Jo melihat data-data orang yang diduga menjadi tersangkanya, orang tersebut Steve Lee (Jin Pyo). Young Jo segera menyuruh untuk mencari alamat orang tersebut. Di Rumah Na Na, Yoon Sung terus berusaha untuk menghubungi Na Na, tapi gagal. Tiba-tiba HP Yoon Sung berbunyi dan dengan PD nya dia menduga kalau yang menelponnya adalah Na Na, tapi ternyata bukan.

.
Yoon Sung dan Shik Joong pergi ke tempat Jin Pyo.
"Kau jarang pulang ke rumah sekarang?"ujar Jin Pyo. Yoon Sung kaget mendengar Jin Pyo tahu dirinya jarang pulang ke rumah. Yoon Sung langsung melihat Shik Joong.
"Dia menelepon dan ingin agar kau menjawabnya"bisik Shik Joong.
"Karena wanita kan?"tanya Jin Pyo.
"Bukan"ucap Yoon Sung.
"Aku sudah katakan agar jangan jatuh cinta pada siapapun"tegas Jin Pyo
"Saat kau jatuh cinta dengan seorang wanita itu akan menghancurkan rencana kita"ucap Jin Pyo.
"Ini bukan karena wanita, karena ada serangan mendadak yang tidak diketahui asalnya. Blue House menjadi lebih ketat keamanannya"ujar Yoon Sung.


"Aku mengirimmu ke Blue House karena kau memiliki intelejensi yang baik. Bagaimana dengan Seo Yong Hak? Aku dengar Hodson datang"tanya Jin Pyo.
"Dia tahu semuanya, dia melihat melalui semuanya"bisk Shik Joong.
"Tampaknya kau telah memperoleh informasi yang penting"ujar Jin Pyo sambil membawa rekaman percakapan Seo Yong Hak. Yoon Sung menghela nafas lalu melirik Shik Joong.
"Dia yang mengambilnya"jawab Shik Joong pelan. Jin Pyo menyuruh Yoon Sung tapi Yoon Sung tidak setuju jika itu disebarkan ke publik sekarang, Yoon Sung mengatakan bahwa dia akan membuat Seo Yong Hak tahu bahwa dia sama dengan orang lain di depan hukum.
Lalu bel berbunyi, "Jaksa Young Jo mengapa ada di sini?"ucap Yoon Sung yang melihat Young Jo di depan pintu masuk.
"Jaksa?"tanya Jin Pyo Heran.

.
Jin Pyo segera menyuruh Jaksa Young Jo dan rekannya masuk. Jin Pyo memperkenalkan dirinya sebagai Steve. Ketika Jin Pyo sedang mengambil minum, rekan Young Jo mengambil sidik jari dari Jin Pyo. Young Jo mengatakan kalau dalam kasus Seo Yong Hak, ciri-ciri tersangkanya mirip dengan Jin Pyo.
Ketika Young Jo dan rekannya sudah keluar, ternyata Jin Pyo menggunakan pelapis jari agar sidik jarinya tidak terdeteksi. Jin Pyo mengatakan pada Yoon Sung agar lebih berhati-hati dalam menjalankan rencana mereka.
Kim Na Na yang sedang berada di warung Ibu Yoon Sung, makan sendirian dan menggerutu.
"Benar-benar orang yang tidak beruntung, mengapa harus So Hee? Bagaimana dia tahu So Hee menyukai orang yang tinggi?"gerutu Kim Na Na.
Ibu Yoon Sung datang menghampiri Na Na dan membungkuskan beberapa makanan.
"Aigoo, kau terlihat bekerja keras hingga wajahmu terlihat kurus"ucap Ibu Yoon Sung.
"Aakh pekerjaanmu lebih baik dari pada kerja paruh waktu?"tanya Ibu Yoon Sun.
"Ya, sekarang ketika aku bangun mataku tidak membengkak lagi, karena aku tidak menangis pada malam harinya"senyum Na Na.
"Na Na kau sangat baik, sesuatu yang baik akan datang padamu suatu saat nanti"ucap Ibu Yoon Sung.
"Bawa ini"ucap Ibu Yoon Sung.
"Terima kasih"ucap Na Na.
.
Di rumah ketika Na Na sedang memindahkan makanan yang diberikan Ibu Yon Sung ke tempat lain, Yoon Sung pulang dan menghampiri Na Na.
"Aku merasa kau salah menyimpulkan, jadi aku akan menjelaskannya sendiri"ucap Yoon Sung.
"Kau tidak perlu menjelaskan apa-apa karena itu tidak ada hubunganya denganku"ucap Na Na.
"Jika kau tidak peduli kenapa kau tidak menjawab teleponku?"tanya Yoon Sun.
"Hentikan"ucap Kim Na Na segera meninggalkan Yoon Sung, tapi Yoon Sung mencegahnya dan menarik tangan Na Na.
"Hey, Kim Na Na"ucap Yoon Sun.
"Kau mencengkeram tanganku, biarkan aku pergi"ujar Na N.
"Kau cemburu? Berlaku seperti ini dan tidak menjawab teleponku. Itu namanya cemburu"ujar Yoon Sung.
"Hey, aku hanya shock"bantah Na Na.
"Shock? Kau tahu aku sudah tahu banyak tentang orang semacam itu"ucap Yoon Sung.
"Jangan asal tebak"ujar Na Na, Na Na akan pergi.
"Kemana kau akan pergi? Ayo bicara"ujar Yoon Sung menahan Na Na sambil memegang bahu Na Na.
"Orang tidak beruntung, sekarang kau memegang tanganku?"ujar Na Na kesal.
"Ya aku memegangnya kenapa?"jawab Yoon Sung mulai kesal.
"Tadi kau memegang tanganku sekarang kau memegang pundakku. Kau tahu berapa harganya? 50.ooo won untuk memegang tanganku dan 100.000 won untuk memegang tanganku. Totalnya 150.000 won, berikan padaku"ujar Na Na sedangkan Yoon Sung mendengar tidak percaya dan tersenyum.
"Apa kau selalu mengaitkan semuanya dengan uang?"tanya Yoon Sung.
"Cepat berikan uangnya padaku, itu sudah sesuai dengan kontrak"ujar Na Na.
"OK, aku akan membayarnya, berapa tangan, pundak 250.000 won?"ujar Yoon Sung sambil memegang tangan dan pundak Na Na lagi. Na Na menjadi kesal dan meninggalkan Yoon Sung.

Di kamar Na Na merasa bersalah setelah mendengar cerita Yoon Sung sebenarnya. Yoon Sung yang berada di kamarnya sedang menyebutkan nama anak Seo Yong Hak, tiba-tiba Na Na membuka kamar Yoon Sung, Yoon Sung kaget.
"Ah, kau pasti sedang melihat film porno, itu terlihat dari betapa kagetnya kau"ujar Kim Na Na.

"Hey, kau seharusnya mengetuk pintu dulu dan memberiku waktu untuk bersiap dulu"ujar Yoon Sung.
"Itu akan jadi aneh jika seorang playboy tidak melihat film porno. Ini waktunya makan dan berhentilah menonton"ucap Na Na.
"Aku tidak akan makan dan makanlah sendiri"ujar Yoon Sung kesal.
"Kau akan mati jika kau tidak mengetuk pintu lain kali"ujar Yoon Sung lagi. Akhirnya Yoon Sung keluar dan makan bersama Na Na.
"Katanya kau tidak mau makan"ucap Na Na.
"Tampaknya lebih banyak sayuran sekarang?"tanya Yoon Sung.
"Ini makanan dari warung bibi"ucap Na Na. Yoon Sung terhenyak.
"Ayo cepat makan, kita harus segera mengembalikan kotaknya"ujar Na Na.

Di warung kecil milik Ibu Yoon Sung sedang merapikan dagangan dan bersiap untuk pulang. Kemudian Na Na datang bersama Yoon Sung dan mengembalikan kotak makanan milik Ibu Yoon Sung.
"Kau adalah profesor yang waktu itu datang bukan?"tanya Ibu Yoon Sung. Yoon Sung mengangguk sambil memberi salam.
"Ini kotaknya, aku mengisinya dengan kacang, bibi dapat memakannya"ujar Na Na.
"Kau mengembalikan kotak ini dengan cepat, terima kasih"ucap Ibu Yoon Sung.
Na Na meninggalkan Ibu Yoon Sung, tapi Yoon Sung masih berdiri. Tiba-tiba Ibu Yoon Sung hampir jatuh, Yoon Sung yang melihat itu segera menolongnya. Na Na yang melihat itu segera datang menghampiri dan menyuruh Yoon Sung untuk menggendong Ibu Yoon Sung dan Na Na membawakan barang bawaannya. Di sisi lain Jin Pyo mengamati semua itu.

.
Mereka mengantar Ibu Yoon Sung sampai rumah. Yoon sung melihat rumah milik ibunya dengan sedih.
"Terima kasih, kau pasti sangat lelah?"ujar Ibu Yoon Sun.
"Orang tuamu pasti bangga karena memiliki anak yang dapat diandalkan"puji Ibu Yoon Sun.
"Aku tidak punya ibu, aku tidak punya kesempatan untuk melihat wajahnya"ucap Yoon Sung.
"Oh begitu, jika dia masih hidup pasti dia merasa senang. Tunggu sebentar, ambil ini dan minum ini, ketika aku lelah aku akan minum ini"ujar Ibu Yoon Sung sambil memberikan dua botol minuma pada Na Na. Na Na dan Yoon Sung meninggalkan Ibu Yoon Sung sendiri.
Na Na dan Yoon Sung berjalan pulang dari Rumah Ibu Yoon Sung. Na Na memberikan satu minuman yang tadi diberikan.
"Minum Itu"ujar Na Na.
"Aku kenyang" jawab Yoon Sung.
"Setelah bertemu bibi kau berlaku aneh, hey ada apa?"tanya Na Na.
"Pulanglah dulu, aku akan pulang nanti"jawab Yoon Sung meninggalkan Na Na sendirian. Na Na memandang Yoon Sung aneh.
 
Yoon Sung duduk sendirian di pinggir dermaga dan terlihat sedih. Kemudian Na Na datang.
"Aigoo.."ucap Na Na sambil duduk disamping Yoon Sung.
"Bukankah aku mengatakan padamu untuk pulang lebih dulu?"tanya Yoon Sung.
"Jadi kadang-kadang playboy juga memikirkan ibunya?"tanya Na Na bercanda.
"Pergilah"ucap Yoon Sung serius.
"Itu sedikit aneh, ketika aku melihat bibi, dia mengingatkanku pada ibuku"ucap Na Na.
"Ketika aku memikirkannya, aku akan datang ke warung bibi"ucap Na Na lagi.
"Dan membuat beberapa permintaan tidak masuk akal. Jika itu tidak ada dalam menu, tapi dia tetap membuatkannya untukku. Dan kemudian aku akan datang kemari menyanyikan sebuah lagu yang ibuku ajarkan padaku"tambah Na Na dan mulai menyanyi. Yoon Sung memandangi Na Na. Na Na yang selesai menyanyi melihat Yoon Sung dan segera memeluk bahu Yoon Sung.
"Apa yang kau lakukan?"ujar Yoon Sung sambil berusaha melepaskan pelukan Na Na.
"Kau tersenyum?"ucap Na Na.
"Pulanglah"suruh Yoon Sung.
"Aku tidak mau"ucap Na Na. Mereka berdua tersenyum satu sama lain.
Pagi Harinya, Ibu Yoon Sung sedang mempersiapkan untuk membuka warungnya. Jin Pyo datang, ibu Yoon Sung terkejut melihat kedatangan Jin Pyo.
"Anakku,anakku, di mana anakku? Mengapa kau tidak membunuhku saja? Mengapa kau mengambil anakku? Di mana Anakku?"ucap Ibu Yoon Sung histeris dan memukuli Jin Pyo.
Jin Po hanya terdiam dan memeluk ibu Yoon Sung. Setelah Ibu Yoon Sung tenang, Jin Pyo mulai berbicara.
"Sudah 28 tahun berlalu? Kau tahu bagaimana aku hidup?"tanya Ibu Yoon Sung.
"Mengapa kau hidup seperti ini? Ada apa dengan uang yang aku kirimkan?"tanya Jin Pyo.
"Jadi seseorang yang mengirimkan uang adalah kau? Aku tidak pernah menggunakan uang itu sepeser pun, akan ku kembalikan padamu dan kembalikan anakku"ujar Ibu Yoon Sung.

"Anakmu baik-baik saja, dan dia telah menyelesaikan pendidikannya di US dan pekerjaannya sekarang cukup bagus"ujar Jin Pyo

"Aku tidak percaya padamu, bawa padaku segera"ucap Ibu Yoon Sung.
"Dia tidak pernah tahu tentangmu"ucap Jin Pyo.
"Aku tidak pernah melupakannya bahkan hanya sehari, tapi dia tidak tahu tentang keberadaanku? Ayo pergi, biarkan aku bertemu dengannya"ucap Ibu Yoon Sung sedih.
"Kyung Hee"ucap Jin Pyo.
"Apa yang sebenarnya terjadi saat itu? Mengapa Mu Yeol tidak pernah kembali?"tanya Ibu Yoon Sung.
"Ketika waktunya tiba, aku akan memberitahumu segalanya".
"Aku minta maaf padamu, benar-benar minta maaf. Aku ingin mengatakannya padamu". Jin Pyo akan pergi meninggalkan Ibu Yoon Sung.
"Anakku? Namanya?"tanya Ibu Yoon Sung sambil menangis.
"Jhonny, dia dipanggil Jhonny"ucap Jin Pyo lalu pergi. Tinggalah Ibu Yoon Sung sendirian dan menangis.

Di Blue House, Ki Joon mulai masuk bekerja lagi. Teman-temannya kaget melihat kedatangannya. Kepala bagian pun datang menghampiri Ki Joon dan mengatakan pada Ki Joon kalau dia sudah tahu semuanya termasuk tentang adik Ki Joon. Kepala bagian menasehati Ki Joon untuk tidak berbuat kesalahan lagi, dan menyuruh semuanya untuk kembali bekerja.
.
Tiba-tiba Presiden datang, semuanya berdiri memberi hormat.
"Mengapa kau kemari pak presiden?"tanya Kepala bagian Presiden mengatakan agar mereka lebih berhati-hati dan membuat pengamanan yang lebih baik lagi.
Lalu Presiden melihat ke arah Yoon Sung.
"Dr. Lee Yoon Sung, ayo kita berbicara sebentar"ucap Presiden.
"Aku?"tanya Yoon Sung, Yoon Sung dan presiden berjalan-jalan sambil berbicara.
"Ayahmu berada di USA kan?"tanya Presiden.
"Ya"jawab Yoon Sung.
"Aku benar-benar iri kepada ayahmu, membesarkanmu menjadi orang yang baik lalu mengirimmu kembali ke Korea Selatan. Aku tidak tahu kalau ternyata membesarkan anak sangat susah? Kau sudah bertemu dengan anakku Da Hye kan? Dia adalah tipe orang yang lari jika mendengar kata belajar. Aku tidak tahu mengapa dia mengucapkan ingin belajar dua hari yang lalu. Itu mengapa aku berbicara padamu. Dr. Lee dapatkkah kau membantu belajar anakku?"tanya Preside.
"Aku?"tanya Yoon Sun.
"Jangan pikirkan perkataanku sebagai presiden tapi sebagai permintaan seorang ayah. Hanya sampai ujian. Bagaimana bisa kan?"ujar Pesiden.
Di kamar Da Hye mengeluh kepada Na Na, karena dia harus mengulang pelajarannya dua kali. Na Na yang mendengarnya menenangkan Da Hye karena dia pun juga pernah mengulang. Tiba-tiba Da Hye mendapatkan telepon dari ayahnya, dan raut mukanya menjadi senang dan segera meninggalkan Na Na.
"Da Hye, bagaimana dengan sekolahmu?"tanya Na Na,
"Ini adalah aroma Channel No.4 shower gel"ucap Da Hye mencium bau Na Na dan Na Na kaget mendengarnya, tapi Da Hye berlari meninggalkan Na Na.
Da Hye berlari menuju ruangan, di sana Yoon Sung sudah menunggunya. Da Hye mencium bau Yoon Sung sama dengan Na Na. sedang Na Na yang mendengarnya di luar sedikit kaget.
"Apa kalian tinggal serumah?"ujar Da Hye.
"Cukup, hari selasa dan kamis jam 6.30 sampai 8.30"ucap Yoon Sung. Da Hye mengajak Yoon Sung untuk makan bersama setelah les selesai, tapi Yoon Sung menolak.
"Jangan jatuh cinta kepadaku. Anak kecil sepertimu bukanlah ttpeku"ujar Yoon Sung sambil akan meninggalkan Da Hye.
"Lalu guru, seperti apa tipemu?"tanya Da Hye. Yoon Sung berhenti melihat Na Na sejenak lalu mengatakan pada Da Hye kalau tipenya adalah seorang wanita dengan rambut panjang, senyum yang manis, dapat membuta sup kimchi, menyukai anjing dan pandai menyanyi. Na Na yang mendengarnya mengira kalau yang disebutkan Yoon Sung adalah So Hee.
Da Hye keluar kamarnya dan meminta Na Na untuk membuatkannya kopi. Shin Eun Ah yang mendengarnya juga minta untuk dibuatkan. Ketika akan pergi untuk membuat kopi, sebuah pesan masuk ke HP Na Na. Kau menggunakan shower gel ku kan? Buatkan aku kopi.. Sebuah pesan dari Yoon Sung, "Mengapa orang ini selalu meminum kopi yang akau buat?" ujar Na Na
 
Na Na berjalan membawa kopi menghampiri Yoon Sung.

"Itu terbatas, untuk mendapatkanya aku harus menunggu 28 hari"ujar Yoon Sung.
"Aish, orang ini. Minum saja kopimu?"ucap Na Na.
"Hmm, kenapa aku tidak bisa membuat kopi dengan rasa seperti ini?"senyum Yoon Sung sambil meminum kopinya. Na Na yang mendengarnya tersenyum.
"Katakan padaku apa resep rahasianya?"ujar Yoon Sung bercanda.

"Apanya yang resep rahasia? sudah cukup"ujar Na Na akan pergi
"Tunggu dulu, ada sesuatu di sini"ucap Yoon Sung sambil memegang lengan Na Na.

"Hentikan, simpan perilaku centilmu untuk So Hee unnie"ucap Na Na.
"Jadi kau masih berfikiran seperti itu?" senyum Yoon Sung menggoda. Na Na langsung pergi dan Yoon Sung cengar-cengir melihat kepergian Na Na.

Di rumah Yoon Sung, Shik Joong dan Yoon Sung sedang memikirkan bagaimana caranya untuk menjebak anak-anak Seo Yong Hak. Yoon Sung memberitahu Shik Joong tentang rencananya.
Di kantor Presiden, presiden bertemu dengan Seo Yong Hak.
"Aku dapat kabar kalau kandidat Seo bekerja denga Lee Kyung Wan menyuap untuk mengirimkan sepatu boot ke departemen Pertahanan, apakah itu benar?"tanya Presiden.
“Itu fitnah yang sangat kejam untuk menjatuhkan aku!”lugas Seo Yon Hak membantah yang dituduhkan oleh Presiden.
Presiden menganggukkan kepala dan dia mengacungkan sepatu tentara dan bertanya kenapa dia masih saja memberikan sepatu yang jelek itu kepada tentara!.
“Ini adalah sepatu yang digunakan tentara Korea Selatan? Kandidat Seo dulu juga seorang tentara ini juga harusnya menjadi pemikiranmu!”. Presiden semakin emosi.
Seo Yong Hak kembali beralasan tidak semua sepatu berkualitas buruk hanya sebagian. Presiden semakin marah dan menyatakan bahwa tingkat ketidak kepuasan masyarakat sudah sangat tinggi. Seo Yong Hak kembali beralasan aturan yang lemahlah penyebabnya. Presiden semakin tidak tahan dan menggebrak meja menggunakan sepatu yang diacungkannya tadi sehingga sepatu itu rusak seketika.
“Apa kau sengaja? Seo Yong Hak yang aku kenal selama 30 tahun menjadi berhati dingin seperti ini? Seseorang yang mempunyai rencana besar untuk negaranya!”.
“Sebenarnya siapa yang kau dukung? Mendorong teman lamamu untuk kalah?"
“Kandidat Seo!”teriak Presiden dan kembali menggebrak meja.
Kali ini Seo Yong Hak semakin berani menentang Presiden.
“Kau bisa mengatakan apa yang kau suka hanya saja kadang kau menang kadang kau kalah! Namun bagaimanapun aku punya kekuatan untuk mendapatkan kekuasaan!”Presiden terdiam dan Seo Yong Han meninggalkannya. Presiden semakin geram.

Seo Yong Hak memberikan pidatonya di depan para wartawan dan memberikan janji-janji manis jika kelak setelah menjadi Presiden. Terlihat Na Na bersiaga penuh menjaga jalannya acara. Shik Jong duduk diatara para wartawan dan anak Seo Yong Hak begitu melihat Na Na langsung menggodanya. Na Na sangat jengah.

Usai memberikan orasinya Seo Yoon Hak bersama istrinya menyambut para tamu yang datang. Tak disangka Young Joo datang. Yong Hak berubah masam atas kadatangan Young Joo. Dan Young Joo mengeluarkan foto Jin Pyo dan menanyakan apakah Yong Hak merasa mengenalnya? Harusnya iya namun ternyata Yong Hak benar-benar tidak mengingat Jin Pyo!
"Orang ini dicurigai salah satu tersangka penembak kandidat Seo"ujar Youn Joo. Seo Yong Hak terlihat senang karena Young Joo bekerja keras mengungkapkan si penembak dirinya.

Se Yong Hak pergi berlalu dari hadapan Young Joo, tak jauh darinya Shik Jong mengamati mereka.

Na Na yang selesai bertugas menunggu bus di halte tak disangka anak Yong Hak yang tadi menggoda Na Na datang menghampiri Na Na dan memaksa Na Na untuk naik ke mobilnya. Shik Jong yang mengawasi Na Na langsung menelepon Yoon Sung.
Dengan mengendarai mobil dengan kecepatan penuh Yoon Sung langsung pergi ke TKP. Sedangkan Na Na yang jengkel dan berusaha lepas dari anak Yong Hak, mendadak Yoon Sung datang dan menyingkirkan tangan lelaki itu dari Na Na.
"Ah, apa aku harus memasang stiker bahwa kau adalah pacarku?"ucap Yoon Sung,Na Na tidak bisa mengelak ikut berpura-pura.
Anak Yong Hak mendelik dan mengancam Yoon Sung, namun Yoon Sung tidak peduli dan menggeret Na Na masuk ke dalam mobilnya. Tak jauh Shik Jong merasa lega.
Di dalam mobil Na Na berterimakasih kepada Yoon Sung. Yoon Sung kesal Karen Na Na tidak menurut saran Yoon Sung untuk langsung saja menghajar dia.
Na Na berkata,"Aku sudah banyak mendapat teguran dari pihak pengawal, dan kau ingin aku melakukannya lagi? Namun kali ini aku benar-benar terbantu olehmu".
"Karena takut akan teguran, dam bukan masalah besar sebuah pelecehan seksual?", Yoon Sung heran.
Na Na sepertinya tidak mau ingin memperpanjang masalah itu dan bertanya kenapa tiba-tiba Yoon Sung muncul?.
“Aku hanya sekadar ingin mendengar acara pidato, apa ada yang salah? Aku ingin mengetahui apa bedanya pemilihan di Amerika dan Korea Selatan”. Yoon Sung jelas pandai beralasan.
Rupanya Yoon Sung mengajak Na Na bertemu dengan Ki Joon. Da Ye pun terheran-heran Na Na yang datang bersama dengan Yoon Sung. Na Na berkelit dia dan Yoon Sung bertemu di luar kedai. Seperti biasa Da Ye tetap menempel disamping Yoon Sung. Ki Joon menyampaikan terimakasihnya karena adiknya telah menyampaikan petisi perihal kasusnya. Ki Joon berniat untuk mentraktir mereka. Terlihat Eun Ah sangat senang dapat hadir, Eun Ah memang ada rasa tertarik dengan Ki Joon. Da Ye datang karena dipaksa oleh Eun Ah. Ki Joon menjadi salah tingkah.
“Karena diriku, aku telah membuat semua susah”ucap adik Ki Joon memulai percakapan. “Sebenarnya aku begitu depresi, dan ingin menceritakan kisahku. Sehingga tidak ada orang seperti aku lagi”.
Semuanya mendengarkan ucapan adik Ki Joon. Sedangkan Da Ye tetap sibuk makan.
“Namun aku tidak pernah menyesal ikut wamil dan berakhir sperti ini, aku hanya tidak beruntung”.
Selesainya mereka makan, Da Ye benar-benar mabuk. Yoon Sung benar-benar dibuat kewalahan oleh Da Ye. Bahkan Da Ye sempat-sempatnya bertanya tentang soal tugasnya. Ki Joon tentu heran karena Yoon Sung telah menjadi tutor Da Ye. Sedangkan Na Na lekas pulang terlebih dahulu, Yoon Sung berniat untuk menyusul namun ditahannya oleh Da Ye.
Keesokan harinya Yoon Sung menyamar menjadi staff Institut Montreal menemui anak pertama Seo Yong Hak. Sedang dilain tempat Shik Jong menyamar sebagai pegawai asuransi menemui anak kedua Yong Hak.
Shik Jong merayu anak kedua Yong Hak untuk mengikutkan seluruh anggota kelurganya untuk diasuransikan. Penyakit apapun seluruh biaya pengobatan akan ditanggung perusahaan, imbuh Shik Jong yang akhirnya anak Yong Hak tertarik. Sedangkan Yoon Sung meminta anak pertama Yong Hak untuk masuk ke dalam ‘institut’ mereka untuk penelitian di bawah laut.

Yoon Sung : "Ah namun ada satu masalah, aku mendengar kau menghindari wamil karena hipertensi".
Shik Jong : "Seluruh anggota keluarga tidak ada masalah bukan? Seo Dong Suk Kau menghindari wamil bukan? Aku dengar kau terluka saat kecelakaan".

Yoon Sung : "Akan ada tekanan air yang cukup besar yang harus dihadapi saat penelitian bawah air, sedang pasien hipertensi akan sangat kesulitan. Jika ada masalah aku yang akan dituntut"
Shik Jong : "Jika ada salah satu anggota dalam keadaan masalah maka seluruh anggota tidak dapat ikut serta".
 
Akhirnya baik anak pertama dan kedua Yong Hak mengaku bahwa mereka baik-baik saja.
Anak pertama : "Sebenarnya aku tidak menderita hipertensi".
Anak Kedua : "Sebenarnya tidak terjadi apapun saat kecelakaan itu".
Shik dan Yoon Sung di tempat terpisah tertawa dan meminta bukti catatat medis mereka. Got You! Hahaha.

Shik Jong dengan langkah senang menghampiri Yoon Sung yang menunggunya di mobil. Shik Jong memberikan Yoon Sung berkas bukti bahwa kedua anak Yong Hak memang dalam keadaan mampu untuk wamil.
"Ahjusshi, kemampuanmu boleh juga"puji Yoon Sung. Shik Jong berubah menjadi kesal karena Yoon Sung pergi begitu saja dengan alasan ada tugas lain, yang semula berjanji mengajak makan bersama Shik Jong.
Rupanya tugas mengajar Da Ye! Yoon Sung sibuk menjelaskan materi pejaran sedang Da Ye sibuk memandangi Yoon Sung. Na Na hanya berdiri dibelakang mengawasi mereka. Yoon Sung gregetan dengan Da Ye sempat memarahinya bahkan menjitaknya. Na Na pun hanya tersenyum. Pantas untuk orang yang manjanya amit-amit.
Sebuah pesan dari Shik Jong yang menyuruh Yoon Sung untuk datang ke sebuah klub malam. Da Ye mencegahnya dan mengajaknya makan, namun Yoon Sung mengatakan bahwa dirinya sibuk saat malam. Yeaah, Na Na pun berfikiran negatif.
"Ya, kamu memang pasti sibuk"sindir Na Na.
Yoon Sung hanya berlalu. Na Na yang hendak pulang pun dicegah oleh Da Ye, alih-alih belajar Da Ye mengajak Na Na dan Eun Ah ke sebuah malam hanya ingin meregangkan badan! Na Na hanya mendesah tak berdaya.

Di sebuah klub malam, Da Ye asik berlenggak-lenggok. Sedang Na Na dan Eun Ah terpaksa ikut menari dengan Da Ye. Tak disangka putra terakhir Seo Yong Hak juga berada di tempat yang sama. Melihat Na Na dia langsung mendekat dan berusaha memeluknya. Na Na sontak akan memukulnya saat disadarinya dia adalah anak Yong Hak. Anak Yong Hak berusaha menggeret Na Na untuk pergi dengannya. Tiba-tiba Yoon Sung datang!
"Sudah aku bilang jika kau berani menyentuh gadisku aku akan marah!"ucap Yoon Sung pura-pura. Anak Yong Hak tidak terima alih-alih berdebat dia menyeret Yoon Sung keluar.
Na Na sontak mengikutinya, juga Da Ye dan Eun Ah. Di luar, serta merta anak Yong Hak langsung memberikan bogem mentah kepada Yoon Sung. Dan rupanya Yoon Sung tidak melawan sama sekali. Anak Yong Hak terus memukuli Yoon Sung. Diam-diam, Shik Jong merekam adegan tersebut.
"Ya! Yon Sung! Aku sudah mengajarimu! Bagaimana bisa kau tidak sedikitpun bisa balas memukulnya?". Na Na benar-benar geram, dikepalkannya tangannya karena berkelahi saat bertugas itu melanggar aturan.
Sedang tak jauh dari mereka, seorang pria yang pernah menyusup ke rumah Na Na dan pernah di hajar oleh Yoon Sung memberikan informasi kepada seseorang bahwa dia akan mengawasi Yoon Sung walau kalau di lihat Yoon Sung sepertinya bukan City Hunter.
Yoon Sung bangun walau sudah di pukuli. Anak Yong Hak memberika tendangan terakhir dan begitu keras. Da Ye tidak tahan lagi, dia maju dan berusaha memukulinya. Namun Da Ye malah diserang balik, melihat itu, Na Na dan Eun Ah tidak tinggal dia. Na Na langsung menjatuhkannya dan memiting tangannya.
Kesepatan itu digunakan Yoon Sung untuk lari secepat kilat. Ketiganya terheran-heran saat mendapati Yoon Sung sudah lenyap.
Sesampainya di rumah,Na Na melihat Yoon Sung sedang berusaha memasang sendiri plester di luka wajahnya. Na Na yang sebenarnya kesal karena Yoon Sung tidak berdaya, langsung mengambil plester yang dulu dibelikan oleh Young Joo.

Melihat itu Yoon Sung menolak memakainya, Na Na bersikeras dan langsung menempelkannya kepada Yoon Sung.
"Aku akan mengajarimu lebih keras, bagaimana bisa kau sama sekali tidak membalas pukulannya? Kau tahu di depan aku dan Eun Ah apa yang kau lakukan sungguh terhina!"ucap Na Na kesal.
"Apa? Bersikap terhina?"tanya Yoon Sung tidak mengerti.
"Ya, karena kau tidak lebih baik dari Ki Joon!"jawab Na Na dan memutuskan saatnya memberikan pelatihan yang serius untuk Yoon Sung dalam hal bela diri. Haha, good idea!
Di kamarnya, Yoon Sung melihat rekaman saat dia dipukuli oleh anak Yong Hak. Dia merasa kemenangan di tangannya. Yoon Sung menelepon Shik Jong.
Yoon Sung : "Ahjussi, kau benar-benar hebat dalam mengambil gambar. Bahkan wajahku tidak terlihat".
Shik Jong : "Apa lukamu baik-baik saja?"
Yoon Sung : "Aku baik-baik saja. Tidak akan ada bekas berkat orang itu".
Tiba-tiba sebuah email masuk dan Yoon Sung mengatakan kepada Shik Jong bahwa anak Yong Hak telah mengirimkan bukti catatan medisnya. Shik Jong tertawa keras.
Yoon Sung : "Ya dia benar-benar idot, dia tidak akan menyangka bahwa informasi ini akan mengirimkan dia ke wamil".
Keesokan harinya, keluarga Seo Yong Hak semuanya berniat mengantarkan anak Seo Yong Hak untuk pergi bergabung dengan tim peneliti di Institut Amerika yang sebenarnya mereka telah ditipu mentah-mentah oleh Yoon Sung. Semua tampak bahagia.

Tiba-tiba datang sepasukan tentara dan para wartawan. Tentara itu ditugaskan untuk menjemput anak-anak Yong Hak karena terbukti bahwa mereka dalam keadaan sehat. Sesuai dengan surat catatan medis yang diterima mereka, juga video anak terakhir Yong Hak. Yong Hak dan anak-anaknya syok. Tentara itu mengira bahwa mereka sudah bersiap dengan koper-kopernya.

Yong Hak tidak bisa mengelak lagi, anak-anaknya terpaksa untuk ikut walau enggan. Sedang Yong Hak akhirnya terpaksa mengatakan bahwa dia memang berencana untuk mengirim mereka ke wamil.

Ketiganya di giring ke mobil militer walau dengan wajah terpaksa, sedang istri Yong Hak terlihat pingsan.
Tak jauh, Yoon Sung dan Shik Jong mengawasi mereka dengan senyum kemenangan. Terutama Shik Jong yang memang pantas untuk mereka.
Jin Pyo melihat berita bersama Shik Jong dan Yoon Sung. Melihat berita yang mengelu-elukan Yong Hak, Jin Pyo jelas naik pitam saat mengetahui Yoon Sung lah yang membuat anak Yong Hak masuk wamil sehingga Yong Hak mendapat pujian. Dia menggebrak meja.
Jin Pyo : "Apa ini yang kau maksud dengan kesetaraan hukum dengan membuat suara Yong Hak meningkat?!"
Yoon Sung : "Walau aku harus menyingkirkan mereka, kita juga harus menenangkan masyarakat. Penderitaan rakyat yang tidak mempunyai kekuasaan siapa yang akan menenangkannya?"
Jin Pyo : "Lantas bagaimana jika ini membuat Seo Yong Hak memenangkan pemilihan?"
Yoon Sung tersenyum. Membuat dia di posisi yang tinggi, lantas membuat dia jatuh, Yoon Sung yakin rencananya akan berhasil.
Jin Pyo : "Aku tidak melihatmu beberapa waktu, dan kau terlihat menjadi sangat arogan". Kesempatan tidak selamanya akan datang di depan pintumu. Jangan sampai Seo Yong Hak belajar bersembunyi dari opini masyarakat karena ulahmu.
Yoon Sung : "Jangan khawatir ayah. Seperti kata mereka, siapa yang mulai maka dia yang harus mengakhirinya. Aku pasti akan membuat dia jatuh! 3 hari sebelum pemilihan!"

Sedang di kantor Young Joo mendapat laporan bahwa memang ada aliran dana ke rekening Seo Yong Hak yang berasal dari perusahaan Mars.Inc! Dan bagaimana mereka menghindari pajak. Bahkan bagaimana mereka mencuci uang mereka.
Staf Young Joo meminta Young Joo langsung mengeluarkan surat penahanan untuk Yong Hak! Langsung bentuk tim untuk penggerebekan barang-barang Seocho! Harus menyita dan mencari bukti dahulu. Perintah Young Joo.
Di sebuah gedung yang disedang di gelar acara konfrensi press para kandidat presiden termasuk Yong Hak. Tampak Na Na dan para pengawal lain sedang mengecek semua tempat.
Sedang diparkiran, Shik Jong bersiap dengan segala peralatannya dan termasuk identitas palsunya. Yoon Sung datang, dan siap menjalankan aksinya. Yoon Sung menyuruh Shik Joong untuk mencolokkan USB ke komputer di ruang control setelah mendapat sinyal dari Yoon Sung.
Shik Jong terlihat gugup dan Yoon Sung menenangkannya.
Sementara itu, kejaksaan menyambangi perusahaan untuk mencari bukti tindakan Yong Hak.
Shik Jong yang berpura-pura sebagai staf dengan mudahnya masuk ke ruang control. Shik Jong bersikeras bahwa dia merasa penerangan yang menyorot para kandidat kurang terang. Staf lainpun mengikuti perintah Shik Jong tanpa curiga apapun. Sedangkan Shik Jong mencari komputer yang dimaksud oleh Yoon Sung. Namun sayang Shik Jong tidak serta merta mendapat kesempatan untuk mencolokan USB nya.

Yoon Sung menyelinap ke ruangan Yong Hak berada. Dia dihadang oleh para penjaga dan Yoon Sung pun menghadapinya, kali ini tentunya mengeluarkan kemampuan bela diri dia yang sesungguhnya.
Tentunya Yoon Sung tidak mencederai mereka, bahkan tidak menggunakan senjata apapun namun mereka mampu dilumpuhkan oleh Yoon Sung.
Yong Hak yang berada diruangannya, Yong Hak geram karena ulah kejaksaan dan beralasan kepada media bahwa itu karena pihak lawannya ingin menjatuhkan dia. Lalu dia melatih dirinya berpidato. Berlatih berorasi dengan segala janji-janji layaknya politisi. Yong Hak diganggu dengan suara ketukan.
Yong Hak menyuruhnya untuk masuk, namun ketukan tetap berlanjut. Yong Hak kesal dan maju untuk membuka pintu. Sontak dia pingsan, karena saat dia memegang gagang pintu, karena rupanya Yoon Sung sudah memasang alat setrum di baliknya. Yoon Sung tersenyum melihat Yong Hak tak sadarkan diri.
Shik Joong menunggu kesempatan untuk memasang usb di ruang control, namun sialnya salah satu staff melihat ada yang aneh dengan kartu tanda pengenal Shik Jong.
Kartu tanda pengenalmu kenapa terpasang foto orang lain?!
Shik Jong membeku, dan langsung membantahnya. Dan dia beralasan ingin ke kamar mandi sebenarnya dia segera melarikan diri.


Sedang staff yang berusaha mengejar Shik Jong karena merasa mencurigakan. Shik Jong menghubungi Yoon Sung mengatakan bahwa dia ketahuan dan menyuruhnya untuk keluar dari gedung segera!
Na Na yang menuju ruangan Yong Hak dikejutkan dengan lumpuhnya para perngawal, dan salah satu pengawal wanita yang terikat tangannya menyuruh Na Na untuk mengecek ruangan Yong Hak.
Na Na dengan senjata ditangannya, bersiaga penuh setelah mendapati ruangan Yong Hak kosong. Na Na pun meminta untuk menutup seluruh pintu masuk dan keluar.


"Ya disini Young Joo, apa Seo Yong Hak diculik?".
"Baiklah!". Young Joo yang baru saja mendengar kabar tersebut bergegas ke tempat Yong Hak berada.
Sedangkan Na Na mencari keberadaan penculik Seo Yong Hak, dan bertemu dengan Young beserta stafnya di elevator.
"Apa benar kandidat Seo telah diculik?"tanya Young Joo yang langsung dibenarkan oleh Na Na. "Kita sudah memblokade segala pintu dan tersangka sepertinya masih di dalam gedung"lanjut Na Na.

Tiba-tiba aliran listrik elevator mati dan rupanya dimatikan oleh Jin Pyo. Na Na berusaha meminta bantuan namun nihil Akhirnya dia di bantu Young Joo dapat membuka pintu elevator dan Young Joo menyuruh Na Na berhati-hati saat mencari tersangka.
Yoon Sung yang berada di atap gedung sedang mempersiapkan pelariannya. Dia mengikat tali untuk turun ke bawah. Terlihat Yong Hak masih tidak sadarkan diri. Tiba-tiba..
"Berhenti!". Teriakan Na Na membuat beku Yoon Sung. Na Na yang mengacungkan senjata ke arah Yoon Sung langsung. Yoon Sung tahu dia dalam keadaan terdesak, ragu memilih Na Na untuk mengetahui identitasnya atau tetap kabur.
"Jangan bergerak! Aku peringatkan hentikan semuanya!". Na Na bersiap untuk menembak.
Yoon Sung maju untuk melarikan diri dengan terjun ke bawah dengan tali, lalu sebuah suara tembakan terdengar. Na Na akhirnya melepaskan tembakan dan langsung menembus kaca dan mengenai bahu belakang Yoon Sung. (ga tega banget liatnyaaa...- kim nana rf-)-,(Ya! kim nana rf????hampir pingsan aku bacanya-Acie Rf)

Kamis, 14 Juni 2012

emeran Love Rain

Mau tau siapa saja pemeran Love Rain Yuk kita lihat dalam bentuk foto dan profil pemain drama Korea Love Rain berikut ini :

Selasa, 14 Februari 2012

[Sinopsis] The Princess Man , Eps-1

The Princess Man
eps-1

http://kadorama-recaps.blogspot.com/
Dibuka dengan Kim Seung Yoo (Park Shi Hoo) yang berdarah-darah berusaha lari dengan kuda.
Ia dikejar oleh beberapa penunggang kuda. Ada pertikaian dimana-mana dan banyak korban meninggal. Th 1453, Pemberontakan Gyeyu. Peristiwa bersejarah dimana Penasehat/Perdana Menteri Kim Jong Seo dan Pangeran Agung An Pyung dijebak sebagai penghianat dan dieksekusi karena melawan pemberontakan Pangeran Agung Suyang. 
http://kadorama-recaps.blogspot.com/
Kepala Hanseong Shin Myun menghadap Pangeran Suyang dan berkata kalau Kim Seung Yoo sudah dibebaskan. Suyang : Aku percaya kalau ia tidak sadar kalau kau melakukan ini dengan sengaja? Shin Myun : Saya yakin, ia tidak menyadarinya. Yang Mulia. Suyang : Yakin dengan persahabatan kalian, dia pasti lari mencari bantuan dari ayahnya. Dan seperti daging di kegelapan, dia akan membawa kita pada Kim Jong Seo. Untuk sejenak, wajah Kepala Hanseong Shin Myun tampak resah. (Mungkin karena merasa bersalah sudah menghianati teman dekatnya.) Kim Seung Yoo sampai di rumahnya. Ia bergegas turun dari kuda dan mencari ayahnya. Ayah! Jendral Kim juga luka parah, tapi berkata ia tidak apa-apa dan ingin pergi ke Kementrian militer (Byeongjo = Bertanggung jawab untuk pengerahan pasukan, logistik, senjata dan pertahanan Joseon). Ia minta Seung Yoo membantunya. 
http://kadorama-recaps.blogspot.com/
http://kadorama-recaps.blogspot.com/
Seung Yoo membantu ayahnya berdiri, tapi anak buah Shin Mun sudah tiba dan langsung menyerang pelayan dan semua orang di kediaman Jendral Kim. Seung Yoo bertarung melawan mereka, ia petarung hebat tapi kalah jumlah. Seung Yoo kalah. Jendral Kim sendiri menghadapi para penyerang dan luka sangat parah. 
http://kadorama-recaps.blogspot.com/
Keduanya terjatuh. Jendral Kim mengulurkan tangan ke anaknya, Seung Yoo! Seung Yoo : Ayah! Tapi Jendral Kim sudah tua, ia tidak tahan lagi dan menghembuskan nafas terakhirnya. Seung Yoo terpukul, lalu kita melihat flashback dari Jendral Kim, Pangeran Suyang, Shin Mun, Putri Kyung Hye dan saat-saat bahagia bersama Se Ryung. 

1 Year ago 
Se Ryung menyelinap ke istal kuda, ia ingin sekali naik kuda. Se Ryung membelai kudanya, begitu tenang dan lembut. Sekali saja..hanya sekali ini saja, ya? Se Ryung : Satu, dua, tiga.. Ia berusaha keras naik ke punggung kuda dan berhasil. Aku berhasil! Tapi tidak lama, Se Ryung terjatuh dari kudanya. 
http://kadorama-recaps.blogspot.com/
Para pelayan ribut, Nona Muda! Nona ..aigoo..anda terluka lagi? Se Ryung kesal, aku hampir saja berhasil.. Pelayan Se Ryung mencemaskan luka Nona mereka, bagaimana kalau Yang Mulia (Ibu Se Ryung/ Lady Yoon) mengetahuinya. Se Ryung berkata kalau kuda itu baru kali ini mengijinkannya naik. Lady Yoon (Kelak, Ratu Jeonghui) tiba. Semua pelayan berdiri menghormat. Lady Yoon menegur putrinya, kau kemana saja? Apa kau mengendap-endap lagi di istal kuda. Pangeran Suyang muncul, ia tampak geli. Jalan saja tidak benar karena mata kakinya sakit. Apa dia bisa naik kuda? Pangeran Suyang berkata sudah waktunya Se Ryung dan saudaranya masuk istana, jadi ia minta Se Ryung menjaga sikap sesuai dengan aturan istana. (Anak-anak keluarga Istana ada waktunya untuk masuk ke istana dan menerima pelajaran. Meskipun keluarga mereka tinggal di luar istana. Ingat anak-anak yang menemani P. Yi Geum belajar saat di Dong Yi? Mereka adalah anak saudara atau sepupu Raja Sukjong) Se Ryung : Ya, Ayah. Suyang : Bangsawan tidak boleh mempermalukan diri mereka dengan hal-hal seperti ini, jadi kau harus berkomitmen dalam pelajaranmu. Kediaman Kim. Kim Jong Seo (Penasehat Dewan Kanan/Wakil PM) mendapatkan proposal pernikahan dari Pangeran Suyang. Kim Jong Seo dan putra tertuanya, Seung Kyu merasa bingung, dia tidak mengajukan pertunangan antara Seung Yoo dan putrinya kan? Apa Seung Yoo menginap diluar lagi? Kim Seung Yoo yang dibicarakan masih tidur pulas di gibang. Seorang gisaeng membangunkan-nya, Naeuri (Tuan Muda)....matahari sudah tinggi. Bangunlah, sekarang waktunya masuk istana. Seung Yoo bergegas bangun dan pergi ke istana, ia tidak menyadari kalau si gisaeng meninggalkan bekas lipstik di pipinya! Gisaeng itu geli, mereka berteman tapi mengapa begitu berbeda? (maksudnya antara Kim Seung Yoo dan Jung Jong) Se Ryung dan Se Jeong jalan ke istana. Se Ryung mendengar dari adiknya kalau Ayah sudah menjodohkan Se Ryung. Se Ryung kaget : Perjodohan? yang benar saja. Se Jeong : Tapi aku mendengar Ibu dan Ayah membicarakan itu. Mereka mengirim utusan ke kediaman Penasehat Kim Jong Seo. Se Ryung : Dan aku akan dijodohkan? Adiknya membenarkan, lalu berkata ia tahu Se Ryung tidak ingin menikah, Se Jeong minta Se Ryung mengatakan itu pada Ayah dan Ibu, agar membiarkan ia saja yang menikah. Se Jeong : Putra bungsu dari penasehat kanan kita yang agung. Kim Seung Yoo..bukankah namanya memiliki kesan agung? Se Ryung : Sekalian saja ke Aula Jami (Aula Kerajaan Istana Gyeongbok) Se Ryung berkata kalau mereka harus menemui Putri untuk memberi salam. Se Jeong tidak mau dan minta Se Ryung saja yang melakukannya. Se Jeong kesal, ia sama sekali tidak punya rasa hormat pada putri yang terlalu mengagungkan kecantikannya sendiri. Putri Kyung Hye (So Ran, Lie To Me) sedang belajar. Guru menjelaskan tentang ajaran Confucius, Jaesang Bulgyo, Goyi Bulwi = Menjadi tinggi namun tetap rendah hati, menjadi bermartabat tapi tetap adil. Menjadi agung tapi tetap sederhana, menjadi agung dan tetap adil untuk mendapatkan rasa hormat. Goyi Bulwi, Soyi Jangsugwi ... Putri Kyung Hye bosan. Guru.. Guru : Ya, Yang Mulia P. Kyung Hye : Sepertinya aku tidak menemukan kalimat yang baru saja kau kutip. Guru bingung, bagaimana bisa. Putri Kyung Hye yakin. Guru : Hamba anda ini sudah mempelajari buku ribuan kali... P. Kyung Hye marah : Apa kau menuduhku melakukan pemalsuan? Guru : Hamba tidak akan pernah berani.. P. Kyung Hye menggoda gurunya untuk mendekat, ayo kesini dan periksalah sendiri. Guru terpaksa membuka tirai dan tertegun dengan wajah Putri yang memang cantik. Guru mendekat dan mencari kalimat yang dimaksud. Putri Kyung Hye memegang tangan gurunya dan mendekat. Dayang membuka pintu, apa yang terjadi? Guru itu ketakutan dan melarikan diri. Pusat pengajaran Kerajaan gempar, para profesor pusing, Oh ini mengerikan! Yang Mulia Putri menggunakan kecantikannya untuk menantang gurunya? Mereka bingung, setiap guru baru yang dikirim pada Putri selalu menghadapi nasib yang sama. Reputasi Universitas Sungkyunkwan kita dipermalukan. Seorang Profesor mengeluh, Im Chang Gyo, Lee Eungsu, Gil Byeongwon semuanya mengundurkan diri karena Putri. Dan tidak hanya itu, sekarang bahkan Guru Yeom? Apa aku tidak memperingatkanmu untuk jangan pernah mengangkat tirai? Guru Yeom mengemasi buku2nya. Kenapa kau seperti ini? Tuan Putri sedang menunggumu di kediaman-nya, selesaikan pelajarannya. Guru Yeom : Saya hanya bisa berkata kalau saya sudah mempermalukan diri sendiri. Mereka membujuk Kepala Profesor untuk mengirim guru baru untuk Putri. Profesor itu kesal, kemana orang itu..Apa yang membuatnya terlambat. Kim Seung Yoo datang terlambat. Ia minta maaf dan nyengir. My goodness.....it's Yeom Jeong! yay! Profesor Kepala mengajak Kim Seung Yoo keluar dan tanya kemana saja Seung Yoo, kenapa baru datang. Seung Yoo : Saya terlalu banyak belajar Dok Seo Sam Do di perpustakaan, saya takut saya mungkin.. (Dok Seo Sam Do = Belajar dengan menggunakan tiga hal, dengan mata, mulut dan pikiran) Profesor marah, ia sudah melihat tanda bibir merah di pipi Seung Yoo : Apa? Terlalu banyak belajar? Apa kau yakin tidak terlalu banyak menghabiskan malam dalam pelukan gisaeng? Lihat wajahmu itu! Seung Yoo heran, wajah saya? Lalu meraba pipinya dan kaget melihat bekas lipstik di telapak tangannya, apa ini? Profesor semakin kesal, kau tanya aku?! Seung Yoo merasa malu, anda mencari saya? Profesor minta Seung Yoo segera ke kediaman Putri. Seung Yoo heran, bukannya Guru Yeom yang mengajar Putri? Profesor Ketua berkata kalau guru Yeom mengundurkan diri. Putri Kyung Hye menyirami bunga sambil ngomel. Dayangnya berkata Putri berlebihan. Kyung Hye melotot pada dayangnya. Se Ryung menghadap Putri. Se Ryung tampak gembira: Mama! P. Kyung Hye mengajak Se Ryung melihat-lihat koleksinya. Ada banyak perhiasan berharga, binyeo (tusuk konde) dalam berbagai model, sepatu sutra, hanbok, peralatan make-up dll. P. Kyung Hye heran, mengapa seorang Nona bangsawan ingin mengendarai kuda? Kau ini cukup aneh, melukai dirimu sendiri dan melakukan hal-hal tidak berguna. Se Ryung membalas kata2 Putri : Mengapa Anda mengoleksi sepatu dari sutra padahal anda tidak pernah memakainya? P. Kyung Hye : Karena aku menginginkannya. Se Ryung : Sama dengan saya. Karena saya menginginkannya. Dan mencoba menghentikannya, membuat saya semakin ingin naik kuda. P. Kyung Hye : Terakhir kudengar, kau bahkan bisa meraih pelananya? Se Ryung bangga, ia memang berhasil meraihnya meskipun cuma sebentar. Dayang Putri mengingatkan sudah waktunya belajar, Lady Se Ryung juga harus belajar. Putri marah2, belajar! belajar. Aku sudah kenyang dengan semuanya. Aku tidak mau pergi. Se Ryung kaget, bagaimana kalau Baginda mengetahuinya. Putri Kyung Hye : Abba Mama tidak berdaya menghadapiku. Keduanya ketawa geli. Se Ryung memikirkan pertunangannya dengan putra Penasehat Kim. P. Kyung Hye tanya apa yang dipikirkan Se Ryung. Se Ryung : Jika saya dikurung dalam rumah setelah menikah, mungkin saya mengerti penderitaan Yang Mulia. P. Kyung Hye : Apa artinya itu? Se Ryung : Bukankah terperangkap dalam istana ini rasanya sungguh menyesakkan? P. Kyung Hye tidak merasa demikian, karena tidak ada yang tidak bisa ia temukan dalam istana ini. Coba lihat tamanku, kau tahu berapa banyak bunga langka yang memenuhinya? Se Ryung : Dibandingkan dengan bunga yang sengaja ditanam dengan istimewa, saya lebih menyukai bunga yang tumbuh bebas di luar. Dayang datang, ia berkata kalau sudah tahu siapa guru pengganti untuk Putri. Dia adalah guru Kim Seung Yoo. Putra bungsu penasihat Kim. Se Ryung : Putra bungsu penasehat Kim? Kim Seung Yoo! Kim Seung Yoo bersiap mengajar Putri dan ingat pesan Profesor, jangan pernah mengangkat tirai apapun yang terjadi. Ingat itu. Seung Yoo tersenyum geli. Ia jalan sambil kipas-kipas. Seung Yoo tidak sadar kalau di lehernya masih ada bekas lipstik hahaha Seung Yoo minta dayang mengumumkan kedatangannya. Dayang : Yang Mulia, Guru Kerajaan disini. Seung Yoo menghormat, suatu kehormatan untuk memberikan pengajaran pada anda. Anda kecewa dengan saya? Kenapa anda tidak mengeluarkan suara anda yang indah itu? Tolong buka buku tentang Bakti. Seung Yoo tidak tahu kalau yang ia temui adalah Se Ryung. Sementara Putri Kyung Hye ada dalam tandu dan pura-pura sebagai Se Ryung dari kediaman Pangeran Suyang. Tandu mereka meninggalkan istana. Dijalan, P. Kyung Hye ingat saat Se Ryung membujuknya untuk tukar tempat. Se Ryung : Yang mulia, apa anda tidak ingin melihat diluar pagar istana? P. Kyung Hye : Bagaimana dengan pelajaran-nya? Se Ryung bersedia menggantikan Putri. Putri marah, beraninya kau! Se Ryung mengaku : Sebenarnya guru Kim Seung Yoo adalah calon suami saya. Saya ingin melihatnya sendiri. Putri jalan keluar bersama dayangnya. Dayang mengeluh, seharusnya Yang Mulia menghentikan Lady Se Ryung. Tapi kenapa anda justru kerjasama dengannya? P. Kyung Hye minta dayangnya tidak menyebut Yang Mulia lagi. Kalau tidak aku akan menghukummu tanpa ampun. Se Ryung berusaha melihat wajah Seung Yoo dari balik tirai, tapi tidak bisa. Seung Yoo : Apa itu Tiga Kepatuhan? Mereka berkata kalau wanita harus mematuhi ayahnya saat muda, pasangannya setelah hidup dalam pernikahan dan anak laki mereka sampai kematian memisahkan mereka. Dengan kata lain, mereka menunjukkan bagaimana wanita hanya bisa hidup dalam bayang-bayang pria. Se Ryung : Bayangan? Se Ryung sibuk memeriksa memar di pergelangan kakinya. Seung Yoo merasa "Putri" mencoba menggodanya. Seung Yoo marah, tolong hentikan itu. Seung Yoo menantang "Putri", mungkin berikutnya adalah tirai? Biarlah kita mengagumi kecantikan yang sudah membuat seluruh akademi kerajaan kacau. Tapi tidak ada skandal yang akan membuat saya terbuai. Jika seorang putri menggunakan kecantikannya seperti hiasan murah, bukannya itu tidak berbeda daripada gisaeng rendahan? Saya tidak bisa lagi membiarkan usaha seperti ini untuk menantang guru-guru anda. Kita akhiri saja pelajaran hari ini. Tolong angkat tirainya. Seung Yoo benar2 mengangkat tirai yang memisahkan keduanya, Yang Mulia, apa.. Se Ryung terkejut, ia merasa marah. Lalu menunjukkan memar di mata kakinya. Memar, kau bisa melihatnya. Seung Yoo tertegun. Se Ryung : Tidak melukai tubuh yang sudah diberikan oleh orang tua kita adalah dasar dari bakti, jadi aku hanya bisa memohon maaf karena membuatmu melihat pemandangan seperti ini. (Ajaran dalam kitam Hyodo klasik) Tapi, Guru. Apa aku mendengar sesuatu yang lebih pribadi? Katakan padaku, apa yang kau pikirkan? Melihatku mengangkat baju dalamku sehingga kau bisa mengintipnya? Atau mungkin kecupan lembut di lehermu itu? Se Ryung menyindir Seung Yoo, yang tampaknya terpelajar dan sopan. Tapi memiliki tanda dari gisaeng di tubuhnya. Berani menuduhnya berbuat macam-macam, bukankah ini munafik. Se Ryung : Tapi ini adalah dinding istana yang agung yang kau masuki. Melihat kebiasaan yang biasa dilakukan di gibang benar-benar sungguh hina. Wanita mungkin akan jalan dibawah bayang-bayang pria, tapi wanita seperti apa yang akan percaya dan bergantung pada pria ceroboh dan palsu seperti itu? Kim Seung Yoo kalah telak, ia jalan keluar. Tapi tersenyum lebar mengingat kata-kata "Putri" Raja Munjong mendengar kalau Pangeran Suyang mengirim pesan ke Penasehat Kim, ia ingin tahu apa isinya. Tapi anak buah Raja tidak mengetahuinya. Raja sedang sakit dan tabib istana sedang merawatnya. Lalu kasim berkata kalau P. Suyang ingin menghadap. Raja segera meminta tabib istana untuk sembunyi. Raja tidak ingin adiknya tahu kalau dia sakit parah. Pangeran Suyang menghadap kakaknya. Keduanya membicarakan putri-putri mereka. Kita sudah dianugerahi anak perempuan yang hebat. P. Suyang membenarkan. Raja berkata kalau P. Kyung Hye tumbuh besar tanpa ibunya (Ratu Hyeondeok meninggal th 1441. Putri lahir th 1436, jadi sejak usia 5 th sudah tidak punya ibu.), Raja berharap P. Suyang bisa membantu Putri. P.Suyang : Bukankah pria ceroboh ini (maksudnya dirinya sendiri) harus belajar memahami putrinya sendiri lebih dulu? Raja Munjong : Aku menyayangi Se Ryung bagai putriku sendiri. Kuharap kau melakukan hal yang sama pada Putri dan membantunya. P. Suyang : Ya, Yang Mulia. Raja Munjong : Apa kau bisa melakukan hal yang sama untuk Putra Mahkota (PM Yi Hong-wi, kelak Raja Danjong- Raja ke-6 Joseon)? P. Suyang : Sudah seharusnya saya melakukannya. Raja berkata ia merasa lega. P. Suyang pamit dan akan ke balairung (Pyeon Jeon), Saya akan menunggu Yang Mulia bersama anggota dewan disana. Setelah P. Suyang pergi. Raja Munjong terlihat sakit. Kasim Kepala panik dan memanggil Tabib istana lagi, tapi Raja minta Kasim merendahkan suara karena P. Suyang baru saja pergi. Tabib istana itu ternyata juga anak buah Pangeran Suyang. Ia lapor kalau Raja Munjong menanyakan isi pesan P. Suyang untuk Penasehat Kim. Tabib juga lapor kondisi kesehatan Raja. Raja tiba di balairung istana. Agenda dewan adalah untuk mempercepat perjodohan Putri Kyung Hye. Raja ingin tahu pendapat para bangsawan. Pangeran Anpyeong (Adik ke-3 Raja Munjong) berkata kalau pernikahan Putri bukan saja penting untuk negara, tapi juga langkah penting yang harus diambil Putri sebagai keturunan Raja. Setelah mereka memilih Menantu Kerajaan untuk Putri, mereka juga harus memilih calon Putri Mahkota (untuk PM Yi Hong - kelak Raja Danjong). Ini akan memperkuat posisi Putra Mahkota. Menteri Onnyeong mengusulkan agar Menantu Kerajaan dipilih oleh Komite Keluarga Kerajaan yang dipimpin Pangeran Suyang. Pihak lain tidak setuju, jika harus memilih Menantu Kerajaan maka itu adalah tugas Kementrian Ritual (Yejo), bukan Komite Kerajaan. Yang Mulia, mohon anda mempercayakan pemilihan pada kementrian ritual. Pihak P. Suyang tidak setuju dan berkata sejak Mendiang Raja (Sejong Dae Wang/ Raja Besar Sejong), Komite Kerajaan telah dipercaya untuk memutuskan masalah Keluarga Raja, apa maksud anda ritual perjodohan bukan masalah keluarga? Kim Jong Seo berkata kalau jelas itu adalah masalah negara! P. Suyang memutuskan untuk mengikuti saran Penasehat Kim. Bagaimana bisa masalah politik kecil menghalangi acara yang besar seperti ini. Kita seharusnya dengan senang hati menyerahkan masalah ini pada Kementrian Ritual. Setelah pertemuan itu, pihak lawan politik P. Suyang heran, bagaimana P. Suyang bisa menyerah dengan begitu mudah? Mereka dengan senang hati menyerahkan masalah ini ke kementrian Ritual? Apa sebenarnya rencana mereka? P. Suyang mendekati Penasehat Kim, saya menunggu jawaban pesan itu, Tuan. Raja Munjong mengamati mereka semua dengan cemas. Kasim lapor kalau putra bungsu Kim Jong Seo ditunjuk sebagai Guru Putri Kyung Hye yang baru. Jung Jong lari ketakutan, ia dikejar-kejar preman. Mungkin lintah darat. Putri Kyung Hye menikmati perjalanan-nya keluar istana, terpesona dengan jalanan ibukota yang sibuk dan dipenuhi rakyat. Saat itu tandu Puteri berhenti dan ia ingin melihat tempat lain. Dayang Putri pergi memanggil tukang tandu. Tiba-tiba seorang pria menerobos masuk ke dalam tandu Puteri. Putri Kyung Hye kaget : Sia..siapa kau? Pria itu, Jung Jong (kelak menjadi suami Putri Kyung Hye), justru terpana melihat kecantikan Puteri. Putri marah, aku tanya padamu! Jung Jong panik, hush..ia menutup mulut putri dengan tangannya. Putri murka! ia menampar Jung Jong. Beraninya kau! singkirkan tangan kotormu! Jung Jong terpana melihat kecantikan Putri Kyung Hye. Putri tampak syok. Jung Jong sedang melarikan diri dari kejaran lintah darat. Mereka berhasil menangkap Jung Jong yang masih terpesona dengan Kyung Hye. Anak buah lintah darat itu menemukannya : Ini dia Tuan! disini! Jung Jong dibawa pergi, tapi Jung Jong justru terus saja memandangi P. Kyung Hye dengan tampang bloon. Dayang Putri lari, Yang Mu..maksud saya Nona. Apa anda tidak apa-apa? Kyung Hye gemetaran, Mak Son..sudah cukup. semua ini menakutkanku. Kita segera kembali! Kyung Hye tidak ingin melihat Jung Jong yang dipukuli oleh anak buah lintah darat itu. Kyung Hye : Kau tidak boleh mengatakan pada siapapun mengenai ini. Mak Son : Ya. Sementara itu Se Ryung masih kesal dengan pengajaran Seung Yoo tentang wanita yang hanya bisa hidup dalam bayang-bayang pria. Dayang Putri masuk, Lady Se Ryung. Ini gawat. Yang Mulia Putra Mahkota menuju kesini. Se Ryung kaget : Apa? PM Hong Wi sampai di kediaman kakaknya. Dayang mengumumkan kedatangan-nya, Yang Mulia, PM ingin menghadap. Se Ryung kelabakan, tapi untung Putri Kyung Hye tiba tepat waktu. Yang Mulia.. PM Hong Wi : Noonim, ini Hong Wi. Kakak? PM Hong Wi masuk dan memberi salam pada Putri juga Se Ryung. PM berkata kalau dia mendengar soal perjodohan kakaknya. Putra Mahkota merasa cemas, Ibu sudah lama meninggal dan jika kakak juga meninggalkan istana, apa yang akan terjadi denganku? P. Kyung Hye : Aku hanya melakukan tugasku saat waktunya tiba. Bukankah aku sudah mengatakan padamu untuk tidak pernah menunjukkan kelemahan di depan orang lain? Yang Mulia...suatu hari nanti kau akan mengambil alih negara kita. Kesulitan apapun yang kau hadapi, kau harus tetap tenang. PM Hong Wi : Saya pasti sudah membiarkan kelemahan mempengaruhi pikiran saya untuk sekejap. Saya akan pergi sekarang. Kasihan..Putra Mahkota masih remaja dan ia hanya bergantung pada kakaknya. Sementara Ibu sudah meninggal dan Raja sakit-sakitan. Setelah Putra Mahkota pergi, Se Ryung tanya apa Putri menikmati perjalanan-nya keluar istana? Putri Kyung Hye tidak mengaku kalau merasa senang, ia hanya berkata biasa saja. Semua kebisingan itu meracuni telingaku. Kyung Hye : Belum lagi betapa sulitnya bernafas dengan semua debu itu. Se Ryung : Benarkah? P. Kyung Hye : Katakan padaku, bagaimana dengan calon pendampingmu itu? Se Ryung berkata kalau pria itu jenis yang suka pergi ke Gibang dan mendapatkan tanda (lipstik) di lehernya. Seorang Han Ryang (Sarjana tidak berguna yang biasanya tidak menggunakan ilmunya dengan efektif. Yeah..) Putri heran, bagaimana orang seperti itu bisa menjadi guru kerajaan? Dan bagaimana Se Ryung bisa melihat tanda semacam itu? Apa kau mengangkat tirainya? Dayang Putri membela Se Ryung, tapi itu bukan salah Lady Se Ryung, guru yang mengangkatnya sendiri. Putri merasa itu lebih baik, karena sekarang Guru Kim menganggap Se Ryung sebagai dirinya, ini menguntungkannya. Putri tidak harus menghadiri pelajaran dan bisa menyirami bunga di tamannya. Putri : Jadi aku akan membiarkanmu dan calon pendampingmu untuk bisa akrab. Se Ryung : Yang Mulia! Shin Myun berlatih bersama anak buahnya. Shin Myun berhasil mengalahkannya dengan merampas dua pedang dari lawannya. Kim Seung Yoo menonton latihan itu dan tersenyum. Apa anak buahmu tahu kalau atasan mereka menghabiskan malam dengan minum2? Shin Myun : Lihat siapa yang bicara. Satu-satunya hal yang bisa kau ajarkan pada orang adalah seni minum kan? Jika kau mau berhenti minum, kau harus menjauhi Jong (Jung Jong). Mereka bertaruh kalau Jung Jong pasti ada di Gibang, apa dia bisa menolak rasa manis menyenangkan dari anggur? Mereka jalan ke kota dan melihat Jung Jong dibawa paksa oleh para lintah darat. Seung Yoo : Bukankah itu dia? Shin Myun langsung membentak mereka, beraninya kalian memperlakukan seorang Yangban seperti ini? Mereka berkata kalau bangsawan ini menolak membayar hutangnya pada mereka. Jadi mereka akan mengawal Jung Jong ke tempat mereka untuk diskusi. Benar kan, Tuan Muda? Jung Jong : Aku tidak pernah berkata aku tidak akan membayar hutangku. Shin Myun minta mereka melepaskan Jung Jong, aku akan menyelesaikannya nanti. Mereka ingin tahu bagaimana caranya. Shin Myun menunjukkan badge-nya, apa ini tidak cukup menjawab pertanyaanmu? Lintah darat itu mencibir, Petugas Kehakiman dari Ibukota (Hanseong = Kantornya Jang Mu Yeol di Dong Yi), aku mengerti. Dia berkata pada Jung Jong, kalau Jung Jong beruntung memiliki teman yang cukup berpengaruh. Mereka pergi. Putra Mahkota berlatih memanah disaksikan Raja Munjong dan Kim Jong Seo. Putra Mahkota tidak berhasil mengenai sasaran. Raja resah, Menghadapi kelemahan seseorang memerlukan keberanian besar. Jangan biarkan itu mempengaruhi tujuan. Apa kau tidak juga semakin menguasainya? Raja : Suyang dilahirkan untuk menduduki takhta. Kim Jong Seo terkejut : Yang Mulia...itu terlalu berprasangka. Raja merasa waktunya tidak lama lagi, tanpa dukungan ayahnya, bagaimana anak itu bisa menahan pamannya yang ambisius.. Kim Jong Seo : Yang Mulia.. Raja berkata ia akan bersedia menemui ajalnya dengan sukarela jika ia bisa memastikan keamanan Putra Mahkota. Kim Jong Seo merasa sedih, jangan membuat pelayan Anda mendengar ucapan seperti itu. Raja merasa bisa mengandalkan Kim Jong Seo selamanya, tapi sayangnya ia tidak bisa lagi melakukannya. Kim Jong seo kaget : Apa yang membuat Anda berpikir seperti itu? Bolahkah saya mengetahui alasannya, Yang Mulia? Munjong : Apa yang kau rencanakan bersama Suyang? P. Suyang juga bertemu dengan sekutunya. Mereka merasa Raja tidak akan diam saja setelah mendengar kalau P. Suyang mengirim pesan ke kediaman Penasehat Kim. Sampai sekarang Kim Jong Seo belum juga mengirimkan jawaban atas tawaran pertunangan dari P. Suyang. Sementara Kim Jong Seo dan Raja sangat dekat hubungannya. Ini berarti Kim Jong Seo tidak akan masuk ke dalam kelompok Suyang. Suyang bertekad untuk mengikat keluarga dengan Kim Jong Seo. Kim Seung Yoo, Shin Myun, dan Jung Jong minum bersama dibawah cahaya bulan. Seung Yoo dan Shin Myun mencemaskan Jung Jong yang tidak bisa membayar hutangnya. Apa kau tidak tahu betapa berbahayanya lintah darat pasar itu. Mereka menginginkan lebih banyak darimu tidak peduli betapa parahnya sakit ibumu. Seung Yoo dan Shin Myun menawarkan bantuan, berapa jumlahnya? Tapi jangan berpikir kalau kami tidak akan meminta bunga. Jung Jong masih terpesona dengan gadis yang ia lihat di tandu tadi, aku melihat seorang gadis dengan kecantikan yang tidak tertandingi hari ini. Mungkin hanya bisa ditandingi oleh kecantikan bunga delapan propinsi, Putri Kyung Hye. Seung Yoo : Bunga tercantik? tidak sejauh itu...dia terlihat biasa saja bagiku.. Semua kaget, jangan bilang kau sudah melihat Putri Kyung Hye? Ayo katakan sesuatu. Seung yoo mengaku kalau ia dipercaya menjadi guru Sang Putri. Teman-nya tidak percaya, kenapa kau baru mengatakan ini pada kami sekarang? Apa dia benar2 sangat cantik? Seung Yoo : Putri atau bukan, dia hanyalah seorang wanita. Ketiganya pulang dengan mabuk. Shin Myun menggendong Jung Jong di punggungnya. Seung Yoo sampai rumah, ia mabuk. Ayah, saya pulang. Ada tamu ya? Kim Jong Seo : Kau minum lagi? Seung Yoo berkata hanya minum sedikit dengan teman. Ayahnya menyuruh Seung Yoo tidur Ternyata Kim Jong Seo sedang menerima P. Suyang. Suyang berkata kalau Seung Yoo sepertinya anak muda yang cukup berani. P. Suyang : Sayangnya aku tidak bisa mengatakan hal yang baik tentang putriku. Kim Jong seo tanya apa hanya itu niat perjodohan ini. P. Suyang berkata kalau Penasehat dan dirinya yang bisa mencegah terjadinya tragedi. Kim Jong Seo : Tragedi? P. Suyang : Jika aku berkata setelah Yang Mulia mangkat.. Kim Jong Seo marah, jaga perkataan anda! P. Suyang berkata kalau ia bersumpah akan melindungi takhta dan juga Putra Mahkota. Apa Tuan akan mempercayaiku? Kim Jong Seo : Bahkan sampah yang berkeliaran di jalan tidak akan percaya itu. Kau adalah orang yang akan menyarankan kalau satu-satunya cara melindungi keturunan-nya adalah membantai calon yang tepat untuk menduduki takhta, Suyang. P. Suyang tahu, kalau ini berarti salah satu dari mereka akan mati demi bertahan. Ini bukan hanya kita Tuan. Apa anda siap menyaksikan anak-anak kita harus menanggung ini semua? Tapi jika kita bergabung, hidup mereka tidak perlu dikorbankan dengan sia-sia. Putri Kyung Hye mulai senang dengan pertukaran mereka. Ia berkata tidak ada pilihan lain selain melakukannya. Putri berkata jika memang Se Ryung tidak tahan lagi, ia bisa mengatakan-nya pada Kim Seung Yoo yang sebenarnya. Putri sendiri yang membantu Se Ryung mengenakan hanboknya. P. Kyung Hye juga memasangkan hiasan/norigae di hanbok Se Ryung. Waktunya belajar. Seung Yoo ingin mengatakan beberapa aturan sebelum belajar. Seung Yoo berkata ia akan mengingat kata-kata Putri, tapi Putri juga harus tetap serius saat belajar. Seung Yoo tidak ingin menerima gangguan apapun. Putri juga harus mengartikan setiap kalimat, lalu catat semua hal penting yang saya ajarkan. Anda juga harus menyerahkan catatan itu pada pertemuan berikutnya serta menghafal isi hasil belajar kita pada hari itu. Seung Yoo akan melakukan ujian lisan jika Putri gagal. Kenapa anda tidak menjawab? Se Ryung : Aku akan melakukannya. Seung Yoo : Terima kasih Yang Mulia. Se Ryung : Jika kau menyalahgunakan posisimu sebagai guru untuk membalas apa yang terjadi kemarin, sebagai seorang murid aku tidak akan membantah. Mengenai sikap guru sebelumnya, aku akan memberikan maaf dengan lapang dada. Keduanya sepakat melanjutkan pelajaran. Raja Munjong tiba-tiba mengunjungi Institut Kerajaan (Jong Hak). Para Profesor kaget, Yang Mulia. Raja berkata ia dengar putri sudah berganti guru lagi. Profesor Kepala minta maaf, Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan hamba. Raja ingin menemui Putri. Sementara itu Seung yoo mulai mengetes "Putri" Seung Yoo : Bibeop buleon, Bido bulhaeng Se Ryung : Bicara dengan kata yang tepat dan tidak mengambil jalan yang salah. Seung Yoo : Gumu Taekeon, Shinmu Taekhaeng Se Ryung : Bicara dengan kata-kata yang sopan/tidak semaunya. Berlaku seperti yang sudah dicontohkan (yang baik). Seung Yoo terlihat kagum, Jaeosabu Isamo Ihaedong. Se Ryung : Jika kau mencintai ibumu seperti halnya ayahmu, mereka akan sama-sama dicintai. Seung Yoo : Jaeosabu Isagun Igyeongdong Se Ryung : Mencintai Penguasamu seperti yang kau lakukan pada ayahmu dengan sikap penghormatan yang sama. Seung Yoo : Anda menyebutkan artinya dengan lancar. Cukup mengagumkan. Baginda tiba. Seung Yoo berdiri menghormat. Profesor mengenalkan Kim Seung Yoo sebagai guru baru Putri. Raja berkata ia ingin melihat bagaimana putri belajar, ia berterima kasih pada Seung Yoo. Seung Yoo : Ini sama sekali bukan beban, Yang Mulia. Raja tanya apa dia bisa duduk untuk mengikuti proses belajar. Seung yoo mengiyakan. Tapi Se Ryung panik, bagaimana kalau Pamannya tahu. Seung Yoo mulai mengajar lagi, Go Mochwigiae, Igun Chwigigyeong, Gyeomji Jabuya. Yang Mulia tolong jelaskan artinya. Se ryung tidak ingin Raja tahu, jadi ia tidak menjawabnya, hanya bergumam saja. Raja Munjong berkata kalau Putri sepertinya masih butuh bimbingan, Aku harap Guru Kim bisa menjadi pembimbingnya. Seung Yoo tampak malu, Maafkan hamba Yang Mulia. Raja sepertinya tidak terlalu mempermasalahkan ini, sudahlah. Raja tampak senang dengan Kim Seung Yoo dan ia menolak menemui Putrinya. Raja tidak ingin mengganggu proses belajar putrinya. Raja : Kudengar kau tampan dan pintar. Ajarkan pengetahuan berhargamu itu kepada Putra Mahkota juga bukan hanya untuk Putri. Seung Yoo : Kemurahan Paduka tidak terukur. Raja pergi. Se Ryung bernafas lega, ia lolos kali ini. Tapi Seung Yoo marah, Yang Mulia, Anda memiliki bakat mengagumkan untuk mempermalukan guru Anda. Se Ryung lapor ke Putri Kyung Hye, Baginda mengunjungi Jong Hak. Putri kaget, bagaimana bisa? Se Ryung berkata untung saja pertukaran mereka tidak diketahui Baginda. Tapi bagaimana kalau Raja datang lagi.. P. Kyung Hye menenangkan sepupunya, Abba Mama tidak akan datang lagi, setelah pelajaran Klasik, guru akan diganti. Bertahanlah sebentar lagi. Atau kau ingin mengungkap kebenaran-nya sekarang? Se Ryung : Tidak. Saya tidak akan membuat Yang Mulia dalam kesulitan karena saya. Anak buah Suyang menghadap dan berkata kalau Baginda memanggil Pangeran Suyang ke istana. Se Ryung mencoba sekali lagi untuk naik kuda dan akhirnya ia berhasil. Se Ryung perlahan-lahan menjalankan kudanya, ia gembira sekali. Sementara Kim Seung Yoo masih kesal karena dipermalukan "Putri". Lalu Seung Yoo melihat Se Ryung. Ia mengikuti Se Ryung. Seung Yoo bingung, Yang Mulia...apa ini? Lalu ia melihat kalau kuda Se Ryung kehilangan kendali dan Se Ryung menangis ketakutan di punggung kuda. Seung Yoo lari mencari kuda dan ia bergegas menyusul Se Ryung. Raja Munjong mengadakan pertemuan, ia mengumpulkan semua menteri dan membuat pengumuman. Raja sudah memilih sendiri calon Menantu Kerajaan untuk Putrinya. Para menteri ingin tahu siapa calonnya. Raja Munjong : Aku telah memilih Putra Penasehat Kim Jong Seo sebagai Menantu Kerajaan. Pangeran Suyang dan Penasehat Kim Jong Seo sama-sama kaget, mereka juga tidak tahu menahu masalah ini. Seung Yoo mengejar Se Ryung dan berhasil melompat ke kuda Se Ryung, tapi Seung Yoo tidak bisa menghentikan kuda itu. Kuda itu terus saja berlari mendekati tebing. Seung Yoo tidak punya pilihan, kecuali memeluk Se Ryung erat-erat dan melompat dari kuda

[NewDrama] The Princess'Man

The Princess'Man


The Princess'Man Judul lain : Gongjooeui Namja 
Genre : Period, romance 
Episode : 24 
Produksi : KBS2, 20 Juli s/d okt 2011 
Sutradara : Kim Jung Min Screenwriter : Jo Jung Joo Main 

Cast :
Moon Chae Won as Lee Se Ryung 
Park Shi Hoo as Kim Seung Yoo 
Song Jong Ho as Shin Myun Hong 
Soo Hyun as Princess Kyung Hye Lee 
Soon Jae as Kim Jong Seo 
Kim Young Chul as Prince Suyang (later King Sejo) 
Lee Min Woo as Jung Jong


Minggu, 27 November 2011

[Lyric] Yaksok- Ost.JUMONG

[Lyric] Yaksok
Ost.JUMONG 
chombuto son tae-un opsotji
nae unmyongi kuraetdushi
nae pume an-gyo-innun nol bomyo
na saragal uimirul al gehae

ijenun pi haji anhkesso
tto shiryoni tagawado
naega taeshi-nhalkke
kudae chigumchorom
usum ilhchi anhkil barae

ko-chin sesangi
urirul kalla nohado
buta-khae hundullijima
nae ma-um charalgo itja-nha
onjena kudael wihaeso
sesange massol chonbiga dwaesso
modun son-gane nae moksum kolgoso
kudael kkok chikyojulkke

bura-nhan naye miraewa
wihom soge kudael namkyoya hagiye
hokshi hime gyowo narul tonhandamyon
sarangun kudae gyote namgilkke
mon hunnal naega kuriwochida
sumun kasumuro uroya hal ttaemyon
kudael wirohae jul chu-okduri dweyo
ku sarang jikyojul su itke

ko-chin sesangi
urirul kalla nohado
buta-khae hundullijima
nae ma-um charalgo itja-nha
onjena kudael wihaeso
sesange massol chonbiga dwaesso
modun son-gane nae moksum kolgoso
kudael kkok chikyojulkke

bura-nhan naye miraewa
wihom soge kudael namkyoya hagiye
hokshi hime gyowo narul tonhandamyon
sarangun kudae gyote namgilkke
mon hunnal naega kuriwochida
sumun kasumuro uroya hal ttaemyon
kudael wirohae jul chu-okduri dweyo
ku sarang jikyojul su itke

bura-nhan naye miraewa
wihom soge kudael namkyoya hagiye
hokshi hime gyowo narul tonhandamyon
sarangun kudae gyote namgilkke

mon hunnal naega kuriwochida
sumun kasumuro uroya hal ttaemyon
kudael wirohae jul chu-okduri dweyo
ku sarang jikyojul su itke
kudaero jikyojul su itke

English Translation

There was no choice from the beginning.
Like my destiny was.
Looking into you holding into my arms
let me know the reason that I live.

Now I don’t run away.
when also the suffering comes
I’ll take it instead of you.
Hope you don’t lose your smile like as you are.
Even though this wild worlds do us apart,

I’m asking you don’t be hesitate.
You know my heart, don’t you?
I’m always ready for
standing toward all for you.
With every moments, I’ll take my life.
I’ll protect you without any fail
Since I have to leave you
into my insecure future and danger,

You might have a hard time.
I will leave all my love beside you.
Long time later
When you should cry alone by missing me,
They become the memories to cheer you
so that our love could be protected.
Even though this wild worlds do us apart,
I’m asking you don’t be hesitate.

You know my heart, don’t you?
I’m always ready for
standing toward all for you.
With every moments, I’ll take my life.
I’ll protect you without any fail
Since I have to leave you
into my insecure future and danger,
You might have a hard time.

I will leave all my love beside you.
Long time later
When you should cry alone by missing me,
They become the memories to cheer you
so that our love could be protected.

Since I have to leave you
into my insecure future and danger,
You might have a hard time.
I will leave all my love beside you.

Long time later
When you should cry alone by missing me,
They become the memories to cheer you
so that our love could be protected.

BoyBand Korea

BoyBand Korea
2PM

Ss501

Ss501
Band y p'sonilnya cakep abis,, ^^

TVXQ Band

TVXQ Band
5 cwok cakep

Big Bang BAnd

Big Bang BAnd
Asal Korea